ummusalihaAvatar border
TS
ummusaliha
Pocong Mumun! Bang ... Aye Mumun Bang ....


Selamat Jalan Sahabat

Sulit menulis ini tanpa meneteskan air mata. Sekian tahun kita jalani bersama banyak hal terjadi, suka, duka, bahkan kadang kegalauan yang tidak jelas maknanya. Telpon, pesan WA tidak pernah sunyi karena dirimu. Kamu selalu ada untukku, begitu juga aku berusaha melakukan hal yang sama untukmu. 

Saat pernikahanmu kandas di tahun  kedua karena LDR dan belum adanya momongan, melukaimu begitu dalam aku hanya dapat menghiburmu dan mendoakanmu agar dapat menemukan jodoh yang terbaik di kemudian hari. Setahun berlalu, doa kita dikabulkan Allah. 

Seorang pemuda datang dan meminangmu. Aku tahu betapa bahagianya dirimu, dan banyak harapan kamu semai. Satu per satu harapan itu terkabul. Alhamdulillah. 

Anugerah terbesar kamu dapatkan tak lama kemudian, ada janin yang dititipkan Allah dalam rahimmu, aku ingat jelas betapa engkau bersyukur karenanya. Hal yang dulu begitu engkau rindukan menjadi nyata hanya saja riwayat penyakit jantung di masa lalu membuatmu harus memilih antara merelakan janinmu atau nyawamu. 

Aku bisa memahami saat engkau begitu teguh ingin mempertahankannya. 

"Bismillah, semoga Allah mengijinkan aku menjadi seorang ibu," ucapmu saat aku meragu. 

Trimester kedua dirimu mulai kepayahan, lemah, dan mudah lelah. Alhamdulillah suamimu begitu peduli dan mau mengerjakan semua urusan rumah. Ia hanya memintamu fokus untuk istirahat. Aku tahu betapa ia begitu mencintaimu, itulah yang menjadi penyemangatmu walau kadang sesak nafasmu dan harus dibantu oksigen, dirimu tidak menyerah.

Masuk bulan ke tujuh dirimu merasakan sesak nafas hingga harus ke rumah sakit. Keputusan penting itu harus dijalankan. Bayimu harus dilahirkan segera melalui caesar. 

Bayi prematur cantik, engkau antarkan ke dunia. Aku pun jatuh cinta saat melihatnya. Sahabat, walau Sabrina kecil mungil tapi ia begitu kuat. Aku berdoa dirimu pun sekuat dirinya. Tapi Allah lebih mencintaimu. Ia memanggil bidadarinya pulang di hari ketiga setelah engkau melahirkan. 

Segala upaya medis telah dicoba, ventilator itu akhirnya harus dilepas. Wajahmu nampak begitu teduh saat menutup mata untuk selamanya. Aku akan selalu merindukanmu. Merindukan semua kisah yang telah berlalu. 

Semoga kelak, aku dapat menceritakan semua pada putri cantikmu betapa besar dirimu mencintainya. Aku percaya Ayah Sabrina akan melimpahinya dengan cinta, dan menjadikannya putri yang sholihah. 

Selamat jalan Sahabat, semoga kelak kita bisa berjumpa di Surganya. Aamiin


Sumber Cerita & Foto : Milik pribadi
Diubah oleh ummusaliha 11-03-2020 00:14
indrag057Avatar border
actandproveAvatar border
salilasaAvatar border
salilasa dan 23 lainnya memberi reputasi
24
4K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.