edi999693Avatar border
TS
edi999693
Pesan Misterius
Rusdi memasukkan lipatan kertas ke dalam amplop putih, ke dalam laci nakas dekat dengan tempat tidurnya. Surat ayah di perbatasan. Ayahnya menanyakan kabarnya. Ayahnya juga bercerita, sinyal internet agak sulit didapat di daerah Temajuk, jadi ayah tidak bisa menghubungi smartphone milik Mak Usu Juleha. Jalan satu-satunya ayah mengirim surat. Itu pun hampir satu minggu surat itu tiba di Pontianak.
Rusdi memang tidak memiliki smartphone sendiri. Belum cukup umur, itu alasan ayahnya tidak membelikannya smartphone.
Rusdi duduk di kursi belajar. Ia menyobek kertas di tengah buku. Agak bingung juga ia menulis surat untuk ayahnya di perbatasan.
"Duh! Nulis apa nih?" Rusdi bingung. Ia meraih satu bungkus KitKat Four Finger. Merobek bungkusnya. Mematahkan salah satu batang coklatnya. Makan coklat mungkin bisa menjernihkan pikiran, tidak membuatnya bingung, jadi ia dapat menulis sesuatu buat ayahnya di Temajuk.
"Rusdi sarapan dulu!"  Mak Usu Juleha memanggilnya dari lantai bawah.
"Aok beh Mak Usu bentar lok," (Iya Mak Usu tunggu sebentar)Rusdi bingung juga kenapa ia jadi cakap Sambas. Mak Usu Juleha lagi dekat dengan Bang Ilul. Ia pemuda dari Sambas. Satu fakultas dan jurusan sama dengan Mak Usu Juleha di UNTAN, juga sama-sama driver Gojek. Kalau ngomong kental Bahasa Sambas. Bang Ilul pernah kemari. Orangnya baik.  Tapi itu tadi, Rusdi garuk- garuk  kepala yang benar-benar gatal, kalau ngomong sama Bang Ilul.  Tanpa sadar, udah kebiasaan kali ya, Bang Ilul selembe jak (Santai saja) cakap Sambas di depan Rusdi. Dipikir Rusdi biak (Anak) Sambas.
"Eh! Sori, kamu nggak paham ya," Bang Ilul cengegesan kemudian, baru sadar Rusdi sebagai lawan bicaranya, sedari tadi garuk-garuk kepala lalu bengong tak paham cakap Bang Ilul.
Efek dari semua ini, terkadang Rusdi tanpa sadar cakap Bahasa Sambas.  Ia memang terkadang bertanya kepada Bang Ilul, beberapa kosa kata dalam Bahasa Sambas, serta bagaimana caranya bercakap- cakap mengunakan logat Sambas.
Rusdi kemudian turun kebawah.  Ia menceritakan permasalahanya kepada Mak Usu Juleha, perihal ia bingung harus menulis apa, mengenai surat untuk ayahnya di perbatasan.
"Nanti habis dari ngojek, Mak Usu bantu kamu menulis surat untuk ayahmu," Mak Usu Juleha meletakan piring keramik di atas meja makan. Isinya beberapa gulung roti isi sosis.
"Mak Usu nggak tahu,  kamu suka mayones, atau saus cabe atau tomat," Mak Usu Juleha mengambil jaket Gojek, yang ia gantung di atas kursi makan. Ia memakai jaket tersebut. Ia memasukkan wadah Tupperware ke dalam tas pundaknya. Di dalam wadah Tupperware itu, ada beberpa gulung roti isi sosis. Ia menyantolkan tas pundak di pundaknya.
"Mayones sama saus tomat dan cabainya ada di dalam kulkas."
"Mak Usu tinggal kalau begitu kamu hati-hati di rumah."
Setelah Mak Usu Juleha pergi, Rusdi menuju ruang tengah sambil membawa beberapa gulung roti isi sosis di atas piring. Satu botol saus tomat, dan segelas sirup jeruk ABC.  Kesemuanya ia letakan di atas nampan, agar mudah ia membawanya ngak bolak-balik.
Rusdi menyalakan TV LED di depannya. Ia kemudian memasang, jam tangan digital di pergelangan tangan kirinya. Kalau ada Mak Usu Juleha di rumah, ia tidak memakai jam tangan digitalnya. Repotkan kalau Mak Usu Juleha sampai bertanya, dari mana ia mendapatkan jam tangan digital itu. Kalau ia bilang dari ayahnya, Mak Usu Juleha pasti tidak percaya. Smartphone saja ayahnya tidak mau membelikan, apalagi jam tangan digital.
Bip! Jam tangan digitalnya berbunyi, saat ia baru saja memakan satu gulung roti isi sosis, yang di atasnya telah ia olesi  dengan saus tomat.  Ia berkesimpulan pasti Fiqri. Pas betul cicitnya menghubunginya, bisa diajak sarapan sekalian.
Tunggu dulu. Layar jam tangan digitalnya menyala. Tapi tidak menampilkan sosok hologram tiga demensi Fiqri, di atas jam tangan digital seperti biasanya. Sederet tulisan mirip SMS di jaman sekarang tertera di layarnya. Tulisan itu muncul satu persatu.  Setiap satu kalimat akan menghilang, digantikan dengan kalimat berikutnya

Temui aku di hutan belakang sekolah, dekat perumahan golf. Kau akan tahu siapa aku, karena kita sama-sama memiliki rahasia yang sama. Jangan lupa bawa Sela dan juga Adi.
lina.whAvatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
711
3
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.