detikclikAvatar border
TS
detikclik
Safika Farahani Gadis Kecil Lamaholot Peduli Bumi

Foto/Istimewa



Ketikagemuruh riuh gerakan "tanam serempak" daerah mata air seluruh Flores Timur yang di canangkan Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Flores Timur Agustinus Payong Boli yang juga adalah Wakil Bupati Flores Timur, seakan memberikan hentakan energi kuat ke dalam setiap anggota pramuka dan masyarakat.

"Bahwa sumber mata air kita di ambang kekeringan permanen karena itu Ayo kita tanam air lagi," seru Wakil Bupati saat itu, Safika pun tampak semangat dari raut wajah nya yang cantik itu.


Demikian hal energi positip yang di gerakan dan di tularkan Wabup Agus Boli ini merasuk jiwa dan semangat Gadis Kecil asal desa Lamaleka kecamatan Witihama, Adonara ini.

Safika Farahani siswa kelas 8 MTsN 4 Flores Timur dan teman kelasnya Fara Anggarini gadis mungil asal desa Lambunga kecamatan Kelubagolit, pulau Adonara ini pun harus bangun pagi pukul 04.00 Wita subuh, bersiap bergegas ke Mata Air Wai Belen desa Lewopulo Kecamatan Witihama untuk melakukan kegiatan penanaman serempak daerah mata air bersama Wakil Bupati Agus Boli selaku ketua Kwarcab.

Selepas solat Subuh gadis kecil ini bersama teman-temannya bergegas ke desa Lewopulo kecamatan Witihama untuk menunggu kehadiran sang ketua Kwarcab Pramuka.

Setelah Ketua Kwarcab Pramuka Flores Timur Agus Boli tiba pada pukul 09.30 wita, langsung di lakukan apel siaga persiapan penanaman di depan kantor Kepala desa Lewopulo.

Hadir pada saat itu Camat Witihama, Danramil Adonara bersama anggota TNI, kepala desa dan masyarakat lainnya.

Walau lapar mulai melilit perut namun tidak menyurutkan semangat "cinta ibu bumi" gadis kecil nan jelita Safika Farahani dan Fara Anngarini bersama semua anggota Pramuka lainnya berjalan kaki di jalanan licin sejauh 4 KM sambil meneteng anakan Pohon beringin di tangan menuju kawasan mata air Wai Belen Desa Lewopulo, Kecamatan Witihama.

Pukul 11.00 gadis kecil Safika Farahani dan teman-temannya tiba di lokasi mata air.
Ya...lelah dan berkeringat gadis berkerudung ini sekali-sekali menyekah keringatnya dengan tangan kosong.

Berhenti sejenak, gadis kecil berkerudung ini berdoa pada Tuhan Allah Maha Besar lalu merunduk menyentuh tanah dan menanam pohon penghasil air di mata air Wai Belen.

Dalam nurani yang tidak terbaca, gadis manis berkerudung Safika Farahani berdoa dan berharap semoga pohon ini di berkati oleh Tuhan Allah Esa dan menghasilkan air untuk kehidupan umat manusia di masa depan.

Sesungguhnya Gadis berkerudung Safika berteluh atas penderitaan sesamanya di sana yang saban hari memburu air bagai berburuh rusa di padang luas tak kunjung dapat. Gadis kecil Safika tak sudi lagi melihat ibu-ibu tua merana menanti air.

Foto/Istimewa


Pemerintah boleh saja membangun proyek pipa emas tapi kalau sumber airnya mengering apa yang terisi di sana?

Gadis berkerudung nan manis Safika Farahani, engkau tidak saja mengajarkan semangat menanam air pada teman-temanmu tetapi jauh dari itu engkau membongkar batu-batu cadas yang menutupi nurani kaum dewasa yang tidak pernah peduli mata air dan kehidupan dari air.

Safika Farahani, engkau layak di cintai pangeran kelak karena jiwamu mulia laksana ratu yang bersahaja dan penuh cinta kasih.

Safika Farahani,engkau mengubah cara pandang anak-anak sekolah seusiamu yang hanya sibuk dengan media sosial yang kadang membunuh masa depan mereka sendiri.

Safika Farahani, kami mencintaimu.

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.6K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.