• Beranda
  • ...
  • Health
  • Gempa Bermagnitudo 6,4 Guncang Aceh, Waspada Efek Negatif Pasca Gempa Pada Kesehatan

lifeextensionAvatar border
TS
lifeextension
Gempa Bermagnitudo 6,4 Guncang Aceh, Waspada Efek Negatif Pasca Gempa Pada Kesehatan
Life Extension Indonesia –[/size][/b] Pada hari Selasa, 07 Januari 2020, Provinsi Aceh diguncang gempa bermagnitudo 6,4. Menurut BMKG, pusat gempa berada di laut, tepatnya 24 kilometer barat daya Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue. Selain waspada dengan gempa susulan, penduduk sekitar juga harus waspada dengan efek negatif pasca gempa pada kesehatan.[/justify]
Menurut situs United National University (unu.edu), gempa bumi bisa menimbulkan efek negatif pada kesehatan, seperti:

-         Diare, Tyfus, dan Cacingan

Bencana alam, seperti gempa bisa menyebabkan kerusakan yang parah. Akhirnya, penduduk di sekitar bencana harus mengungsi ke tempat yang aman dan tinggal bersama pengungsi lain di satu tempat.

Saat berada di pengungsian, pasokan air bersih biasanya terbatas. Hal itu akan membuat sanitasi di pengungsian menurun. Saat sanitasi menurun, penyakit diare, tyfus, dan cacingan bisa menyerang pengungsi.

-         Infeksi

Bencana alam bisa menyebabkan penduduk sekitar mengalami luka. Bencana alam juga bisa menyebabkan sarana kesehatan rusak, sehingga penanganan terhadap penduduk yang mengalami luka kurang maksimal.

Jika dibiarkan, bakteri, virus, dan jamur bisa membuat luka semakin parah dan akhirnya mengalami infeksi. Salah satu infeksi yang sering muncul adalah tetanus. Penyakit ini biasanya muncul pada luka yang tidak diobati.

-         Infeksi Saluran Pernapasan

Saat berada di pengungsian, letak dapur umum dan tempat tinggal biasanya berdekatan. Jarang sekali ada pembatas di antara dua tempat itu. Korban bencana alam biasanya memasak menggunakan kayu bakar karena keterbatasan alat.

Ternyata, asap yang berasal dari pembakaran itu bisa mengeluarkan senyawa berbahaya, seperti O2, NO2, CO, dan O3 yang bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Tak hanya itu, udara yang lembap juga bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan.

-         Influenza

Selama berada di pengungsian, korban bencana alam biasanya menjalani aktivitas dalam keterbatasan, termasuk keterbatasan makanan dan fasilitas kesehatan. Ternyata, hal itu bisa membuat daya tahan tubuh menurun.

Saat daya tahan tubuh menurun, virus dan bakteri penyebab penyakit akan menyerang mereka dengan mudah. Influenza merupakan salah satu penyakit yang bisa menyerang dan menyebar dengan cepat di antara para pengungsi, terutama pengungsi yang masih anak-anak.

Tips Menjaga Kesehatan Bagi Pengungsi

Agar para pengungsi tetap sehat selama berada di pengungsian, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMBdari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan, misalnya:

-         Jika mengalami luka, segera bersihkan dan obati luka tersebut, jangan menundanya.

-         Jaga kebersihan lingkungan pengungsian, seperti tempat tidur, dapur umum, dan sarana MCK yang ada di pengungsian.

-         Usahakan untuk istirahat dengan cukup, serta makan dan minum dengan cukup pula.

-         Anak-anak dan orang lanjut usia sebaiknya mengonsumsi suplemen supaya daya tahan tubuhnya tetap stabil.

-         Melakukan kegiatan positif yang bisa menghilangkan stres karena stres bisa membuat daya tahan tubuh menurun.
Diubah oleh lifeextension 09-01-2020 01:48
0
198
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.6KThread9.9KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.