VCO bukanlah VOC, korporasi terkaya di dunia milik Belanda yang pernah berkiprah di Nusantara. VCO adalah singkatan dari: Virgin Coconut Oil. Itu namanya di Eropa, Amerika atau Australia.

Di kampung Indonesia, orang menyebutnya: Minyak Kelapa Murni. Ada yang menterjemahkan VCO dengan sebutan Minyak Perawan. Yang diolah tanpa pemanasan.

Referensi dari Majalah Trubus, hasil uji laboratorium, VCO memiliki kandungan hampir 50% asam laurat. Zat itu ampuh menangkal berbagai macam virus. Seperti influenza, hepatitis, bahkan HIV. Entahlah dengan virus-virus yang merusak persatuan Indonesia.

Dan sebagaimana umumnya produk obat-obatan multi sasaran, dikatakan juga, VCO itu serbaguna. Ia disebut-sebut oleh produsennya bisa menyembuhkan diabetes, Jantung koroner, lupus, stroke dan lainnya.

Semua orang berhak tak percaya. Kemudian mengabaikannya. Namun salah satu dari keampuhan yang disebutkan, aku telah membuktikan.

Di sebuah pameran, di Singkawang, aku membeli dua botol VCO produksi rumahan. Itu tahun 2005. Saat produksi VCO sedang ramai-ramainya.

Di depan kawan-kawan, VCO yang baru kubeli itu, kuteguk dua sendok. Rasanya seperti minyak goreng mentah. Tengik. Tak asyik. Weakk! Rase nak muntah.

Temanku kutawarkan untuk mencoba. Dua sendok diteguknya. Wajahnya berkerut. Mulutnya kecut. Beberapa saat kemudian ia mengatakan bahwa ia merasa heran. Aku penasaran. Ada apakah gerangan?

"Aku kok kentut?"

"Shyiiiiwalan! Memangnya kenapa dengan kentut? Bukankah itu hak azasi Anda yang dibatasi oleh hak azasi saya dan semua manusia?".

Temanku itu terkekeh-kekeh dengan ciri khasnya. Justru, aku yang terganggu hak azasi yang wajib dihormati, yang menghindari.

Temanku itu mengaku bahwa angin busuknya sangat jarang mudah terbuang. Dengan kejadian itu, ia berasumsi bahwa minyak perawan itu adalah sebuah produk yang baik untuk menjaga kesehatan. Itu memang pendapat yang spontan.

Beberapa bulan seterusnya minyak perawan itu seakan kujadikan semacam amalan. Kecuali lupa, aku tak meminumnya. Sehingga belakangan aku menyadari, kemudian berpendapat.

Bahwa, minyak perawan sumber asam laurat itu telah membuat daya tahan tubuhku kuat. Disamping diberi ASI, makanan bergizi dan imunisasi.

Sebab, saat anakku mengulur angka sebelas berwarna kuning kehijauan dari hidungnya. Saat orang serumah hampir tersedu-sedu semua. Karena ingus yang menyumbat dan meleleh di hidung mereka. Virus flu itu seakan tak berani mengusikku.

Padahal sebelumnya, akulah yang selalu membawa virus itu ke lingkungan keluarga. Bila ada penderita pertama, aku selalu yang kedua.

Berhadapan dengan virus flu, tubuhku seakan tumbuhan putri malu. Sedikit disentuh, layu. Bahkan bila kehujanan, badanku seakan tempat inang persemaian virus itu.

Setidaknya lima tahun berlanjut, aku tak pernah merasakan repot karena pilek atau influenza. Sehebat apapun orang-orang dekat dengan hidung tersumbat, aku tak pernah terlibat. Ini testimoni!

Kuharap VCO juga akan ampuh menghalau virus corona. Apa salahnya menyiapkannya di rumah barang sebotol dua.