Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Bisnis
  • Sukses Program Biodiesel Indonesia Mulai DItiru Sejumlah Negara

padanglurus1Avatar border
TS
padanglurus1
Sukses Program Biodiesel Indonesia Mulai DItiru Sejumlah Negara
 Sukses Program Biodiesel Indonesia Mulai DItiru Sejumlah Negara
Sejumlah negara mulai tertarik meniru Indonesia yang sukses   melakukan  percepatan penggunaan biodiesel dari bahan baku minyak kelapa sawit, menggantikan BBM dari bahan fosil.
Negara-negara yang diketahui juga mulai menerapkan program biodiesel untuk konsumsi bahan bakar kendaraan dalam negeri mereka adalah Malaysia dan Thailand. Negeri jiran  yang bersama Indonesia merupakan produsen utama minyak kelapa sawit dunia,  Januari tahun depan  telah memulai program  B20 secara bertahap. Langkah sama juga akan diikuti Thailand yang  juga mulai  menerapkan program serupa.
Patut diduga, rencana untuk menerapkan penggunaan biodiesel di negara masing-masing adalah sebagai antisipasi terhadap reaksi sejumlah negara  Eropa yang  cenderung diskriminatif terhadap produk dari minyak nabati ini.
Reaksi negative berupa pembatasan atau menaikkan bea masuk biodiesel Indonesia ke sejumlah negara di kawasan Uni Eropa itu setidaknya bisa jadi pelajaran bahwa negara-negara tersebut juga akan mengalami hal serupa nantinya.
Jadi, keputusan untuk segera memulai program biodiesel bisa disebut sebagai antisipasi dan persiapan lebih awal jika hal serupa juga mereka alami.
Tak hanya dua negara Asia Tenggara  yang bergabung dalam kelompok negara ASEAN itu, salah satu negara di Amerika Selatan yakni Kolumbia juga sudah memulai langkah serupa. Tak seperti Thailand dan Malaysia yang langsung menerapkan program B20 dan B10, negara yang sempat dikenal dengan kartel narkobanya itu sudah  mulai  mengimplementasikan penggunaan campuran solar dengan bahan bakar nabati kelapa sawit B5, dan mulai mengupayakan hingga B10.
Di luar negara-negara tersebut, sejumlah produsen di beberapa negara diketahui juga mulai aktif menanam komoditas ini dengan tujuan akan menggunakan biodiesel seperti yang sudah diterapkan Indonesia.  Itu diketahui karena para produsen dan korporat tersebut secara terbuka meminta saran Indonesia dalam kaitan rencana penggunaan biodiesel secara massif oleh mereka kelak.
Dengan adanya keinginan untuk meniru langkah-langkah  Indonesia tersebut setidaknya akan menjadi modal serta data pendukung tambahan bagi pemerintah yang secara resmi telah menggugat Uni Eropa ke WTO (Badang Perdagangan Dunia), terkait kebijakan RED II dan ILUC yang dianggap bersifat diskriminatif terhadap produk sawit Indonesia.
Pasalnya, dengan wacana penggunaan biodiesel oleh sejumlah negara tersebut secara tidak langsung ikut menepis tuduhan dan jawaban atas tuduhan kampanye hitam terkait deforestasi hutan karena tanaman kelapa sawit hanya terjadi di Indonesi.
Pemerintah dalam sidang WTO tersebut tentu bisa memberi argument, jika benar kelapa sawit menjadi biang deforestasi, mengapa Cuma Indonesia yang disasar.  Malaysia dan Thailand serta Kolumbia harus juga dicatat sebagai negara penyebab deforestasi karena kebijakan biodiesel yang tengah mereka jalankan. Jika Uni Eropa tak menyebut negara-negara lain tersebut juga penyebab deforestasi dan kerusakan hutan, maka kesan bahwa Indonesia memang sengaja mendapat perlakuan diskriminatif kian terbukti.
Mudah-mudahan saja pemerintah mampu membuktikan kebijakan RED II dan ILUC  Uni Eropa  memang untuk mendiskriminasi sawit Indonesia dan membuat WTO sampai pada keputusan bahwa UE harus mencabut keputusan mereka, sekaligus memerintahkan izin peredaran biodiesel Indonesia di kawasan benua biru itu.


0
197
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
BisnisKASKUS Official
70KThread11.6KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.