Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rezaagustinAvatar border
TS
rezaagustin
Suneung Dan Realita Kehidupan Pelajar Korea Selatan
Suneung Dan Realita Kehidupan Pelajar Korea Selatan
Agan dan Sista yang pernah menonton serial drama Korea seperti School dan Sky Castle pasti pernah bertanya-tanya, apakah benar kehidupan sekolah para pelajar di Korea seperti itu? Sangat kompetitif dan membuat tertekan. Maka jawabannya adalah benar. Agan dan Sista tak keliru. Memang seperti itulah kehidupan pelajar di Korea.

Jika selama ini Agan dan Sista menganggap kehidupan pelajar di sana sangat indah dan menyenangkan, maka Agan dan Sista harus membaca thread ini sampai tuntas. Meskipun di drama kerap diperlihatkan adegan-adegan manis para aktor dan aktrisnya, tetapi tidak memungkiri bahwa kebanyakan drama di Korea juga memuat realitas yang terjadi di sana dan bukannya bohong belaka.


1. Jam Belajar Yang Panjang

Suneung Dan Realita Kehidupan Pelajar Korea Selatan

Sumber gambar: [[url=https://S E N S O R@leeh3_80653/the-fallacies-of-memorization-education-in-south-korea-bb8901adb907]1[/url]]
Tak dipungkiri jika pelajar Korea memiliki jam belajar yang panjang. Biasanya jam pelajaran dimulai dari pukul 9 pagi, memiliki tujuh jam pelajaran yang memakan waktu sekitar 45 - 60 menit. Biasanya jam pelajaran berakhir pukul 4 sore dan para siswanya akan meneruskan belajar di tempat les, sampai pukul 6 sore. Sesampainya di rumah pukul 8 malam, mereka akan melanjutkan belajar lagi, bahkan sampai lewat tengah malam.

Jika masa ujian datang, tak jarang mereka belajar sampai malam di sekolah. Sehingga mayoritas dari mereka menghabiskan waktu lebih lama di sekolah daripada di rumah. Tak heran jika mereka juga membawa bantal atau boneka kesayangan yang bisa digunakan untuk beristirahat ketika jam istirahat tiba. Jam istirahat menjadi masa yang paling ditunggu, biasanya di setiap kelas disediakan televisi yang bisa digunakan untuk menonton siaran edukasi atau sekadar bersantai dengan menonton acara musik atau drama.

Tuntutan agar bisa lolos CSAT (College Schollar Ability Test) membuat banyak tempat les menjamur di mana-mana. Tak hanya tempat les yang bersifat resmi, tetapi juga lahan les privat bagi para mahasiswa.

2. Suneung/CSAT Ketika Masa Depan Ditentukan Oleh Ujian Satu Hari

Telah saya sebutkan tentang CSAT di poin nomor satu. Suneung atau CSAT adalah ujian yang diperlukan para pelajar yang ingin masuk perguruan tinggi. Nilai dari suneung atau CSAT ini juga berpengaruh untuk memasuki perguruan tinggi yang dipilih. Suneung bisa dibilang menjadi ujian yang paling menentukan nasib dan masa depan para pelajar, karena jika mereka gagal, maka habis sudah perjuangan selama 12 tahun belajar. Sekiranya itulah pendapat orang di sana. Tak jarang ditemukan kasus bunuh diri pelajar karena tekanan ini.

Suneung adalah hari di mana seluruh aktivitas di Korea diminimalisir demi kelancaran ujian para siswanya, artinya tepat pada satu hari itu, para siswa diperlakukan sebagai pahlawan yang sedang menunaikan tugas pentingnya. Pekerjaan yang menimbulkan suara keras akan dihentikan, para polisi akan bersiap mengantar pelajar yang terlambat, dan dukungan bagi para pelajar melalui orang tua, guru, kerabat, dan kakak kelas yang telah lulus beserta adik kelas mereka. Tentunya mereka harus meminimalisir suara agar para peserta ujian lebih konsentrasi dalam belajar.
Suneung Dan Realita Kehidupan Pelajar Korea Selatan

Sumber foto: [1] [2]
Suneung Dan Realita Kehidupan Pelajar Korea Selatan

Sumber gambar: [1] [2]
Adakah yang penasaran tentang suneung? Suneung dilaksanakan di bulan November. Merupakan ujian delapan jam dengan mata pelajaran berbeda yang diujiankan. Untuk lebih lengkapnya, mirip dengan ujian nasional yang belum berbasis komputer di Indonesia, sehingga masih menggunakan pensil untuk membulati jawaban. Seperti di Indonesia waktu dulu juga, mata pelajaran yang umum diujiankan adalah Bahasa Korea, Matematika, Bahasa Inggris, dan Kejuruan.

