• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • FENOMENA “DAYLIGHT SAVINGS” MEMAJUKAN DAN MEMPERLAMBAT JAM, di AMERIKA

alhakanjazuliAvatar border
TS
alhakanjazuli
FENOMENA “DAYLIGHT SAVINGS” MEMAJUKAN DAN MEMPERLAMBAT JAM, di AMERIKA
Jam 00:02 dini hari minggu tangal 3 Oktober 2019, (Time zone eastern Amerika), merupakan hari dimana orang amerika terkhushnya, mendapatkan jatah tidur lebih lama satu jam. Atau lebih tepatnya fenomena ini disebut Daylight Saving, atau secara harfiah berarti menjaga waktu siang. Kata daylight saving mungkin sedikit asing ditelinga masyarakat awam, karena memang kejadian ini tidak berlaku di Indonesia, tetapi beberapa negara di benua eropa dana benua amerika yang memiliki musim dingin dan musim semi.


Daylight Saving Time (DST) atau dalam bahasa Indonesia waktu musim panas merupakan kegiatan yang sudah dilakukan kurang lebih 70 negara. Negara tersebut mengatur kembali jam standart lebih cepat satu jam pada musim semi dan melambatkan satu jam pada musim gugur. Di negara belahan utara biasa dimulai pada bulan Maret atau April dan dikembalikan pada waktu standart lagi pada bulan Oktober atau November namun hal ini berbeda-beda tergantung kebijakan setiap negara.


Daylight Saving Time (DST di Amerika) atau Summer Time (di Eropa), diberlakukan karena adanya perubahan waktu akibat berkurangnya waktu siang hari ketika memasuki musim dingin dan jika di musim panas, waktu siangnya jauh lebih lama dibandingkan malam hari. Untuk menyesuaikan dengan perubahan cuaca tersebuat, maka para ahli perwaktuan menyepakati melakukan perubahan jam sebanyak dua kali dalam setahun yaitu saat memasuki musim panas dan ketika memasuki musim dingin. Menjelang musim panas (pada saat musim semi tiba), di hari Minggu terakhir bulan Maret, jam dipercepat 1 jam. Sebaliknya ketika memasuki musim dingin, pada hari Minggu terakhir di bulan Oktober, jam diperlambat 1 jam.


Konon orang-orang berpendapat bahwasanya yang mengusulkan tentang sistem ini adalah Benjamin Franklin presiden pertama Amerika, namun faktanya adalah beliau tidak pernah menerapkan hal ini, melainkan hanya meyuruh warganya untuk bangun lebih cepat. Gagasan ini pertama kali diterapkan oleh Jerman, pada masa-masa perang dunia pertama. Lalu di Amerika sendiri sistem Daylight Saving dberlakukan pada tahun 1966 oleh kongres dengan undang-undang penyelarasan waktu atau lebih dikenal dengan uniform time act,sedangkan di Eropa membuat stabdarisasi dengan istilah European summer time.


Memang kebijakan ini menimbulkan sisi kontroversi antara pro dan kontra, dimana sisi pro berpendapat ini bisa membantu kita untuk mengoktimalkan waktu siang, sedangkan di sisi kontra ada yang berpedapat, kebijakan ini akan membuat orang-orang mengalami gejala kekurangan tidur dan berakibatkan pada efek lainnya seperti, gejala serangan jantung dan kecelakaan lalun lintas yang disebabkan sopir mengantuk.


Terlepas dari itu semua, tahun ini karena aku tinggal di Indianapolis Amerika selama setahun, aku mempunyai kesempatan mengalami perubahan waktu yang telah disepakati tersebut. Dan tadi pagi jam 00:03 aku memundurkan jam dinding dan jam di HP ku ke jam 00:02. Perubahan ini perlu aku lakukan agar aku tidak tergesa-gesa untuk berangkat sekolah ataupun saat aku berjanji untuk bertemu dengan temanku kelak. Dan yang paling penting adalah, mengingatkanku pada perbedaan waktu antara Indianapolis dan Aceh. Yang dulunya hanya sekitaran 12  jam beda waktunya sekarang beda waktu itu adalah sekitaran 13 jam.


Diubah oleh alhakanjazuli 18-01-2020 18:39
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.3K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.