• Beranda
  • ...
  • Health
  • Mengenal Kanker Kelenjar Getah Bening yang Menimpa Aktris Indonesia, Ria Irawan

lifeextensionAvatar border
TS
lifeextension
Mengenal Kanker Kelenjar Getah Bening yang Menimpa Aktris Indonesia, Ria Irawan
Life Extension Indonesia -
Kanker merupakan salah satu penyakit berbahaya dan banyak jenisnya. Salah satu jenis kanker yang menyerang banyak orang adalah kanker kelenjar getah bening.

Kanker kelenjar getah bening dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni kanker getah bening hodgkin dan kanker getah bening non-hodgkin.

Bicara soal kanker kelenjar getah bening non-hodgkin, penyakit ini menduduki posisi ketujuh dengan 14.164 penderita, pada tahun 2018.

Kanker kelenjar getah bening bisa diatasi menggunakan perawatan berikut ini:

1.     Terapi radiasi

Terapi ini dilakukan dengan sinar-X berenergi tinggi dengan tujuan membunuh sel-sel kanker dan mencegah sel-sel kanker tumbuh kembali di dalam tubuh.

2.     Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan khusus yang bisa menghentikan pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.

3.     Imunoterapi

Imunoterapi merupakan perawatan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh penderita kanker bisa melawan sel kanker.

4.     Operasi pembedahan

Operasi pembedahan untuk melawan kanker kelenjar getah bening biasanya dilakukan dengan cara mengangkat bagian yang terkena kanker.

5.     Transplantasi sel induk

Beberapa pasien kanker harus melakukan kemoterapi dosis tinggi. Pengobatan jenis ini biasanya akan memengaruhi sel lain yang tidak terkena kanker. Pasien yang menjalani kemoterapi dosis tinggi biasanya menjalani transplantasi sel induk.

Bicara soal kanker kelenjar getah bening, ternyata kanker ini memiliki beberapa gejala yang ditimbulkan. Berikut gejala-gejala yang ditimbulkan oleh kanker kelenjar getah bening:

Gejala kanker kelenjar getah bening hodgkin

-         Terjadi pembesaran kelenjar getah bening yang ada di leher, ketiak, atau selangkangan, namun tidak merasakan sakit

-         Demam dan menggigil

-         Kelelahan yang terus-menerus

-         Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas

-         Kehilangan seleran makan

-         Gatal-gatal

Gejala kanker kelenjar getah bening non-hodgkin

-         Terjadi pembesaran kelenjar getah bening yang ada di leher, ketiak, atau selangkangan, namun tidak merasakan sakit

-         Mengalami rasa sakit atau pembengkakan di perut

-         Merasa cepat kenyang meskipun hanya makan sedikit

-         Nyeri dada

-         Sesak napas atau batuk

-         Demam

-         Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas

-         Berkeringat di malam hari

-         Kelelahan yang ekstrim

-         Kurang sel darah merah (anemia)

Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, segera pergi ke dokter untuk diperiksa. Biasanya, dokter melakukan serangkaian tes untuk mencari tahu keberadaan sel kanker di dalam tubuh pasiennya, misalnya:

-         Melakukan pemeriksaan terhadap riwayat kesehatan keluarga

-         Melakukan pemeriksaan fisik terhadap kelenjar getah bening yang ada di leher dan ketiak. Selain itu, dokter juga biasanya melakukan pemeriksaan terhadap hati dan limpa.

-         Biopsi dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel dari kelenjar getah bening untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

-         Melakukan tes pencitraan tubuh, seperti X-Ray, CT Scan, MRI Scan, dan PET Scan.

-         Memeriksa darah dan urin untuk mencari tahu kesehatan tubuh secara menyeluruh.

-         Pungsi lumbal atau mengambil sampel cairan sistem saraf untuk diperiksa apakah ada penyebaran kanker di dalam sumsum tulang belakang atau tidak.

Kanker kelenjar getah bening bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya:

Kanker kelenjar getah bening hodgkin:

-         Ada keluarga yang memiliki riwayat kanker kelenjar getah bening hodgkin

-         Menderita virus Epstein-Barr (EBV)

-         Memiliki daya tahan tubuh yang lemak, misalnya karena infeksi HIV

Kanker kelenjar getah bening non-hodgkin:

-         Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah

-         Menderita penyakit autoimun dan memiliki riwayat penyakit leukimia

-         Infeksi bakteri pylor, infeksi virus hepatitis C, infeksi virus Epstein-Barr (EBV)

-         Sering terpapar radiasi nuklir dan bahan kimia beracun, seperti pestisida dan herbisida.

-         Memiliki berat badan berlebih
Diubah oleh lifeextension 06-01-2020 09:37
0
375
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.6KThread9.9KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.