Ruang Waktu
Dari hati, untuk hati.

Berawal postingan di line, saling berbalas komentar dengan berbeda pandangan kemudian kuberanikan diri menyapamu dalam sebuah personal chat, dan tak kusangka kau membalasnya dengan begitu baik. Lebih dari apa yang kuharapkan

Lambat laun kita pun berteman, waktu berjalan begitu cepat merubah kita yang canggung menjadi akrab, saling berbagi cerita perihal hari ini maupun hari kemarin.

Hingga suatu ketika, badai datang menghampiri dan aku tak mampu keluar dari badai itu, yang akhirnya membuatku tersesat dalam sebuah gulita ruang hampa masa lalu.

Maafkan aku yang bodoh serta ceroboh ini, yang membuat sebab akibat kita tak lagi saling tegur sapa, tak lagi berbagi cerita.

Niat mengenalmu saat itu bukanlah perihal perasaan, bukanlah perihal ingin memilikimu, bukanlah perihal maksud yang jahat, tetapi jujur dari relung hati yang terdalam aku hanya ingin bersahabat

Aku ingin berterima kasih padamu, sebab dahulu kau telah sudi menjadi sahabatku