Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hardlenAvatar border
TS
hardlen
Mengenal Alergi Seafood Beserta Gejalanya

Ilustrasi seafood. (Pixabay)





Bagi masyarakat Indonesia dan wilayah yang kaya akan perairan lainnya, makanan laut atau seafood tentu sudah tak asing lagi. Seafood memang menawarkan cita rasa tersendiri yang juga dapat membuat orang merasa lebih sehat dalam menyantapnya ketimbang mengonsumsi daging lain.

Hanya saja, seafood bukan jenis makanan yang dapat dinikmati oleh setiap orang. Selain karena selera orang yang tidak menyukai makanan laut, alergi seafood juga merupakan faktor umum bagi seseorang yang tidak bisa menyantapnya.

Alergi seafood sendiri merupakan respons abnormal oleh sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang tersimpan di dalam hewan laut tertentu. Jenis makanan laut yang dapat menyebabkan alergi termasuk ikan bersisik, kerang, cumi-cumi, hingga udang.

Segala jenis alergi makanan memang diakibatkan oleh reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh. Pada alergi seafood, sistem kekebalan tubuh mengalami keliru dalam mengidentifikasi protein milik makanan laut dan menganggapnya bahaya.

Melansir Better Health Australia, alergi seafood lebih sering terjadi pada orang dewasa dan remaja daripada anak kecil. Sebuah studi memperkirakan bahwa 1 dari 100 orang memiliki alergi terhadap makanan laut.

Seseorang akan memiliki risiko lebih tinggi terkena alergi kerang jika kondisi tersebut umum ditemukan di keluarga mereka. Dari antara orang dewasa, kaum wanita lebih rentan mempunyai alergi seafood daripada pria.

Mengutip CNNIndonesia.com, alergi seafood juga bisa disebabkan oleh kehadiran racun atau parasit yang menetap dalam tubuh makanan laut. Hal ini biasanya terjadi ketika mengonsumsi udang yang tidak segar atau tidak dibersihkan kotorannya secara tepat.

Alergi makanan laut dapat dikenali dengan berbagai gejala, umumnya merupakan efek yang timbul usai beberapa waktu mengonsumsi seafood.

Tiap orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang berbeda, dan alergi terhadap seafood akan menyebabkan berbagai gejala yang ringan hingga parah. Pada umumnya, gejala-gejala alergi makanan laut tak berbahaya, namun sebagian bisa mengancam kesehatan dan harus ditanggapi dengan serius.

Reaksi tubuh terhadap alergi makanan laut tak hanya terjadi saat dikonsumsi, namun juga dapat dialami hanya dengan menyentuh atau menghirup asap dari makanan laut saat sedang melalui proses pengolahan.

Gejala alergi seafood ringan yang bisa terjadi sebelum reaksi alergi parah di antaranya:

-         Kulit kemerahan
-         Gatal-gatal dan ruam
-         Rasa kesemutan di mulut dan tenggorokan
-         Hidung mengeluarkan lendir
-         Mual dan sakit perut

Alergi juga dapat menyebabkan reaksi yang parah dan berpotensi mengancam jiwa. Kondisi tersebut dikenal sebagai anafilaksis. Menurut Mayo Clinic, reaksi anafilaksis terhadap seafood merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan khusus dengan obat suntik epinephrine atau adrenalin.

Gejala dari alergi seafood parah atau anafilaksis ini bisa dikenali dengan kondisi:

-         Tenggorokan yang membengkak
-         Pusing dan kehilangan kesadaran
-         Kesulitan bernapas
-         Lidah membengkak
-         Kulit menjadi pucat
-         Batuk yang tak kunjung henti

Bila memiliki alergi terhadap seafood, satu-satunya cara untuk menghindari munculnya reaksi alergi adalah dengan menghindari segala jenis produk yang mengandung makanan laut. Selalu tetap berhati-hati jika hendak makan di luar rumah.

0
509
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Healthy Lifestyle
Healthy LifestyleKASKUS Official
7.6KThread2.6KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.