Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

babygani86Avatar border
TS
babygani86
Hormonal atau Non-Hormonal, Pilih Metode Kontrasepsimu
KB yang dimaksud di sini merujuk pada alat kontrasepsi. Karena adanya program keluarga berencana untuk mengatur jumlah anak, mengatur interval kehamilan selanjutnya, juga bisa mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan bayi, seringkali pemakaian kontrasepsi disebut alat KB. Sebaiknya setiap keluarga memiliki rencana, misalnya, soal ingin punya berapa anak, berapa interval waktu kelahiran pertama dan berikutnya. Seperti kelahiran anak pertama melalui proses persalinan cesar, sebaiknya setelah 2 tahun baru menyusul anak kedua, dan seterusnya. Hal itu untuk memberi kesempatan rahim pulih dari bekas sayatan operasi.



Bila menggunakan metode persalinan normal, juga tetap harus diperhitungkan jarak kelahiran antar anak. Hak si anak untuk mendapatkan asupan ASI eksklusif, yang mesti diberikan kepada si bayi sebagaimana dianjurkan, mesti dipertimbangkan juga secara saksama. Bagi pasangan yang menikah di usia lebih dari 35 tahun pun tetap harus menjaga jarak untuk kehamilan berikutnya. Sebab, biasanya mereka yang menikah di usia itu, seperti kejar tayang, buru-buru ingin punya anak lagi sebelum selang dua tahun.

Mengapa mengatur jarak antar kelahiran anak penting dipertimbangkan, tak lain untuk menjaga kualitas anak-anak generasi kita di masa depan. Soal asupan ASI yang harus diberikan, kondisi kesehatan dan kestabilan psikis si ibu, dan kesehatan kelahiran anak selanjutnya, antara lain menjadi penentu kualitas yang dimaksud.

Jangan sampai ada kehamilan yang tak diinginkan lalu dilakukan abortus provocatus criminalis. Tindakan itu bertentangan dengan aturan norma dan hukum. Biasanya kalau sedang menyusui ASI, tanpa susu formula, wanita tidak akan mendapatkan menstruasi. Pada periode itu wanita tidaklah subur, sehingga dengan demikian bagai menjalani KB alami. Nah, setelah 6 bulan, setelah ada makanan tambahan, masa subur wanita akan kembali. Sejak itu hendaklah mulai mengatur kehamilan dengan alat kontrasepsi yang cocok dengan metabolisme tubuh masing-masing.

Setidaknya, alat kontrasepsi itu ada dua; hormonal dan non-hormonal. Alat kontrasepsi hormonal, antara lain pil KB (berbagai merk; 21 atau 28 tablet), suntik (tiap sebulan atau triwulan), susuk (implant). Sementara yang non-hormonal, seperti IUD (alat kontrasepsi dalam rahim; spiral) dan steril.



Masing-masing metode kontrasepsi ini, kalau dilakukan dengan benar, efektifitasnya cukup baik. Angka kegagalannya kecil, hanya sekitar 0,5-0,8 persen. Yang dimaksud cara yang benar, yaitu menyangkut kepatuhan dalam pemakaian. Kalau pil harus diminum tiap hari, tidak boleh jeda sehari pun. Kalau suntik ya harus tepat pada waktunya, dan seterusnya. Kalau ada keraguan soal efek efek berkenaan dengan pemakaian alat kontrasepsi, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter agar terhindar dari mitos mitos menyesatkan.


Spoiler for Referensi:


tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
829
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.7KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.