Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Aceh
  • [COC Regional : Lokasi Wisata] Goa Loyang Koro Kabupaten Aceh Tengah

PriNxAvatar border
TS
PriNx
[COC Regional : Lokasi Wisata] Goa Loyang Koro Kabupaten Aceh Tengah
Tiada habisnya jika kita berbicara pariwisata Aceh, dari kuliner hingga pemandangan alamnya. Berbagai wisata bahkan tersohor sampai ke mancanegara. Tidak ketinggalan dengan Kabupaten Aceh Tengah, salah satu pemilik kawasan wisata yang tidak kalah rupa. Berbicara tentang Aceh Tengah, maka tidak akan luput pada Takengon sebagai ibukotanya, Danau Lut Tawar sebagai ikonnya, dan juga semerbak kopinya. Aceh Tengah merupakan Kabupaten yang sangat konsen dalam pengelolaan pariwisata, sehingga selalu saja ada yang baru disana. Pun demikian, destinasi wisata lainnya tidaklah pernah dilupakan.

Spoiler for Goa Loyang Koro:



Goa Loyang Koro menjadi salah satu andalan pariwisata Aceh Tengah. Letaknya berada di bibir Danau Lut Tawar dan sedikit tersembunyi. Meski pintu masuk berada di tepi jalan lintas, tetapi nyaris tak terlihat andai saja tidak ada papan nama penunjuk arah. Karena Mulut Goa ini menjorok masuk tepat dibawah jalan raya. Goa Loyang Koro berada sekitar 5kilometer dari Takengon sebagai pusat kota. Letaknya satu jalur dengan Hotel Renggali. Ini menjadi acuan karena jika salah mengambil arah, maka akan berputar jauh mengelilingi Danau Lut Tawar. Danau Lut Tawar sendiri dapat kita kelilingi menggunakan kendaraan bermotor kira-kira 1 jam lamanya. Belum ada alat transportasi umum yang secara khusus melintasi Goa Loyang Koro. Pengunjung dapat menggunakan jasa beca motor dari dan ke pusat kota. Disarankan untuk meminta pengemudi beca motor untuk menunggu pengunjung supaya memudahkan untuk kembali.

Spoiler for Goa Loyang Koro:



Pengelola Goa Loyang Koro berada tepat di depan mulut goa. Setiap pengunjung akan dikenai tarif masuk yang terjangkau. Tiket masuk yang sudah dibayarkan tidak termasuk biaya penyalaan lampu di dalam. Sehingga pengunjung harus merogoh kocek lebih untuk mendapatkan fasilitas lampu. Jika di Toraja, pengelola menyewakan lampu badai, sementara di Goa Loyang Koro sudah digunakan penerangan lampu listrik.

Untuk masuk ke dalam disarankan menggunakan sepatu atau alas kaki yang tahan licin. Adanya tetesan air dari langit-langit membuat permukaan menjadi licin. Pengunjung juga disarankan untuk tidak bersuara keras, karena akan berdengung dan mengganggu pengunjung lainnya. Meski kadar oksigen di dalam goa tersedia sangat cukup, juga disarankan untuk tidak merokok di dalam. Ini juga ditetapkan untuk menjaga kebersihan goa.

Spoiler for Goa Loyang Koro:



Baru beberapa depa kaki melangkah, terlihat beberapa pengunjung menurunkan kepalanya. Beberapa ruang dalam goa mempunyai langit langit yang cukup rendah. Sehingga konsentrasi dan tetap berhati-hati menjadi kunci untuk masuk ke Goa Loyang Koro. Tampak berkilau air yang mengeras menjadi batu, runcing ke bawah. Tampaknya sudah sangat tua usianya. Belum jauh melangkah, kami dikagetkan oleh sekawanan kelelawar yang tiba-tiba berhamburan keluar. Untung hanya sebentar saja. Goa Loyang Koro sangat cocok untuk dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi. Kita dapat belajar bagaimana pembentukan stalagnit,  bagaimana lapisan batu, dan keilmuan geologi lainnya.

Spoiler for Goa Loyang Koro:



Setelah masuk beberapa belas meter ke dalam, terdapat ruang-ruang yang cukup lebar. Pengunjung dapat dengan bebas mengabadikan momen berkunjung ke Goa Loyang Koro. Berdasarkan informasi dari pengelola, Goa Loyang Koro tidak lagi dalam, karena terjadi longsoran tanah yang terjadi berpuluh-puluh tahun silam. Pengunjung dapat masuk ke dalam Goa Loyang Koro sedalam 110 meter saja. Untuk saat ini, Goa Loyang Koro sangat aman untuk dikunjungi.

Goa Loyang Koro ini menjadi satu dari sekian ribu catatan sejarah masyarakat Takengon. Pada masa kolonial Belanda, goa ini dijadikan sebagai tempat persembunyian para pejuang Dataran Tinggi Gayo. Tok Rebise, gelar yang diberikan kepada Jemerah Aman Catur  sebagai pemimpin pejuang masyarakat Takengon, menjadikan Goa Loyang Koro sebagai benteng pertahanan. Dalam keterbatasan cahaya dan udara, Tok Rebise mampu menyusun strategi dan memimpin pejuang-pejuang Takengon untuk melawan Belanda.

Disisi sejarah lainnya, tokoh masyarakat di Takengon juga menyatakan bahwa Goa Loyong Koro merupakan jalur perlintasan perekonomian masyarakat Takengon. Goa Loyang Koro menghubungkan Gungung Birah Panyang dan Gunung Isaq sejauh 35kilometer. Sementera pintu goa di Gunung Isaq diberi nama Goa Loyang Kaming. Dalam Bahasa Gayo, Loyang adalah Goa, sedangkan Koro adalah Kerbau. Mungkin saja disebut sebagai Goa Kerbau, karena rute ini kerap digunakan penggembala atau pedagang sebagai salah satu jalur menuju Kota Takengon. Jalur ini juga dipilih untuk menghindari ternak dari gangguan hewan buas. Isaq sebagai daerah tembusan merupakan daerah subur yang menjadi pilihan untuk penggembalaan ternak. Hingga suatu ketika terjadi pertikaian antara penggembala kerbau dan penggembala kambing yang enggan mengalah karena beradu arah. Sejarah ini yang menyatakan terjadinya longsoran tanah dan jalur gua tertutup.

Jika sedang berkunjung ke Takengon, tidak ada salahnya berkunjung ke Goa Loyang Koro. Kita dapat menikmati keindahan batuan dari mineral yang mengeras beratus-ratus tahun lamanya.
Diubah oleh PriNx 25-02-2020 03:49
PintoAcehAvatar border
OnikLoverAvatar border
Mr. DAYAvatar border
Mr. DAY dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Aceh
AcehKASKUS Official
1.9KThread473Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.