KABApostAvatar border
TS
KABApost
Peran pemuda mengisi pesta demokrasi pilkada 2020


Bukan mengenai faham politis yang berlatar belakang dengan ideologis pragmatis. Bukan juga mengenai kesempurnaan atau bagus-bagusan tentang pemikiran yang dimiliki oleh kaum muda. Ini lebih mengarah pada posisi pemuda untuk mengisi kontestasi pilkada di pesta demokrasi pemilihan kepala daerah 2020.

Perkembangan politik di indonesia semakin menumbuhkan semangat baru terhadap postur kepemimpinan otonomi daerah. Mulai dari melihat pada pesta demokrasi pemilihan capres dan cawapres 2019 lalu. Ternyata itu menjadi gerbang pembuka bagi keterlibatan yang muda untuk maju sebagai kontestan di pemilihan umum.

Sebut saja dengan nama bg sandiaga. Beliau sepertinya berhasil memotivasi kaum muda untuk memiliki semangat membangun. Kalau kita lihat dari pengalaman pada pemilu lalu. Beliau juga melahirkan semangat membangun baik itu dari cara mindset maupun dari segi kepemimpinan yang ideal yang harus dimiliki.

Tak kalah menarik, pada momen pilkada 2020 ini kita dapat melihat rangsangan semangat membangun itu tumbuh pada jati diri kaum muda. Siapa yang tak mengenal bg Faldo, bg Adi Taher, juga anak dari presiden Joko Widodo ikut menjadi peserta pilkada di tahun 2020 ini.

Melihat dari semangat yang dimiliki oleh kaum muda ini. Kita bersyukur bahwa mereka-mereka ingin membangun untuk sebuah kemajuan. Hal itu harus kita apresiasi dengan baik. Karena semangkin banyak yang ingin berpartisipasi artinya demokrasi di indonesia semangkin dewasa keberadaannya.

Menyimpulkan dari bentuk zona pilkada pada saat ini. Sebagai peserta muda, Perlu untuk mencontohkan kepada masyarakat beberapa aspek.

Pertama, suara kita memang semata-mata menjadi wakil untuk penjabaran dari pembangunan yang akan dilakukan. Artinya, memilih dengan keterbukaan dan merasa bertanggung jawab untuk kepentingan bersama.

Kedua, mencontohkan integritas terhadap seluruh masyarakat. Memberikan kesan politik yang beretika, toleransi dan menumbuhkan rasa aman dan tentram terhadap kehidupan kolektif.

Ketiga, memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat. Karena nilai moral harus ditegakkan meskipun berada pada persaingan. Memberikan contoh kepada masyarakat bahwa persaingan politis bukan merupakan perang saudara, juga mengkondisikan persaingan bukan untuk melahirkan perselisihan melainkan persaingan untuk mencapai kursi kepemimpinan demi mewujudkan kepentingan bersama.

Semangat jiwa muda yang masih hangat akan mengubah maindset politik yang ada di kawasan otonomi. Semakin baik maindset politik bangsa ini akan semakin mendewasakan keberadaan demokrasi. Untuk itu mari kita berbenah menuju masa depan yang cerah. [Rahmat]
lina.whAvatar border
anasabilaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
6K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilkada
PilkadaKASKUS Official
5.3KThread660Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.