Sidra212Avatar border
TS
Sidra212
Ridho orang tua yang tertinggal
Hari ini aku sudah menduduki 12 semester..

Di waktu senja aku terbangun dari tidurku, ya semalam gk cukup tidur karna kebiasaan bermain sama teman2 sampai larut malam.

Disore itu Obrolan emak2 dibawah kos mulai menyentak hatiku, mereka berbicara tentang anak2 na yang sudah wisuda, mereka berbicara penuh dengan rasa penuh bangga yang saling berganti satu sama lain, ada juga yang bicara keluh kesah tentang bagaimana menguliahi anak2 mereka, tetapi mereka sudah sangat bahagia karna sekarang anak2 mereka sudah sarjana.

Sontak tergores hati ku d sore itu, aku mulai terbayang orang tua dirumah yang lagi beristirahat karena lelah pulang bekerja untuak menguliahi aku.

Hari mulai gelap,
Mataharipun mulai meninggalkan wajahku yang tadinya bersinar jingga, azan pun berkomandang, aku pun mulai mengukur kasur ku dengan badan yang penuh dengan penat.

Malam itu aku tidak bisa tidur, ya mungkin karna sering tidur larut malam, tetapi aneh nya aku terus terbayang orang tua d rumah, d tambah dengan teman teman seangkatan sudah hampir semua telah wisuda, mungkin sekitran 3 orang kami masih setia dengan kampus yang sudah 6 tahun kami huni. Wa pun penuh dengan ungkapan selamat, "selamat ya sudah SH, selamat sahabatku sudah menyandang gelar S, sos nya ungkapan mereka yang sangat bahagia melihat sahabatnya sudah sarjana, d tambah lagi dengan story teman2 ku yang sudah berfoto memakai selempang bertuliskan S. Sos di belakangnya ".akupun mulai gelisah karna rasa ingin seperti mereka sangatlah kuat tapi apa daya, skripsi yang selalu menghambat. Belum lagi nilai2 yang belum lengkap.

" Ah sudah lah" akupun mulai menghilangakan pikiran2 itu, tetapi semuanya tetap terfikir, dan aku mulai menyesali hari2 ku yang selama ini aku lalai kan dan menghabis kan waktu ku bermain sama teman2 dan bermain musik di kampus ku, kebetulan aku ikut organisasi musik, ya sedikit2 bisa main musik juga lah..tapi sesal selalu datang, mimpi buruk selalu menghantui malam ku yang selalu mengantarkan pikiranku kepada orang tua di kampung hampir setiap malam aku mimpi buruk tentang perkuliahan, tentang kehidupanku, hari2ku. Semuanya buruk

Pada suatu malam aku terbangun, karna mimpi sudah membuatku meneteskan air mata, tak tahan, air yang bisa dkatakan tidak pernah mengalir selama kuliah ku sudah membasahi bantal di kepalaku. Di mimpi itu sepertu ada pesan, ad sedikit yang ku ingat, sebelum mintak maaf kepada orang tua kamu tidak akan pernah bisa tamat kuliah.. Dan sewaktu itu aku teringat video pidato seorang rektor di acara wisuda di salah satu universitas, yang isinya,. Saudara saudari tidak akan bisa sukses kalau masih membuat orang tua kecewa dan menangis, itu adalah kunci kesuksesan kata beliau.. Aku pun mulai mengingan kesalahan ku kepada orang tua, apa yang membuat semua ini kacau.. Dan akhirnya saya mengingat salah satu kisah 6 tahun belakang dimana waktu itu saya mau pergi mendaftar untuk kuliah.
Waktu itu hari minggu saya pergi ke kota mengantarkan adek saya ke kosnnya, karna besok senin dia akan mulai sekolah. D tengah jalan kami sudah d hinggapi rintik2 hujan yang sudah membasahi jalan, dan tidak lama penurunan jalan kami terjatuh dan terpelaset hingga 10 meter. Aku pun terbangun dan lansung mengejar adek ku yang cukup jauh terpental dariku, aku pun membangunkan nya dan mencek tangan dan kaki nya dan mengusap mukanya untuk memastikan ada luka atau tidak, dan alhamdulilah dia baik baik saja, dan setelah itu aku kembali kemotor, dan tidak lama aku mulai merasa sakit di tangan dan lutut ku, dan ternyata sudah berdarah, celana sudah sobek. Aku pun terus berjalan sampai ke kos adik ku.

Dan sesudah kembali akupun sampai di rumah dan bertemu dengan bapakku, yang lansung menanyakan kakiku. "dimana kamu jatoh?. Aku pun menjawab jujur seperti yang aku alami, dan mungkin bapak tidak begitu mendengar jawaban ku. Beliau lansung ke motor dab melihat motor sudah lecet lecet, beliau lansung marah2 karna motor masih baru wktu itu. Aku pun melawan perkataan beliau yang sangat menyayat hati, karna aku merasa orang tua ku sayang ke motornya dari pada kepadaku. Akupun menendang semua yang ada didekatku, bapak pun terdiam dan lansung pergi, dan dengan darah yang masih menggelegar karna omongan bapak ku, akupun menyiapkan baju2 dan mulai memasukan kedalan tas, aku berniat untuk meninggalkan rumah, dan kakak ku yang melihat lansung menahan ku dengan berurai air mata, dia mengatakan kalau pergi lansungkan niat mu yang ingin mendaftar kuliah, jangan sia2 kan wktu, kebetulan aku teringat bahwa besok adalah hari terakhir untuk mendaftar, dan aku oun pergi dengan membawa uang yang d kasih kakak ku, tanpa menunggu bapakku pulang.

Dan akhirnya saya lulus, dan sudah memulai kuliah sampai saat ini, 6 tahun lamanya.

Teringat kisah itu akupun tidak tahan dengan airmata yabg selalu mengalir deras. Sesalku sangatlah tinggi.. Dan disitu aku berfikir bahwa ridho orang tua sangat lah perlu untuk sesuatu yang d kerjakan, memang betul kalau masih membuat orang tua menangis apapun pekerjaan tidak akan selesai, hidup akan terasa hampa,dan sukses akan jauh dari kita..

Dan akupun meniatkan pulang kampung untuk meminta maaf tentang kejadian itu

SELESAI
nurulnadlifaAvatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.2K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.