anus.buswedanAvatar border
TS
anus.buswedan
Ferdinand Hutahaean Sindir Anies karena Kebanjiran, Fadli Zon Sebut Musibah
Rumah politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ikut terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi sejak semalam. Ferdinand mengeluhkan banjir itu di Twitter dan menyalahkan Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Baru kali ini air setinggi ini dan sedekat ini dengan mobil saya. Tahun baru kemarin banjir hanya sekitar pintu gerbang tidak naik ke atas. Di jalan hanya sekitar selutut. Sekarang sudah sepinggang orang dewasa," tulis Ferdinand di Twitter, Selasa (25/2).

Di postingan itu, dia menunjukkan air banjir yang masuk ke garasi rumah dan hampir mengenai mobil Mercy hitam miliknya. Ferdinand mengizinkan kumparan mengutip cuitannya.

"Sungguh luar biasa karya Anies membuat wajah baru Jakarta. Jakarta kota banjir," lanjutnya. Ferdinand tinggal di Pulomas, Jakarta Timur.

https://mobile.


Postingan itu rupanya dikomentari oleh Waketum Gerindra Fadli Zon yang mengingatkan banjir sebagai musibah dan bukan kesalahan gubernur DKI Anies Baswedan.

"Bro, marilah kita jujur dan cerdas, banjir ini musibah karena siklon tropis, curah hujan besar, bukan salah apalagi karya Anies Baswedan," ucap Fadli Zon.

"Jangan ketidaksukaan pada seseorang membuat kita jadi bodoh dan menyebarluaskan kebodohan. Dari dulu juga Jakarta banjir dan akan terus banjir," imbuhnya ditambahi tagar #ClimateChange.

Ferdinand menimpali Jakarta sejak dulu benar memang banjir, tapi bukan berati gubernurnya meminta warga ikhlas menerima banjir karena tidak bisa dicegah.

Menurutnya, permasalahan banjir ini adalah managemen dan tata kelola air. Hujan dan badai pasti akan datang dan banjir adalah sesuatu yang pasti terjadi bila kita berdiam diri.

"Intinya air yang tumpah dari langit harus dialirkan ke tempat penampungan apakah itu waduk, danau atau laut, tergantung kita menanagenya bagaimana," ucap Ferdinand melalui WhatsApp.

Untuk mengalirkan air, kata Ferdinand, perlu saluran mulai dari gorong-gorong kecil di pemukiman warga, hingga gorong yang lebih besar ke kali dan ke muaranya yaitu waduk atau danau atau laut.

"Semua saluran itu harus dibuat dan dirawat serta dibantu dengan pompa, karena tanpa pompa akan percuma. Jadi tidak menunggu air masuk ke bumi seperti kata Anies. Itu sesuatu yang tak mungkin terjadi karena tingkat kejenuhan tanah. Selama musim kering, saluran harus dibersihkan, dikeruk supaya lancar, begitu juga gorong dan kali harus dikeruk supaya alirannya normal," pungkasnya.

Sumur
https://www.google.com/amp/s/m.kumpa...ah-1suQBZ4Efk7

Banjir parah 1x sih bisa dimaklumi zonkey, kalau berkali2 dalam sebulan mah kelewatan, cuma gegara hujan lokal lebat doang langsung banjir. Gitu surut datang lagi banjir kiriman, pusing dah loe
Masalahnya si abut kepala batu benar nantang pusat bilang normalisasi kaga guna, sementara naturalisasi dan drainase vertikal nya kaga jelas pelaksanaanrealisasi nya gak pernah masuk berita
vegasigitpAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 13 lainnya memberi reputasi
14
3.4K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.