Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

riekartiekaAvatar border
TS
riekartieka
[B]KETEMU ORANG AJA TAKUT - ANAK CENGENG, NIH ...![/B]


[B]KETEMU ORANG AJA TAKUT - ANAK CENGENG, NIH ...![/B]
Pic. From : Pixabay


Apa salah satu dari Sista dan Agan ada yang anaknya diberi 'cap' seperti ini? Hanya karena si anak terlalu lengket dengan orangtua, terutama si ibu. Sakit hati, ya, rasanya kalau mendengar ucapan seperti itu. Sebab, kita selalu menginginkan anak yang mandiri dan pemberani.

Sista ... Agan ... jangan bersedih dulu, ya.

Nih, ternyata ... menurut detikHealth.com, anak yang terlalu lengket dengan orangtua, terutama si ibu adalah wajar. Beberapa--terutama--balita memang cenderung tidak mau berpisah. Bahkan, ketika si ibu pergi ke kamar mandi saja, mereka bisa menangis berlebihan. Sebab, bagi mereka, ibu merupakan figur utama yang mereka kenal, bahkan sejak berada di salam kandungan. Apalagi untuk para ibu yang tidak memiliki orang pengganti selama mengasuh anak. Otomatis, ketergantungan itu terikat selama 24 jam.

Sesungguhnya, rasa cemas perpisahan dengan orangtua menunjukkan terbentuknya hubungan yang sehat antara orangtua dan anak. Dalam hal ini, anak memiliki rasa aman, nyaman, dan senang jika berada di dekat orangtua, terutama ibu. Dimana, hubungan ini akan sangat dibutuhkan ketika mereka kelak dewasa.

Namun, ketika si anak sudah beranjak lebih besar dan masih terikat, bisa memberikan dampak negatif bagi anak itu sendiri. Menurut halodoc.com ada beberapa faktor yang membuat mereka tidak bisa lepas dari ibunya :


[B]KETEMU ORANG AJA TAKUT - ANAK CENGENG, NIH ...![/B]
Pic. From : Pixabay

1. Faktor Orangtua (si Ibu)

Sifat ibu yang overprotektif membuat anak tidak leluasa mengeksplorasi dirinya. Terutama dalam bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, kebiasaan 'mengancam' pada anak, membuat mereka lebih bergantung HANYA pada orangtua.


2. Faktor Anak

Karakter setiap anak adalah berbeda. Anak yang easy going mampu lebih cepat berinteraksi dengan sekitar dan selalu tampak lebih ceria. Sedangkan anak yang memerlukan waktu untuk warming up cenderung lebih pemalu, pendiam, dan tidak mudah lepas dari ibunya. Namun, bukan berarti anak dengan karakter ini tidak bisa bersosialisasi dengan baik. Mereka hanya membutuhkan waktu dan perlu kesabaran ekstra bagi ibu.


3. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang tidak ramah anak, membuat para orangtua lebih memilih membiarkan si anak tinggal di rumah dan hanya nyaman bermain dengan si ibu.


[B]KETEMU ORANG AJA TAKUT - ANAK CENGENG, NIH ...![/B]
Pic. From : Pixabay


Sista, Agan ... jangan terlalu khawatir dulu. Walaupun melepaskan 'keterikatan' ini tidak mudah, tapi yakinlah jika anda dan anak bisa melaluinya dengan baik. Ada beberapa tips dari berbagai sumber yang bisa dilakukan, antara lain :

1. Jangan Meninggalkan Begitu Saja

[B]KETEMU ORANG AJA TAKUT - ANAK CENGENG, NIH ...![/B]
Pic. From : Pixabay

Sebelum pergi, Sista dan Agan bisa menjelaskan kepada anak kemana akan pergi dan pasti segera kembali. Jangan lupa untuk memberikan pelukan dan kata-kata 'sayang'. Selain itu, usahakan jika anak dalam keadaan perut kenyang. Sehingga, ia tidak merasakan cemas yang berlebihan. Jika dititipkan oleh pengasuh atau orang lain, pastikan si anak sudah familiar.


2. Lakukan Dengan Perlahan dan Sabar

[B]KETEMU ORANG AJA TAKUT - ANAK CENGENG, NIH ...![/B]
Pic. From : Pixabay

Jangan buru-buru melatih anak mengatasi rasa cemasnya. Mulailah dengan meninggalkan sebentar dan amati perilakunya. Jika ia menangis, tunggu beberapa menit untuk kemudian menghampiri. Saat akan meninggalkannya lagi, tinggalkan benda-benda yang bisa membuatnya nyaman. Ulangi kembali esok hari, tambahkan waktu jeda kedatangan kita ketika ia mulai menangis. Latihan ini memerlukan konsistensi dan rasa 'tega'.


3. Jaga Komunikasi

[B]KETEMU ORANG AJA TAKUT - ANAK CENGENG, NIH ...![/B]
Pic. From : Hipwee.com

Ketika sedang berjauhan, tetaplah jaga komunikasi. Ceritakan yang Sista dan Agan lakukan ketika tak sedang bersamanya. Jangan lupa, katakan jika anda segera kembali. Namun, ketika ia protes dan meminta anda segera datang, abaikan sampai waktu yang sudah ditentukan tiba. Sekali lagi, membutuhkan konsistensi!


4. Tetap Ceria Ketika Bertemu Kembali

[B]KETEMU ORANG AJA TAKUT - ANAK CENGENG, NIH ...![/B]
Pic. From : Pixabay

Saat yang ditunggu adalah ketika bertemu kembali. Saat itu datang, jangan memasang muka sedih ataupun cemberut. Tetap tunjukkan keceriaan dan jangan lupa berikan pelukan, ciuman, rasa sayang dan betapa bangganya Sista dan Agan pada mereka. Sista dan Agan pun dapat bercerita apa yang telah dilakukan tanpanya.



[B]KETEMU ORANG AJA TAKUT - ANAK CENGENG, NIH ...![/B]
Pic. From : Pixabay


Sista ... Agan, memang semua membutuhkan waktu dan konsistensi, juga rasa 'tega' yang besar. Namun, semua demi kebaikan si anak. Bukan hal yang aneh ketika anak merasa sedih, orangtua juga merasakan hal yang sama, tapi yakinlah ... mereka bisa melaluinya. Bahkan, mereka akan menjadi pribadi yang lebih tangguh dari sebelumnya.



----------
Rieka Kartieka
Yogyakarta, 23 Desember 2019


Sumber :
Ayahbunda.com
detikHealth.com
Halodoc.com
Popmama.com
SayangiAnak.com
Diubah oleh riekartieka 23-12-2019 14:47
aviepAvatar border
aviep memberi reputasi
1
252
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.6KThread13.7KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.