sumber gambar

Sedang asyik duduk-duduk di depan TV ehhh ga tahunya ada film Korea kesukaan ane nih gan, ya udah deh langsung nongkrong tanpa basa basi. Maklum lah kalau lagi mager bawaannya kalau ga dengerin lagu Korea yah setidaknya nonton film Korea tapi lebih banyak di Youtube sih nontonya daripada di Televisi.

Tapi ngomongin film Korea sebenarnya ane lebih suka parasite sih, dibalut dengan drama Korea yang luar biasa namun bergenre Thriller sesuatu yang baru bagi ane sebagai penggemar film. Maklum dah biasanya Korea kalau membuat film drama romantis pasti jagonya.

Walau ada juga sih film ala-ala zombie gitu yang berjudul "Train To Busan", bisa dibilang film horor model Zombie berlari ini sudah banyak di eksplore oleh film Hollywood seperti "War Z". Tapi bukan Korea kalau tidak bisa membuat film horor menjadi drama yang keren, tidak hanya menitik beratkan pada kisah si zombienya saja namun kisah di balik percintaan antara ayah dan anak sangat di buat dramatis.

Begitu juga dengan film Flu, bisa dibilang ini film lawas kira-kira tahun 2013 baru liris namun booming kembali ketika virus Corona menghantam kota Wuhan. Walau cara penyebaran penyakit ini berbeda dengan apa yang terjadi di Wuhan China. Tapi secara garis besar bila sebuah kota terjangkiti virus pernafasan yang mematikan otomatis kota tersebut akan di isolasi.

Memang di film asal Korea The Flu ini dibuat lebih dramatis, mungkin untuk review film saya tak ungkapkan disini tapi bagaimana cara mengantisipasi virus itu hampir sama dengan yang terjadi di kota Wuhan. Mereka mengkarantina warga yang sakit, dan di jadikan satu tempat hal ini dilakukan pemerintah China yang membangun rumah sakit khusus virus Corona dalam waktu singkat. Di film The Flu hal itu juga dilakukan, dimana masyarakat di tampung dalam satu tempat.

Ketika endemik virus terjadi masyarakat panik dan menyerbu toko-toko sembako, hal itu jelas nyata bahkan ketika melihat berita di TV terlihat nyata warga Singapura karena virus Corona, mereka juga mengantri untuk belanja persediaan bahan pokok. Ini sama persis dengan yang ada di film The Flu mereka membeli kebutuhan sembako, namun jelas ada perbedaan antara action di dunia nyata dan film, disini cara eksekusi masyarakat yang terjangkit virus di filmThe Flu terasa tak berharga.

Di Film mereka yang masih hidup namun punya persentase kecil untuk hidup langsung di bakar, dengan diselimuti plastik untuk mencegah penularan. Tapi di dunia nyata tentu berbeda, frustasinya perawat juga nampak serta gusarnya pemimpin negara hampir serupa tapi tak sama.

Tapi bayangkan bila ribuan orang mati dalam waktu sekejap apa yang akan dilakukan, sedang virus akan mati bila terkena panas yang tinggi. Setidaknya film Korea The Flu membuka mata kita, untuk apa manusia menjadi sombong padahal bila terjadi bencana manusia seperti bulir pasir yang tak berharga.





Sumber : Gambar Pribadi

Karena kurang khusyu nonton di tv ane pun nonton lagi di youtube gan, dan ternyata memang mengerikan wabah virus yang berhubungan dengan Flu dan demam tinggi.

Apa kamu juga suka nonton film Korea, apa kesukaan film mu gan? Salam lur, saya c4punk see u next thread.