Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fatinfa77Avatar border
TS
fatinfa77
Kenali Lebih Dalam Apa Itu Penyakit Anosmia

Kenali Lebih Dalam Apa Itu Penyakit Anosmia

Manusia juga dapat kehilangan indera penciuman selain kehilangan indera penglihatan dan pendengaran. Ketika seseorang kehilangan kemampuan indera penciumannya secara total, maka seseorang tersebut sedang mengidap penyakit anosmia. Sekitar 5% orang di seluruh dunia mengidap penyakit ini. Penyakit anosmia bisa disebabkan oleh masalah pada sistem pernapasan atau cedera otak. Bahkan beberapa orang menderita penyakit ini sejak lahir (anosmic).

Pada bagian atas rongga hidung terdapat jutaan sel saraf, di mana sel saraf tersebut mengandung banyak reseptor yang dapat mengikat molekul bebauan, sehingga kita dapat mencium berbagai aroma yang ada sebab indera penciuman ini bergantung pada reseptor-reseptor tersebut. Bau yang berbeda merangsang reseptor yang berbeda pula pada rongga hidung. Selain itu, sel-sel saraf yang ada di rongga hidung mempunyai kemampuan untuk beregenerasi. Jadi, ketika mereka mati maka ia akan berpindah secara alami selama hidupmu.

Ketika hidung mendapat rangsangan, mereka akan menyampaikan impuls ke otak, kemudian otak akan mengartikan dan mengenali jenis bau. Namun, hal ini tidak berlaku jika kamu mengalami cedera. Beberapa cedera dan kondisi kesehatan (kondisi medis) dapat merusak sel-sel saraf, sehingga aroma yang seharusnya dikenali oleh otak malah berlaku sebaliknya. Jika sudah seperti ini maka inilah yang disebut dengan anosmia.

Kehilangan reseptor-reseptor yang ada pada rongga hidung juga dapat mengakibatkanmu kehilangan kemampuan mengenali bau. Hal ini juga bisa saja terjadi ketika kamu mengalami peradangan dan penyumbatan di hidung. Penyumbatan ini bisa terjadi karena adanya polip atau tumor. Penyebab lainnya juga bisa terjadi karena adanya kelainan pada tulang di dalam hidung yang bisa menghalangi udara masuk ke dalamnya, sehingga molekul udara tidak dapat mencapai sel-sel saraf hidung.

Selain anosmia, flu dan selesma adalah biang keladi dari kehilangan kamampuan indera penciuman tetapi hanya untuk sementara waktu. Flu dan selesma hanya menyebabkan iritasi dan kemampatan pada lapisan selaput mukosa di dalam hidungmu, sehingga ia hanya menyebabkan sebagian kehilangan kemampuan membau untuk sementara.

Bertambahnya umur juga dapat melemahkan kemampuan indera penciuma. Penyakit dari sistem saraf seperti alzheimer dan sklerosis ganda juga dapat menyebabkan kehilangan kemampuan membau seiring waktu. Penyakit anosmia ini tentu saja berdampak buruk bagi kualitas hidupmu. Sebab, kemampuan membau bisa berperan sebagai pemberi tanda peringatan, seperti kebocoran gas, makanan yang sudah basi atau busuk, dan adanya api seperti kebakaran hutan dan semacamnya. Tanpa indera penciuman, kamu akan lebih sering dalam situasi bahaya. Kehilangan kemampuan membau juga dapat mengakibatkan hilanganya kemampuan mengecap makanan, sehingga kamu tidak lagi dapat mencicipi masakan dan memakan makanan favoritmu sehingga hal ini juga dapat membuatmu kehilangan berat badan dan menderita malnutrisi. Bahkan dalam beberapa kasus, kehilangan kemampuan membau dapat menyebabkan seseorang depresi.

Diubah oleh fatinfa77 25-02-2020 04:33
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.7K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.