ManusiaUltra
TS
ManusiaUltra
Jawaban Pemprov DKI Mencla-mencle, Di Mana Pohon yang Ditebang untuk Revitalisasi?
JAKARTA, KOMPAS.com - Viralnya revitalisasi Monas bermula ketika ratusan pohon di sisi selatan, Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat ditebang.

Pelataran yang sebelumnya rindang, kini menjadi gersang dan panas. Alih-alih pohon, sisi selatan itu kini berganti beton yang sudah dicor.

Beton itu bakal diperuntukan bagi plaza upacara dan kolam sesuai desain sayembara.

Meski revitalisasi dihentikan sementara, wujud ratusan pohon yang ditebang itu entah ada di mana.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dimintai keterangan mengenai jumlah persis dan keberadaan pohon pun mencla mencle saat menjawab.

Awal sebut 190 pohon
Pada Kamis (16/1/2020), Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Muhammad Isa Sarnuri memastikan, pohon yang dicabut hanya dipindahkan ke sisi pelataran lain.

Dari 190 pohon di pelataran selatan, sebanyak 85 pohon dipindah ke pelataran timur dan barat Monas. Sementara sisa pohon yang tidak digunakan memang dalam kondisi rusak atau tidak terawat.

"Sebagian pohon kami tanam lagi di pelataran sisi barat dan timur Monas. Nanti akan ditanami lagi di beberapa titik lain. Dinas Cipta Karya yang menentukan mana jalur hijau, serta kawasan lain yang perlu ditanami pohon," tutur Isa.

Jadi 205 pohon
Lalu jumlahnya diralat menjadi 205 pohon yang ditebang dan dipindahkan pada Senin (20/1/2020).

Sebanyak 150 pohon berukuran besar dipindahkan ke pelataran selatan, sedangkan 55 pohon kecil dipindahkan ke bagian barat dan timur.

"Itu sebenarnya bukan ditebang begitu saja. Jadi pohon-pohon itu akan dipindahkan. Kalau tidak bisa dipindahkan akan kami buat baru (pohon-pohon)," kata Isa.

Berubah lagi jadi 85 pohon
Jumlah tersebut kemudian berubah lagi menjadi 85 pohon versi Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.

Ia menyebutkan bahwa pohon yang dipindahkan karena revitalisasi Monas hanya 85 pohon.

"Yang fix hasil rapat kita ada pohon yang kita pindahkan ke sisi barat 55, ke sisi timur 30," ucap Saefullah di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020).

Saat itu Saefullah memastikan bahwa pohon-pohon tersebut sudah diletakkan dan dikelola dengan tepat.

Versi Kadishut beda lagi
Berbeda dengan Saefullah, pada hari yang sama, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, ada sekitar 80 pohon yang ditebang demi revitalisasi sisi selatan Monas.

Suzi berujar, pohon-pohon itu akan dipindahkan atau ditanam kembali di sisi selatan juga, tepatnya di kanan dan kiri area yang direvitalisasi.

"Dalam sayembara pun, memindahkan pohon itu nantinya akan di sektor selatan. Sektor selatan kan luas, kami akan menghijaukan bagian-bagian itu, menebalkan bagian-bagian itu," imbuh Suzi.

Bukan langsung dipindahkan di sisi Monas lainnya seperti kata Sekda, Suzi berujar pohon-pohon itu dibawa ke kebun bibit milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota di Jagakarsa, Jakarta Selatan, untuk disehatkan terlebih dahulu.

Proses untuk menyehatkan pohon yang akan direlokasi membutuhkan waktu 2-3 bulan.

"Saya punya nursery, fungsinya itu untuk menyehatkan pohon yang direlokasi ke tempat lain. Pohon itu kami akan suburkan lagi, sehatkan lagi, (dibawa) ke nursery kami, kebun bibit kami di Jalan Sirsak (Jagakarsa)," kata dia.

Selain pohon yang akan dipindahkan, ada sembilan pohon yang murni ditebang. Sembilan pohon itu tidak bisa ditanam kembali karena kondisinya sudah lapuk.

Di mana pohon-pohon itu?
Penasaran dengan keberadaan pohon yang katanya dipindah ke sisi timur dan barat Monas, Kompas.com pun menelusurinya pada Rabu (22/1/2020).

Pencarian pertama dilakukan di bagian selatan Monas yang merupakan lokasi pengerjaan revitalisasi.

Lokasi tersebut sudah tertutup seng setinggi dua meter sehingga menghalangi pandangan terhadap pengerjaan revitalisasi di baliknya.

Selanjutnya, pencarian bergeser ke arah barat Monas. Di kawasan ini ratusan pohon berukuran kecil hingga besar tampak berdiri kokoh dan rapi.

Selama 30 menit mengelilingi jalur pedestrian di kawasan barat, tidak ditemui adanya pohon-pohon yang seperti baru ditanam. Tak ada bekas undukan atau galian tanah yang menunjukkan lokasi itu baru ditanami pohon-pohon ukuran besar.

Tak terlihat pula ada pot-pot tanaman yang baru diletakkan. Semuanya tersusun rapi dan tak ada tanda pemindahan. Hal serupa juga terlihat di sisi utara ikon Kota Jakarta tersebut.

Kompas.com sempat berupaya menanyakan hal tersebut kepada sejumlah petugas pengamanan dalam (Pamdal) Monas yang sedang berjaga di posko mereka di bagian barat Monas.

Namun, tidak satu pun dari mereka yang mau memberi komentar.

Karena tak menemukan pohon-pohon itu di kawasan Monas, pada Rabu (29/1/2020) hari ini, Kompas.com mencoba mencarinya di kebun bibit sesuai penuturan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Suzi Marsitawati.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, tempat pohon tersebut sudah disiapkan. Namun pepohonan dari Monas tersebut belum juga datang.


"Belum ada pohon sama sekali. Tempatnya di tanah lapang sana (belakang)" kata salah satu petugas keamanan taman bibit yang enggan disebutkan namanya.

Dirinya mengaku sudah mendapatkan kabar akan kedatangan pohon tersebut sejak seminggu lalu. Namun, nyatanya pepohonan tersebut tidak kunjung datang.

"Saya tidak tahu berapa pohon. Pokoknya dapat informasi mau datang saja," kata dia.

Kompas.com pun sempat melihat kondisi tanah lapang tersebut. Tanah yang berukuran cukup luas itu tampak kosong dan hanya ditumbuhi rumput liar. Tidak ada tanda tanda bekas pengerukan tanah di lokasi tersebut.

Lalu ada di mana pohon-pohon itu?

kompas.com

Udah jadi furniture
popoupopsebelahblog4iinch
4iinch dan 23 lainnya memberi reputasi
24
5.2K
81
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
668.8KThread39.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.