Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Aceh
  • [COC Regional : Makanan Tradisional] Merawat Toleransi Secangkir Kopi

PriNxAvatar border
TS
PriNx
[COC Regional : Makanan Tradisional] Merawat Toleransi Secangkir Kopi
Kebanyakan masyarakat Aceh memulai aktifitas sejak pagi hari. Meski tak dapat dipungkiri ada yang memulainya sejak dini hari. Selepas subuh geliat aktivitas masyarakat mulai terlihat. Ada yang mencari nafkah atau sekedar berolahraga saja.  Apapun yang dilakukan, ada satu kegiatan semacam ritual pagi yang tak pernah ketinggalan, menikmati hangatnya kopi pagi. Dari beberapa kedai kopi yang saya sambangi di pagi hari, kopi masih menjadi menu pilihan teratas bagi masyarakat Aceh. Kedai-kedai kopi di Aceh jarang sekali terlihat sepi di pagi hari. Jika terlihat sepi, berarti ada yang "kurang pas" disana.

Seperti pagi ini di Sigli, sebuah kota yang berjarak 100km dari Banda Aceh. Geliat aktivitas masyarakatnya terlihat semarak, tidak ketinggalan juga di kedai-kedai kopi. Ada banyak kedai kopi di Sigli, tetapi Ie Leubeu menjadi pilihan pagi ini. Kedai kopi yang berada di Jalan Perdagangan No 45 Sigli menempati ruko 1 pintu. Sepintas tidak ada yang mencolok disana. Seperti kedai kopi kebanyakan kota lain di Aceh. Hanya saja memang jarang sekali jika ada kedai kopi yang menempati ruko 1 pintu saja, biasanya lebih dari 1 pintu. Papan nama warkop Ie Leubeue terpampang jelas di depan ruko, grafir merah dengan latar putih. Sepintas tampak seperti identik ke-Aceh-annya, tetapi mirip seperti kedai kopi di Pasar Karat, Petaling Street, Kuala Lumpur.

Spoiler for Warkop Ie Leubeue:



Pagi ini tidak terlalu ramai, atau mungkin karena warkop Ie Leubeue hanya menyediakan beberapa meja dan kursi saja. ruko 1 pintu, sudah dipastikan hanya bisa menampung 20 pelanggan saja. Sembari mengangkat tangan kanan dan mengucap salam sebagai tanda permisi dan hormat bagi masyarakat Aceh, saya melangkah masuk mencari bangku yang masih kosong. Terlihat 3 meja sudah terisi pelanggan. Secara kasat mata terlihat bahwa pengunjung pagi ini didominasi oleh orang tua berusia 50 tahun ke atas. Lengkap dengan pakaian koko/gamis dan peci sebagai tutup kepalanya. Sepertinya mereka sudah menikmati kopi sejak pagi.

Spoiler for Air Gula:



Lantai keramik yang bersih dan mengkilap membuat saya berdecak kagum pada keberadaan warkop Ie Leubeue ini. Secangkir kopi saya pesan kepada pramusaji, tak lama datang lengkap dengan jajanan pagi khas Aceh. Anehnya disini, volume jajanannya sangatlah besar. Rasa kopi yang disajikan pagi ini sedikit aneh, tidak seperti kopi saring kebanyakan di seantero Aceh. Kopi yang disajikan sangat kental, aromanya menyengat menyeruak mengisi sudut sudut ruangan. Rasanya tidak pahit, tetapi terlalu manis. Tetapi manis yang muncul pagi ini sangat berbeda, sementara kopi belum saya aduk sama sekali. Warkop Ie Leubeue kerap menyajikan kopi yang dibumbui dengan air gula. Sehingga ada sensasi lain yang dirasakan, sungguh berbeda. Air gula yang bercampur kopi pecah hingga ke sudut-sudut rongga mulut. Kedai kopi ini juga menyajikan kopi dengan gula pasir biasa.

Spoiler for Kopi Ie Leubeue:



"Besar kali kue nya Koh?"
"Iya biar cepat kenyang saja" timpalnya sembari meledakkan tawa.

Demikianlah kelakar pria paruh baya di belakang meja saring kopi. Pria Tionghoa itu belakangan dikenal dengan nama Tjuk Pin. Sejak huru hara Orde Baru, pria ini lebih senang dipanggil dengan sebutan Jhony. Mungkin ada hubungannya dengan Kopi Joni?  Pagi itu menjadi sibuk karena kedatangan beberapa pelanggan yang memesan kopi untuk dibungkus. Koh Jhony memang tidak banyak bicara, tetapi sesekali kelakarnya terlihat kepada beberapa pelanggan. Sembari menyaring kopi, beliau juga merangkap kasir dari warkop Ie Leubeue ini.

Spoiler for Ie Leubeue:



Kondisi seperti ini mungkin akan biasa terlihat di belahan nusantara lainnya. Tetapi tidak dengan Aceh, kenapa? Etnis Tionghoa merupakan kaum minoritas di Aceh. Seharusnya akan sangat sulit untuk mendapatkan "ruang" di masyarakat, akan tetapi hal ini yang menjadi pembeda di Aceh. Di ruang yang tidak terlalu luas ini, warkop Ie Leubeue mempekerjakan pemuda-pemuda lokal sebagai pramusaji. Terlihat 3-4 pramusaji disana, ini menandakan bahwa kedai kopi ini sunggulah sibuk. Melalui pramusaji saya ketahui bahwa Ie Leubeue ini berasal dari nama daerah Ie Leubueu, Pidie. Beberapa literasi juga menyebutkan bahwa penamaan Ie Leubeue dikarenakan asal orang tua Jhony berasal dari Ie Leubueu tersebut.

Spoiler for Ie Leubeue:




Berada di mayoritas masyarakat muslim kawasan pesisir laut, Ayah Johny bernama Latief (Yen Sun Yien) meniti hidup dengan berdagang pakaian di pusat perdagangan Sigli.Lahirnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 tahun 1956 berisi tentang larangan orang Tionghoa berdagang di bawah tingkat kabupaten, membuat Latief berpikir keras untuk menyambung hidup di Kecamatan. Ini yang menjadi cikal bakal Latief pindah ke Sigli sebagai pusat perekonomian kabupaten Pidie. Dari berdagang pakaian menjadi peracik kopi. Untuk menghargai entitas lokal, itu alasan kenapa Kopi dari Tangse, Pidie menjadi pilihannya.

"Orang Pidie ini adalah pedagang yang fair, mereka siap bersaing dengan siapa saja", imbuh Johny sebagai penguat bahwa mereka juga punya kesempatan untuk bertahan hidup di Bumi Serambi Mekkah. Meski ketika era konflik hadir di Aceh, tidak sedikit etnis selain Aceh yang angkat kaki dari Nanggore Aceh Darussallam. Tetapi Johny dan keluarga masih tetap aman berjualan di Sigli. Tidak ada gangguan yang berarti dari keduabelah pihak yang bertikai. Sepintas dapat kita lihat bersama bahwa ada ruang-ruang toleransi yang mekar disana (Sigli). Mengingatkan juga toleransi itu pernah memunculkan pemain sepakbola Tionghoa era 80an di Klub PSAP Sigli.

Siapa saja dapat menikmati secangkir kopi, siapa saja dapat menyajikan kopi, jika semua ikhlas merawat toleransi untuk secangkir kopi.

Diubah oleh PriNx 21-02-2020 05:42
OnikLoverAvatar border
Mr. DAYAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.3K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Aceh
AcehKASKUS Official
1.9KThread473Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.