23 desember 2019
Bencoolen
00.08
Betapa pulesnya si Dede bobo. Nda heran, dia pasti cape. Kami suda berkendara 500 km liburan ke sana sini. Dan aku? Yeah, kurasa aku butuh pikiran yg ekstra tenang utk mencari solusi utk masalahku. Solusi utk masalah? Hmm tampaknya itu suda selangkah lbh baik.

22 des 2019

"Sama aku yok"
"Nda ah, kamu kan nda mau lagi diajak ndaki"
"Kata siapa"
Kuingat semua yg dia lakuin untuk mengembalikan romantisme yang pernah ada. Kuhargai usahamu, sayang #pukpuk tapi maaf, aku bukan keledai, apalagi pembunuh.

Aku baru kelar salin baju dan aku cukup syok, mendapati dia lg ngutak ngatik hpku. Eww dia bs tau apa patternku. Dan bgitulah, drama baru dimulai. Sesorean sikapnya mulai jd kek tai. Ngliatku bagaikan tai kuda. Sepanjang pwrjalanan dia mengacuhkanku, tangannya nda lepas dari hp. Otomatis emosiku naik. Perjalananku berlanjut. Aku ambil jalan malem melalui rute yg br pertama kulalui. Hujan, jalan licin, kabut, dan kena provoke oleh sedan yg menyalipku. Kukejer dia, salip 1 mobil lg, dan srettt. Serasa adegan tokyo drift, 4 meter ini mobil keseret. Benar-benar tipis sama pembatas jalan yang memisahkanku dari jurang yang sudah menungguku. Untung nda ada mobil lain dari arah berlawanan. Shiitt, berkurang 1 stok nyawaku.

Juventus vs Lazio masi 1 - 1 dan aku justru swdang dipermainkan pikiranku sendiri.

Januari 2007
"Weii, siapa namamu? Bole kenalan?"
"Tata"
"Hp dong 😉"

"Oi dre, bsk mlm jalan yok. Aku ada kenalan cwe, nanti kuminta dia ajak temennya jg. Jd kita dobel date 👊"

Dan malam2 berikutnya slalu kujemput dia sepulang kerja. Wkt itu aku blm ada motor, jd aku pake motornya. Anter dia pulang dlu, abis itu aku pulang sndiri ntah pake angkot atau jalan kaki. Yg menarik, 3 mlm pertama kujemput dia, 2 mlm hujan deres 😣

Jakabaring
"Mau nda jadi pacarku?"
Lol masi inget aku pertama kali kami berciuman. Di bawah hujan, berteduh d deket gerbang utama. Langsung klop, langsung panas, lidah terpaut seakan nda mau saling melepas lagi.

Dan kami berpacaran. Hampir tiap hari kuanter jemput dia kerja. Jadi pagi aku naek angkot, janjian d lorong belakang rumahnya. Trus kita boncengan pake motornya, dia kerja, dia percayain motornya ke aku. Malem, sekitar 21.00 aku ke mall tempat dia kerja, jemput dia pulang. Anter dia, trus aku pulang naik angkot atau jalan kaki.

Kenapa di lorong belakang rumah? Karena pertama aku ke rumahnya, bapaknya langsung bereaksi keras. "Kamu itu cina, jauhi anakku" ckckck

Tiap dia off, kami ngdate seharian. Dari yang cuma nonton, sampe jalan ke luar kota untuk cari udara segar.

Dan aku teringat kalian yang ada di Palembang. Apa kabar kalian? Titip salamku untuk anak-anak kita 🥰 katakan kalo aku kangen, dan aku percaya selalu ada jalan untuk kehidupan yang lebih baik.


...