supchina.com

Sebagai makhluk sosial, manusia memang memiliki naluri untuk menolong oranglain.

Rasa empati tinggi yang dimiliki manusia bisa membuatnya sampai rela melakukan apapun untuk membantu oranglain, terutama yang dalam kondisi terjepit.

Meski terkadang ada juga orang yang sudah dibantu, bukannya berterimakasih, tetapi malah memberikan balasan yang buruk.

Contohnya seperti Jacqueline Brucia, seorang bos yang justru memecat karyawannya karena telah menyumbangkan satu ginjalnya.



Ya, Deborah Stevens, wanita asal New York berusaha menyelamatkan nyawa bosnya yang sakit agar keluar dari daftar tunggu pencangkokan, tetapi Brucia justru menuduhnya sebagai penyebab cacat yang diderita.

Hmm, dasar, ya 😾

Lain dari cerita memilukan Deborah, 3 orang di bawah justru sampai harus kehilangan nyawa karena menolong orang lain.

Berikut:


1. Pramugari Neerja Bhanot



Pada 5 september 1986, seorang Pramugari senior asal India berusia 22 tahun menjalankan tugas dalam pesawat Pan Am Penerbangan 73 dari India menuju Amerika Serikat.

Saat pesawat mendarat di Bandara Karachi, Pakistan, pesawat yang ditumpangi 361 penumpang dan 19 awak kapal dijadikan target pembajakan oleh kelompok Abu Nidal.

Dengan berbagai aksi brilian serta berani, Neerja berhasil membantu pilot, kopilot, serta teknisi pesawat untuk segera kabur dari pesawat.

Dengan aksi brilian dan beraninya juga, ia berhasil membantu menyelamatkan nyawa 359 dari 380 orang yang ada dalam pesawat.

Bahkan, berkat aksi berani pramugari cantik tersebut, ia berhasil melindungi 2 anak yang salah satu anak tersebut kala itu berusia 7 tahun dan kelak menjadi kapten penerbang di sebuah maskapai besar.

Neerja Bhanot tewas diberondong peluru saat menggunakan tubuhnya sebagai perisai hidup bagi 2 anak yang dilindungi.

Ia dianugerahi medali keberanian dari India, Pakistan, serta Amerika Serikat. Dan tentunya, mereka yang pernah ditolong tidak akan pernah lupa.


2. Tunawisma Hugo Alfredo



Pada 2010, seorang tunawisma bernama Hugo Alfredo Tale-Yax berniat melerai pertengkaran seorang laki-laki dengan seorang perempuan di daerah Queens, New York.

Ia berusaha menghindarkan si perempuan dari serangan pisau, tetapi justru ia sendiri yang diserang dan ditusuk berkali-kali oleh si lelaki yang terlanjur kalap.

Mirisnya, CCTV merekam, dalam 90 menit ia terkapar di tepi jalan tanpa bantuan.

Ia tergeletak meregang nyawa dan orang-orang yang melintas hanya menengok sejenak, bahkan ada yang hanya sebatas mengambil foto.

Saat tim medis datang, nyawanya sudah tak tertolong.

Kasihan banget


3. Dokter Li Wenliang



Pada 30 desember 2019, dokter China bernama dr. Li Wenling menyampaikan berita tentang wabah virus corona kepada publik, tetapi polisi justru menganggapnya sedang menyebarkan hoax.

Pada 7 februari 2020 ia harus meninggal sebab serangan virus tersebut dan menyebabkan duka mendalam sekaligus amarah warga China.

Muncul rumor jika pemerintah China sengaja menyembunyikan kasus wabah virus corona.

Jika diketahui atau penyampaian dr. Li dipercaya waktu itu, mungkin virus corona bisa segera ditangani lebih dini.

Mungkin!


Hmm ... Itulah aksi heroik 3 orang berhati mulia yang harus berakhir tragis.

Namun walau bagaimanapun, Tuhan tidak pernah tidur. Ia akan membalas segala perbuatan baik, sekalipun tak mendapat penghargaan secuilpun dari manusia, dan itu yang paling penting.

Aksi heroik tersebut juga mengajarkan kita makna ketulusan. Tidak akan rugi saat kita membantu oranglain dengan tulus ikhlas, tanpa perlu mengharapkan balasan dari manusia.

Cukup balasan dari Tuhan lah yang sudah seharusnya selalu kita harapkan.





___o0o___

Opini pribadi + referensi!