Rasa simpati dan empati di kehidupan sehari-hari adalah sebuah hal yang harus selalu dilakukan oleh semua orang. Karena tidak mungkin manusia dapat keluar dari masalah atau menyelesaikan sebuah pekerjaan tanpa bantuan dari manusia lain.
Tingkat simpati dan empati antara satu orang dengan orang lain tentu memiliki kadar yang berbeda, ada orang yang memperhatikan lingkungan sekitar dan selalu ringan untuk membantu permasalahan orang lain, ada juga yang acuh seakan mereka tidak mengetahui apa pun atas masalah atau penderitaan orang disekitarnya!

Ane sih yakin di sini Agan dan Sistanya adalah orang-orang baik yang mempunyai tingkat simpati dan empati besar, kecuali buat yang memang jahat dari lahir.

Sebenarnya di sini kita tidak dapat menyalahkan seseorang yang mempunyai kesadaran simpati empati rendah, karena hal itu adalah urusan masing-masing orang yang tidak bisa kita adili. Namun sebagai makhluk sosial, tentu kita tidak dapat melupakan kodrat kita untuk hidup saling melengkapi dan bersosialisasi, jadi simpati dan empati sangat berkaitan erat dengan manusia sosial yang bersosialisasi.

Perlu kita ketahui, orang yang memiliki sikap simpati dan empati tinggi, tidak jarang mereka rela mengorbankan diri atau perasaan mereka hanya untuk sekedar membantu atau membuat orang lain bahagia.
Jika kita menjadi seseorang yang dibantu, seharusnya kita juga bisa lebih menghargai dan berterima kasih atas pengorbanan mereka!

Seperti kejadian yang satu ini, seorang pemuda dengan sigap membantu anak kecil yang terjepit eskalator. Bahkan dia sampai rela berlari dan tersungkur dari tangga agar si anak tersebut bisa segera dia tolong.
Seperti apa penyelamatan heroiknya?
Lihat videonya di bawah!

Jika melihat video di atas, tentu kita akan merasa malu. Sebab sering kali kita acuh terhadap lingkungan sekitar.
Melihat ada orang dalam bahaya kita menghindar, karena kita takut akan terdampak bahaya tersebut dan pergi tanpa melakukan tindakan apa pun untuk menyelamatkan orang yang sedang dalam bahaya!

Tidak semua orang dapat merasakan kesusahan orang lain, itu kalimat yang lebih tepatnya. Dengan berbagai alasan kita mencari pembenaran diri atas sikap yang telah kita lakukan.

Kembali ke pemuda yang ada di dalam video, aksinya dalam menyelamatkan anak yang sedang dalam bahaya terjepit eskalator bukan lah mencari pujian dari orang atau imbalan dari orang tua si korban. Jika dilihat dari kesigapannya membantu, memang pemuda ini memiliki sikap empati tinggi. Dia tidak harus berpikir panjang untuk berpikir apa bahaya yang akan terjadi pada dirinya jika dia menolong.
Bahkan dia harus tersungkur dan mengalami luka-luka di bagian kakinya pun tetap bisa senyum dengan ikhlas di akhir video!
Itu lah kebaikan, "Dia akan bahagia jika melihat orang lain bahagia!" .

Bagaimana dengan GanSis di sini?
Apakah kita sudah simpati dan empati dengan orang lain hari ini?
Percaya lah!



Jadi, mari kita hidup berdampingan saling membantu dalam kesusahan dan berbagi dalam kebahagiaan.
Jika itu sudah dilakukan, maka hidup penuh kesempurnaan.

Oke, semoga thread Masnukho kali ini bermanfaat dan dapat memberikan sedikit pelajaran untuk kita semua.
Bagi yang sudah mampir baca, boleh silakan tinggalkan jejak cinta dengan berkomentar di bawah. Terima kasih!