xxx

Halo Gans/Sist, sesuai dengan judul diatas jika melihat keadaan atau isu-isu saat ini ditengah masyarakat. Pastilah gans/sist sekalian pahamkan pembahasan dalam thread ini.

Toleransi, adalah bentuk dari sikap penerimaan ataupun usaha untuk menghargai perbedaan ditengah-tengah masyarakat baik antarkelompok maupun antarindividu. Toleransi juga memiliki dampak signifikan untuk tidak terjadinya polarisasi masyarakat yang mampu memecah belah persatuan atau menghindari kelompok serta individu dari sikap perlakuan diskriminasi. Toleransi merupakan sesuatu yang dianggap fleksibel, mengikuti kebutuhan yang ada bahkan dalam bidang keagamaan sekalipun. Kebutuhan dalam bidang ini, adalah untuk; tidak memaksakan kehendak beragama kepada siapapun; tidak mencela atau menghina agama apapun; serta menghargai perayaan hari keagamaan antarumat dan juga kebebasan untuk melaksanakan beribadah sesuai ketentuan agama masing-masing. Banyak artikel atau thread sebelum ini yang mengulas isu tentang toleransi beragama, mulai dari mempertanyakan tradisi-tradisi keagamaan yang dikategorikan sebagai adanya sikap toleransi.

Salah satunya seperti situasi sekarang ini, dimana banyaknya perbedaan pendapat mengenai dilarang mengucapkan selamat kepada para saudara kita sebangsa dan setanah air yang sedang melaksanakan hari raya keagamaannya. Tetapi thread ini tidak mengulas dasar dilarangnya hal tersebut, karena kurangnya paham ane tentang ilmu yang berkaitan. Disini ane hanya bakalan membahas mengenai "bagaimana bentuk konkret dari sebuah toleransi!!" Masuk sedikit kedalam pembahasan, Indonesia dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" atau Berbeda-beda tapi tetap satu. Sejatinya semboyan tersebut mencerminkan identitas bangsa sebagai bangsa yang nasionalis, nasionalis sendiri adalah mewujudkan cita-cita bangsa melalui konsep sekelompok orang. Masyarkat Indonesia, adalah masyarakat dengan ciri-ciri kemajemukannya atau dengan kata lain ialah masyarakat yang beragam. Masyarakat yang lahir dari beragam latar belakang ideologi maupun identitas, tentunya menjaga nilai-nilai yang berkembang dan hidup ditengah masyarakat akan menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa ini. Disitu sikap toleransi dibutuhkan sebagai alat untuk dapat dijadikan media komunikasi antar keberagaman tersebut, karena tidak mudah menjaga nilai-nilai perbedaan yang sejatinya itulah ciri dari masyarakat majemuk. Faktor-faktor eksternal diluar dari persoalan agama, seperti tercampur aduknya agama sebagai indikator politik negeri ini. Juga kurangnya pemahaman yang mendalam mengenai dasar dari isu agama yang tercampur aduk. Yang hal itu tentunya oleh sekelompok oknum dijadikan alat pemecah belah (devide at impera) hingga akhirnya menjadikan kasta minoritas dan mayoritas semakin timbul dalam perbedaan itu sendiri, menyebabkan polarisasi homogen semakin kuat ditengah bangsa dengan keberagaman ini.

Monggo ditulis commentnya dibawah jika mesti harus ada yang diluruskan.