Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Aceh
  • [COC Regional : Lokasi Wisata] Melarung Sepi ke Pulau Nasi

PriNxAvatar border
TS
PriNx
[COC Regional : Lokasi Wisata] Melarung Sepi ke Pulau Nasi
Pagi ini aku sedikit bergegas, setelah semalam mendengar kabar tentang adanya jadwal Kapal Motor Penumpang (KMP) Papuyu akan berlayar ke Pulau Nasi. Pulau Nasi merupakan gugusan kepulauan di wilayah Kabupaten Aceh Besar. Lokasinya di sebelah utara Pulau Sumatera. Kita akan melihat gugusan pulau ini di sebelah kiri jika hendak menuju Pulau Weh (Kota Sabang). Jadwal kapal ke Pulau Nasi tiada mengenal toleransi. Kapal akan berangkat tepat pada jadwalnya.  Sebenarnya KMP. Papuyu ini bukanlah satu-satunya kapal yang berangkat dari Pelabuhan Ulhe Lheu, Banda Aceh menuju Pulau Nasi. Ada kapal lain yang berangkat dari Pelabuhan Lampulo. Hanya saja kapal ini tidak besar, daya tampungnya tidak banyak.

Aku tiba dalam keadaan gelap sedikit remang, rantai di mulut kapal mulai ditarik.
"Pulau Aceh (Nasi-red), cepat langsung naik" sambut petugas pelabuhan setengah berteriak. Jadilah saya membeli tiket di dalam kapal. Senang sembari terengah-engah kunaiki tangga kapal menuju ruang pengguna jasa layanan. Pelayaran kali ini tampaknya sepi. Hanya terlihat beberapa truk yang mengangkut pasir, dan 3 unit kendaraan roda dua. 1 diantaranya kepunyaanku tentunya. Hari ini kapal akan berlayar dua kali menuju Pulau Nasi, itu karenanya saya dapat menyambangi Pulau Nasi tanpa harus menginap.

Cuaca laut hari ini sangat tenang, kapal berjalan dengan kecepatan ringan. Diperkirakan kapal akan tiba di Pulau Nasi pukul 7.30wib. Iya perjalanan dapat ditempuh selama 90 menit. Jika badai, mungkin waktu akan bertambah. Kita bisa menikmati snack ringan atau minuman sachet yang diseduh dengan air panas di kapal. Klakson panjang kapal dibunyikan, pertanda kapal akan berlabuh. Nyaris 90 menit kami sudah tiba di Pulau Nasi. Pelabuhan sepi, tidak terlihat aktivitas disana. Hanya beberapa petugas pelabuhan yang menanti tali kapal di tepian. Kapal dapat bersandar dengan cepat, selain cuaca cerah dan tenang, tampaknya Nahkoda kapal sudah sangat piawai dalam mengemudikan KMP Papuyu tersebut.
Spoiler for KMP PAPUYU di Pulau Nasi:

Setelah truk truk pasir keluar, kupacu sepeda motor secara perlahan. Tidak jauh dari pelabuhan terlihat ada kedai kopi milik masyarakat. Sembari mengangkat dua tangan dan mengucapkan salam, saya masuk ke kedai kopi tersebut untuk bermaksud menyambung sarapan yang tertunda. Kami tidak perlu melapor kepada Geuchik (Kepala Desa) atau Koramil karena datang tanpa menginap. Masyarakat lokal di Pulau Nasi sejatinya sangat terbuka dengan para pelancong. Sayangnya belum banyak fasilitas yang tersedia di pulau ini. Sebuah penginapan terlihat berdiri tegak dekat pelabuhan, tidak jauh dari Kantor Koramil. Permisi menjadi lumrah disini, sehingga ketika terjadi apa apa, masyarakat dapat dengan cepat membantu. Satu pesan dari warga di kedai kopi, tolong jaga lingkungan kemanan dan keasrian Pulau Nasi.

Kemudian kami permisi, mulai menyusuri aspal yang menemani tepian pulau. Alurnya naik turun dan berkelok kelok. Tidak disarankan untuk memacu kecepatan tinggi. Karena selain curam, sesekali ternak bermunculan di tengah jalan. Aspal disini terbilang mulus meski tidak terlalu tebal. Wajar saja, tidak ada kendaraan berat yang melintasi.  Sesekali samudera lepas terlihat dari ketinggian. Amboi indah nian, gumamku dalam hati.10menit memacu kendaraan, bibir pantai yang landai terlihat. Singgah sejenak untuk melepas penat. Laut dan langit nyaris terlihat sama birunya. Beberapa botol air mineral terlihat berserakan. Ini mungkin pesan Bapak Tua tadi di kedai kopi, pengunjung yang datang masih belum ramah terhadap kebersihan lingkungan. Tidak peduli dan masih mengganggap kebersihan adalah tanggung jawab pengelola. Sementara belum ada pengelola wisata di Pulau Nasi ini. Kita dapat bebas keluar masuk dari pantai-pantai yang disambangi.
Spoiler for Pantai:

Spoiler for Pantai:

Spoiler for Pantai:


Selain keasrian dari pantai-pantai di Pulau Nasi, kita dapat berinteraksi secara langsung dengan masyarakat lokal. Terlihat nelayan-nelayan yang menjaring ikan di pantai dangkal. Mayoritas penduduk Pulau Nasi bermata pencaharian sebagai nelayan. Hingga wajar jika siang hari jarang terlihat, mereka identik bekerja sejak petang hari. Era 90-an, Pulau ini masih terisolasi. Jarang pelancong datang karena takut terkena penyakit Malaria. Tetapi sekarang sudah bersih dan terbebas dari Malaria. Selain menikmati deburan ombak di pantai, kita dapat memancing di Pulau Nasi. Ikan karang di pulau ini terkenal sangat besar dan banyak, sayang jika tidak dinikmati. Belum ada penjaja makanan di sekitaran pantai. Tetapi jangan khawatir, kita dapat kembali ke pemukiman masyarakat untuk menikmati air kelapa muda, menikmati Mie Aceh yang khas atau sekedar makan siang. Beberapa kedai nasi terlihat di pemukiman masyarakat tidak jauh dari pelabuhan.
Spoiler for Mie Rebus di Pantai Demit:

Spoiler for Pepatah:

Spoiler for Kereta Kesayangan:

Puas berkeliling, kami singgah ke Mesjid Besar. Terlihat beberapa petunjuk jalan dengan label KKN UGM. Jauh benar Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata ke Pulau Nasi. Tapi tak apa, begitu seharusnya mahasiswa, berdedikasi untuk negeri.
Spoiler for KKN UGM:

Perjalanan kali ini sangat singkat, karena pukul 14.00 Kapal Papuyu akan tiba dari Banda Aceh. Kami secepatnya kembali ke Pelabuhan. Jika ada ruang dan waktu, pasti akan kembali kesini. Untuk menikmati ikan bakar, atau melarung sepi bersama sunset di ujung pantai.


Diubah oleh PriNx 26-02-2020 09:56
PintoAcehAvatar border
OnikLoverAvatar border
Mr. DAYAvatar border
Mr. DAY dan 9 lainnya memberi reputasi
10
810
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Aceh
AcehKASKUS Official
1.9KThread473Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.