Gagal dalam ujian ini sering kali dianggap vonis kegagalan hidup. Maka tak heran jika para pelajar, guru, dan orang tua berlomba-lomba memberikan yang terbaik agar dapat lulus tes ini.

3. Orang Tua dan Guru Juga Sama Takutnya
Suneung Dan Realita Kehidupan Pelajar Korea Selatan

Sumber gambar: [1]
Tak hanya para pelajar, tetapi para guru dan orang tua juga ikut disibukkan dengan kehidupan belajar para siswanya. Jika orang tua bangga anak-anaknya masuk ke perguruan tinggi favorit, maka gurunya akan merasa bangga karena telah berhasil menjalankan tugasnya sebagai guru dan juga menjadi pengaruh yang baik dalam kinerjanya.

Orang tua tak segan-segan akan mencarikan tempat les yang bagus atau guru privat. Mereka juga memastikan sarana yang dibutuhkan anaknya untuk belajar lengkap, seperti membelikan laptop, memberikan koneksi internet yang bagus, dan banyak sebagainya. Para ibu akan menyiapkan camilan dan bekal untuk anaknya belajar dan berangkat sekolah. Sedangkan para ayah yang kebetulan memiliki kendaraan akan mengantar anaknya ke sekolah. Bahkan ketika mendekati suneung, banyak kuil dan gereja yang dipenuhi para orang tua yang berdoa agar anaknya lolos dalam ujian tersebut dengan nilai yang memuaskan.

Jika melihat perjuangan yang dilakukan orang tua dan guru yang juga berat, maka menjadi sebuah tuntutan secara tak langsung bagi pelajar untuk bisa lolos suneung. Dan, akan menjadi kekecewaan yang besar jika gagal dan mengecewakan orang tua dan guru. Maka tak heran jika tingkat stres pelajar juga meningkat.

4. Tingginya Tingkat Stres Pelajar
Suneung Dan Realita Kehidupan Pelajar Korea Selatan

Sumber gambar: [1]
Seperti yang saya sebutkan di atas. Rata-rata pelajar di Korea mengalami stres dan juga gangguan kesehatan lain. Terutama pusing dan masalah pencernaan karena menghabiskan terlalu banyak waktunya untuk duduk dan belajar. Hal yang mendasari stres mereka adalah ambisi untuk menjadi yang terbaik. Mendapatkan nilai tertinggi dan bisa masuk di perguruan tinggi favorit. Segala cara yang mereka lakukan untuk mengejar posisi itu bukan hanya berasal dari diri sendiri. Terkadang juga tuntutan dari orang tua. Bukan hanya itu, persaingan antar pelajar yang tak sehat juga memicu perundungan dan aksi nakal lain seperti vandalisme atau mengonsumsi minuman beralkohol yang belum diizinkan untuk anak di bawah umur.

Dengan tingginya tuntutan itu, tingkat stres pun meningkat. Tak jarang berujung pada depresi dan berakhir pada bunuh diri. Sekarang, terbayangkan bagaimana lelahnya mereka? Belajar lebih dari 12 jam sehari, nyaris kehilangan waktu masa muda untuk bersenang-senang, mendapat perundungan, tuntutan dari orang tua dan guru, masih banyak lagi hal membuat para pelajar itu stres.

Setelah membaca dari atas sampai bawah, apakah Agan dan Sista akhirnya menyadari bahwa apa yang sering ditampilkan di layar drama  adalah gambaran riil dari kehidupan para pelajar di Korea yang kelam? Jika Agan dan Sista ingin menyaksikan betapa lelahnya kehidupan pelajar di Korea, maka akan simak video yang jadi sumber saya menuliskan ini. Terima kasih🙏🙏🙏

Referensi




kudanil.laAvatar border
kodokuperAvatar border
kodokuper dan kudanil.la memberi reputasi
0
1.8K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kekoreaan
Kekoreaan
10.8KThread2.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.