Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tatapokAvatar border
TS
tatapok
Curhat Megawati yang Jarang Ditemui Organisasi Perempuan
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarno Putri (kanan) memberikan keterangan pers di Kantor DPP Pusat PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2011).

Penulis: Rakhmat Nur Hakim

 | 

Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri merasa heran lantaran jarang ditemui organisasi perempuan.

Padahal, dia merupakan presiden perempuan pertama di Indonesia dan pelopor Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Saya suka bertanya kenapa organisasi perempuan enggak pernah ketemu saya. Jadi dianggapnya apa saya ini laki-laki ya?" ujar Megawati yang merupakan Presiden kelima RI saat membuka acara BPIP yang bertajuk Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Minggu (22/12/2019).

Megawati merasa perempuan di Indonesia keliru dalam memandang politik. Putri Presiden Sukarno itu mengatakan masih banyak perempuan yang menilai dunia politik tabu untuk dimasuki.

Akibatnya hanya sedikit perempuan yang berkecimpung di dunia politik.

Akhirnya, Megawati merasa banyak organisasi perempuan merasa enggan bertemu dirinya yang malang melintang di dunia politik.

Megawati menduga organisasi perempuan menganggap dirinya tak merepresentasikan sosok perempuan lantaran aktif di dunia politik.

"Belum ada lho, organisasi perempuan menghubungi saya. Inilah kurangnya. Dipikir kalau sudah (masuk) politik tabu (untuk ditemui). Jadi untuk apa ketemu Bu Mega," lanjut dia.

Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga menyinggung soal belum adanya perempuan menjabat sebagai Panglima TNI.

"Apakah Panglima TNI tidak boleh dari kaum perempuan? Why not? Panglima TNI tidak boleh ya kaum perempuan? Presiden saja ya sudah (pernah). Artinya ya ke bawahnya ya boleh dong. Betul apa tidak?" tanya Megawati ke peserta acara.

Para peserta yang mayoritas dihadiri kaum perempuan pun berteriak boleh, tanda dukungan terhadap pidato Megawati tersebut.

"Ngomong betul saja kok lemes," ujar Megawati lantas disambut tawa para peserta acara.

Sumur
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
780
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.