Buah hati adalah impian utama dari sepasang kekasih. Hasil akhir dari adanya pernikahan adalah mempunyai keturunan.itulah pengamatan sekilas tentang sepasang kekasih.

Namun meskipun sepasang kekasih sudah diberi keturunan, kalo di lihat dari Rencana jangka panjang pernikahan tentu belum bisa dikatakan hasil akhir. Karena pada hakikatnya Nikah itu tujuan utamanya adalah untuk menyalurkan syahwatnya dengan cara yang telah di tetapkan oleh agama dan Negara. Maka hasil akhirnya adalah nilai agama, bukan sebatas Keturunan.

Rencana jangka panjang harus selalu dijadikan pedoman oleh sepasang kekasih, agar perjalanan hidupnya dalam Membangun Rumah tangga yang sakinah ma waddah warohmah dapat tercapai. Sehinggah perjalanan rumah tangganya tidak terlepas dari pahala yang menjadi tujuan pernikahannya.

Mayoritas sepasang kekasih, lalai akan Rencana akhir yang dibuatnya. Akibatnya Rumah tangganya mudah tergoda oleh keadaan yang menantang perjalananya. Padahal sejatinya tantangan itu tidak selamanya, tantangan yang selalu menghampiri itu hanyalah sebuah media untuk meningkatkan derajatnya.
Kalo mereka kuat, tentu derajatnya akan naik, tapi kalo tidak kuat, derajatnya juga turun.

Sulitnya ekonomi, bandelnya anak, dan konfliknya intern sepasang kekasih, itu contoh tantangan yang harus di sikapi dengan baik sampai selesai. Sehinggah dengan adanya penyikapan yang baik, derajat suami dan isteri dapat di terlihat terpuji.

Memang terkadang masalah yang muncul terus menerus dan berganti, membuat sepasang kekasih mudah lalai. Akan tetapi hal itu dapat di antisipasi sejak dini. Maksudnya sejak sebelum menikah, atau mungkin bisa di antisipasi setelah menikah, tpi yang jelas tidak ada sepasang kekasih yang tidak punya masalah sama sekali. Menurut saya semuanya sama saja, sama-sama mempunyai masalah, hanya saja cara penyikapan dan penyelesaiannya yang berbeda.itulah sebabnya kenapa kita perlu modal untuk menikah.

Modal disini tidak hanya sebatas uang untuk biaya pernikahan atau setelahnya, akan tetapi modal selain itu banyak yang perlu di persiapkan.
Seperti menguasai ilmu tentang pernikahan, menguasai ilmu tentang membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah, menguasai ilmu tentang mempunyai anak yang sholih sholiha, menguasai ilmu tentang bagaimana cara mengatur finansial atau ekonomi rumah tanggah dengan bijak, dan masih banyak modal-modal untuk sepasang kekasih yang harus dipersiapkan sejak dini.

Saya yaqin setiap orang yang menjalin hubungan dan pengen membangun keluarga, tidak ada yang kepengen perjalanannya berhenti di masa mudahnya. Pasti semuanya pengen hubyngannya berjalan lancar selama-lamanya. Di akui ataupun tidak, memang seperti itu faktanya.

Akan tetapi kenapa, sampai hari ini masih banyak sepasang kekasih meng'akhiri hubungannya dengan bercerai???

Apa mereka tidak punya modal untuk hidup, yakni finansial?

Dua pertanyaan di atas, tidak perlu di jawab. Karena penjelasannya sudah ada di atas. Akan tetapi tidak semua sama, pasti ada bedanya.

Oleh karena itu, sebelum kita menikah alangkah baiknya modal dipersiapkan sejak dini, agar nanti sekali kita menikah, berlaku untuk selamanya ( tidak bercerai ). Karena kasihan juga kan nasib anak-anak kita kalo sampai terjadi perceraian. Tidak hanya anak-anak kita.Keluarga kita pun kasihan. bagaimana tidak? Anak pasti punya masa depan yang sama dengan kita. Punya keinginan yang sama dengan bapak ibunya ( membangun keluarga ).


Keluarga pastinya punya cita-cita kelangsungan dan keharmonisan antara keluarga satu dengan keluarga satunya lagi ( mesanan ).

Sudah barang tentu, ketika terjadi perceraian hubungan keluarga sepasang kekasih terganggu. Walaupun tidak semua terganggu, tpi sebagian besar pasti terganggu, apalagi kalo sejak pernikahan hubungan mereka belum harmonis, sudah pasti terputus itu.


Oke teman-teman, sekian dulu yah artikelnya........semoga dapat di paham dan dapat di ambil bahan berfikir lbih dalam.