Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yusrilmahend927Avatar border
TS
yusrilmahend927
Bukan Cinta,Cuma Anu...



    --> Ragukan bahwa bintang-bintang itu berapi;
Ragukan bahwa matahari itu bergerak;
Ragukan bahwa kebenaran itu dusta;
Tapi jangan ragukan cintaku;
 
Setidaknya itulah yang dikatana Hamlet dalam kisah yang ditulis oleh William Shakespeare kepala Ophelia yang menunjukan sebuah kebenaran dan keyakinan dalam cintanya untuk sebuah awal, yang tentunya bila di dibandingkan dengan ilmu filsafat cukup terbalik untuk memulainya di awalai sebuah keraguan terhadap sesuatu. Tentu saja penggambaran cinta (Dalam bentuk pernyataan) dan memfisualisasikannya cukuplah sulit sebab ia kompleks dan bergantung sekali pada setiap individunya, sehingga penggambaran secara Relatif tentu saja tidak merepresentasikan cinta pada setiap manusia. Bila digambarkan dalam sebuah model layaknya sebuah fungsi dalam ilmu Ekonomi maka cinta dapat di tuliskan :

 

L=f(C,R,R’,K)
Dimana:
L=Love (Cinta)
C=Care (Peduli)
R=Responsibility (Tanggung Jawab)
R’=Respec (Rasa Hormat)
K=Knowledge (Pengetahuan)
 
Setidaknya-tidanya empat lah tersebulah yang merupakan faktor pembanguan sebuah cinta menurut Eric Fromm, namun seperti diawal tadi fungsi atau penyederhanaa tersebut [L=f(C,R,R’,K)] tidak mewakili seluruh faktor yang membangun sebuah cinta pada setiap individu. Wujud pengekpresian cinta pun berbeda-beda setipa individu lagi-lagi semua bergantung pada yang menjalaninnya, sebab Preferensi manusia tidak sama. Namun bagaimana jadinya bila ekspresi seseorang  tersebut kita golongkan bahwa ia cinta pada kita namun sebenarnya tidak? Sehingga ekpresi apakah tersebut? Lalu jika bukan cinta apa??

 

1.     Kasihan

Wait wait, Kasihan? Wujud perhatian sesorang, respecknya seseorang jangan terlalu cepat kita golongkan bahwa ia cinta pada kita, dapat kita asumsikan barangkali ia hanya kasihan dengan posisi atau kondisi pada dimensi waktu tertentu yang tentu saja pada akhirnya dalam jangka waktu tertentu atau rentang yang ada ia akan kembali pada sikapnya semula apabila kondisi atau posisi kita telah membaik.

 

2.     Dianggap Saudara/kakak-adik

Selain dijadikan sebuah alibi untuk menolak sesorang, ungkapan atau Label Kakak-adik adalah hal yang cukup membingungkan sebab bilamana benar-benar dianalogikan sepasang saudara ke empat unsur untuk membangun sebuah cinta dapat ditemukan/sudah ada, namun inilah manusia terlalu cepat menyimpulkan dengan hanya satu sudut pandang. Sehingga bagaimana kita caranya kita dapat menafsirkan ke empat unsur tersebut? Sederhananya adalah letakan sesuatu pada tempatnya, misalnya peduli yang ia berikan dapat jadi pedulinya adalah peduli seorang kakak kepada adiknya.

 

3.     B aja

Apa yang dimaksud B aja tersebut?, segala sesuatunya tidak dapat kita limpahkan kepada pada individu lain dapat jadi hal tersebut datang dari kita sendiri, bagaimana bisa? Misalnya nya saja sesorang menunjukan empat unsur tersebut  kepada kita namun tak bisa kita tafsirkan terlalu jauh yang bisa saja hal tersebut adalah pembawaan atau sifat individu tersebut yang terlalu cepat kita tafsirkan hal lain yang mungkin kita belum pernah meresakan hal tersebut membuat kita terlalu PD yang dimana dia hanya B AJA.

 
Diubah oleh yusrilmahend927 26-12-2019 08:36
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 2 lainnya memberi reputasi
3
428
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.