picassokarpetAvatar border
TS
picassokarpet
Profil Masjid Mataram Kotagede, Masjid Tertua Di Jogja


SULTAN AGUNG PERNAH BERGURU KE SUNAN KALIJAGA


Menurut penuturan Bapak Warisman selaku takmir masjid, Masjid Mataram Kotagede adalah masjid pertama yang dibangun di Jogja pada tahun 1587 (versi lain menyebutkan pada 1640) oleh Kanjeng Panembahan Senopati Raja Mataram I atau lebih familiar dengan nama Sultan Agung dan dibantu oleh warga sekitar Kotagede yang saat itu banyak menganut agama Hindu Budha.

Dikisahkan bahwa Sultan Agung sering mengikuti ayahnya, Ki Ageng Pamanahan, untuk belajar tentang Islam pada Sunan Kalijaga. Dawuh Sunan Kalijaga untuk Sultan Agung yakni membangun masjid di pelosok Jawa untuk mengembangkan Islam sebab saat itu Islam baru berkembang di Pantai Utara Jawa yakni daerah Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang,  Pati, Kudus, Jepara dan Cirebon.

Hal ini kemudian melatarbelakangi Raja Mataram untuk membangun Masjid Mataram di Kotagede yang diharapkan bisa menjadi pusat pengembangan agama Islam untuk masyarakat Jawa wilayah Selatan.

 
AKULTURASI BUDAYA DI MASJID MATARAM KOTAGEDE



Sejarah Masjid Mataram Kotagede tak lepas dari peninggalan masa lalu yang membuktikan bahwa toleransi beragama di Indonesia sudah ada sejak lama.
Akulturasi budaya antara Islam, Hindu, Budha dan Jawa pada Masjid Agung Mataram ini bisa dijumpai beberapa bagian masjid.

Seperti gerbang masjid berbentuk gapura yang menyerupai Paduraksa di bagian depan kompleks masjid, dinding merupakan ciri khas bangunan Hindu, dinding pagar yang mengelilingi masjid terdapat relief candi. Di sisi lain, atap masjid berbentuk limasan yang merupakan karakteristik bangunan Jawa Kuno.

MASJID MATARAM KUNO



Terdapat bedug hadiah dari Nyai Pringgit yang berasal dari Kulonprogo dan hingga saat ini Bedug masih difungsikan sebagai sarana penanda waktu sholat.

Sultan Palembang juga turut berkontribusi dalam sejarah Masjid Gedhe Mataram ini, Mimbar di dalam masjid yang terbuat dari bahan kayu ukir dihadiahkan kepada Sultan Agung untuk melengkapi fasilitas masjid. Meski demikian mimbar yang saat ini terdapat di dalam masjid merupakan tiruan sebab mimbar  asli kini sudah tidak digunakan lagi.

Pada area halaman masjid terdapat prasasti dengan tulisan aksara Jawa yang menjelaskan bahwa pembangunan masjid mataram Yogyakarta ini dibangun dalam dua tahap.

Tahap pertama dibangun pada masa Sultan Agung dengan tembok bata berwarna merah tua dengan ukuran lebih besar sedangkan tahap kedua dibangun pada masa Sultan Paku Buwono X tembok yang lain dengan batu bata kecil berwarna muda dan polos.

MASJID MATARAM JOGJA SARANA WISATA RELIJI, SEJARAH DAN ZIARAH



Tak hanya masjid, Masjid Gedhe Mataram juga terdiri dari beberapa bangunan yakni halaman, pagar keliling dan makam.

Halaman Masjid Kotagede Mataram memiliki tata pola menyerupai kerajaan Islam Jawa dimana bentuknya menyerupai alun-alun yang lengkap dengan pohon beringin.
Selain untuk wisata reliji, Masjid Gedhe Mataram Yogykarta juga memiliki makam sebagai tempat peristirahatan tokoh penting kerajaan seperti Ki Ageng Pamanahan, Panembahan Senopati, Sultan Hamengkubuwono II hingga Panembahan Seda Krapyak.


KARPET MASJID POLOS PICASSO CARPETS DI DALAM RUANG UTAMA MASJID MATARAM



Alhamdulillah merupakan suatu kebanggan bagi Picasso Rugs and Carpets bisa menjadi bagian dari Masjid Tertua sekaligus masjid bersejarah di Jogja.
Semoga jamaah menjadi semakin senang, khusyu dalam beribadah serta masjid menjadi semakin makmur.
 


“InsyaAllah masjid ini dengan lebih rapi nanti jamaahnya semakin senang, khusyu, semakin makmur masjidnya.” - Bp Warisman – Takmir Masjid Mataram Kotagede





sumber: https://karpetpersia.com/

Diubah oleh picassokarpet 16-01-2020 05:11
makolaAvatar border
makola memberi reputasi
1
2.1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.