Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Education
  • STEM Wajib Dipelajari Jika yang tak ingin Tersingkir oleh Revolusi Industri 4.0

babygani86Avatar border
TS
babygani86
STEM Wajib Dipelajari Jika yang tak ingin Tersingkir oleh Revolusi Industri 4.0
Foto lubang hitam pertama di dunia dipublikasikan pada 10 April 2019 dan didapatkan dari kolaborasi kerja Event Horizon Telescope. Foto tersebut menjadi topik trendi di berbagai belahan dunia, menjadi inspirasi berbagai iklan produk ternama mulai dari otomotif hingga kuliner.

Foto tersebut turut menjadi penanda kemajuan kecil peradaban manusia dalam menjelajahi ruang angkasa yang sekaligus menandai kemajuan sains. Sains, bersama—sama dengan Technology, Engineering, dan Math (STEM) menjadi ilmu yang wajib dipelajari para individu yang tak ingin tersingkir oleh Revolusi Industri 4.0. Saat kita membawa STEM dalam konteks Indonesia, kita dapat melihatnya antara lain dalam perusahaan pemula yang sudah meraih predikat Decacorn, yaitu Go-Jek; dan Unicorn, yaitu Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.



Pemerintah Indonesia pun menyadari betapa krusial sains, dan karenanya membuat Visi Indonesia 2045. Namun sebelum membahasnya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

Masalah tersebut antara lain produktivitas tenaga kerja Indonesia masih rendah dan hanya 21% dari Amerika Serikat. Laju pertumbuhan produktivitas pun lebih lambat dibandingkan dengan sesama negara ASEAN. Lalu, Angkatan kerja berpendidikan SMP ke bawah dan pekerja berkeahlian rendah masih mendominasi pasar kerja 2018. Ada pula isu tingkat pengangguran terbuka lulusan pendidikan menengah lebih tinggi dibandingkan TPT nasional. Berbicara sektor informal, lapangan kerja informal masih dominan, serta didominasi oleh tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah.

Sekarang, mari kita kembali menilik Visi Indonesia 2045, yang di dalamnya ada empat pilar pembangunan Indonesia 2045; pengembangan manusia dan penguasaan sains dan teknologi; pembangunan ekonomi berkelanjutan; pembangunan yang adil; memperkuat ketahanan dan pemerintahan nasional.

Mari kita fokus ke nomor satu, yaitu pengembangan manusia dan penguasaan sains dan teknologii Jika kita melihat masalah yang sudah disampaikan sebelumnya, terlihat bahwa mencapai tujuan pertama adalah pekerjaan yang sangat sulit. Pemerintah, bersama para pemangku kepentingan, harus mampu membuat bangsa Indonesia termasuk generasi tunas memandang STEM sesuatu yang keren, menarik, dan memikat hati.

Sebagai contoh, pemerintah tidak sekadar promosi soal perusahaan pemula dan apa saja pencapaian mereka. Lebih jauh, pemerintah bersama swasta menyampaikan cara menjadi Unicorn dan menyediakan fasilitas menuju hasil tersebut, missal dengan Pendidikan coding sejak kelas 1 SD. Agar semakin menarik dan tidak menjadi momok, STEM perlu dicitrakan keren, menarik, dan asyik. Jadikan ilmu coding, robotik, ledakan, hingga antibiotik terlihat menarik di mata generasi penerus, khususnya anak—anak.

Untuk menjadikan sains bercitra keren di benak generasi muda dan generasi tunas, mari kita melihat ke sekeliling. Perhatikan tubuh dan DNA kita, kamar tidur kita, mobil kita, hingga luar angkasa. STEM ada di mana-mana. Bahkan dalam keseharian kita yang biasa menggunakan ponsel, ada STEM di dalamnya.

Contoh keren lain dalam STEM adalah evolusi. Sebuah anggapan yang salah menganggap monyet adalah nenek moyang kita. Yang benar; monyet bukan nenek moyang kita, tetapi kita berbagi sebagian unsur kita, yaitu DNA. Kenyataan yang sudah tervalidasi berulang kali adalah kita berbagi DNA dengan simpanse, yang menjadikan simpanse kerabat terdekat kita sebagai homo sapiens.



Jika ada anak kecil yang menanyakan pembuktian, maka pertanyaan tersebut sudah menjadi langkah awal yang sangat baik untuk membuat si anak mendalami ilmu biologi dan turunannya, antara lain ilmu DNA. Karena bagaimanapun, pembuktian terbaik adalah pembuktian yang kita lakukan sendiri.

Contoh keren lain adalah lubang hitam yang fotonya pernah menjadi tren. Seberapa banyak dari generasi muda dan generasi tunas Indonesia yang mengetahui bahwa lubang hitam bukan lubang dalam arti harfiah? Lubang hitam sebenarnya adalah ruang yang terdiri dari materi dalam skala ultra masif dan termampatkan dalam satu wilayah yang sangat kecil. Untuk memudahkan analogi, pikirkan matahari kita dengan ukuran 10 kali lipat daripada ukuran saat ini yang kemudian dimampatkan dalam ukuran berdiameter setara DKI Jakarta. Hasilnya adalah sebuah materi dengan gravitasi luar biasa kuat yang mana cahaya pun tidak bisa lolos.

Bagi generasi muda Indonesia yang tertarik menanyakan kebenaran lubang hitam, ajak mereka mendalami fisika dan turunannya, antara lain astronomi. Seperti kasus pada biologi, biarkan mereka melakukan pembuktian secara langsung, Namun tetap didampingi oleh orang-orang yang pakar di bidang astrofisika agar generasi penerus lndonesia belajar pada jalur yang tepat.

Melalui perspektif marketing, jadikan pencitraan “STEM itu keren" sebagai tahapan awal paparan (Awareness) informasi kepada generasi muda dan generasi tunas Indonesia, antara lain melalui berbagai media yang biasa mereka konsumsi. Lalu, lanjutkan ke tahapan berikut dengan tujuan menumbuhkan ketertarikan belajarSTEM (Interest). Setelah mereka memilikigairah (Desire), berarti kita bisa mulai memberikan mereka contoh ilmu-ilmu dasar. Akhirnya, setelah generasi muda dan generasi tunas benar-benar menunjukkan gairah, mereka dengan proaktif mulai mempelajari STEM (Action).



Spoiler for Referensi:

Diubah oleh babygani86 23-12-2019 12:02
0
644
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.5KThread13.6KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.