- Beranda
- The Lounge
INI BENERAN ADA ??!!!!! Inilah Beberapa Hewan Mimikri / Hewan Penyamar
...
TS
thewriter505
INI BENERAN ADA ??!!!!! Inilah Beberapa Hewan Mimikri / Hewan Penyamar
Di dunia binatang, aktivitas memakan dan dimakan merupakan hal
yang sangat lazim terjadi. Untuk meningkatkan peluangnya
bertahan hidup, masing-masing hewan pun memiliki tekhnik
pertahanan dirinya masing-masing. Mimikri adalah contoh dari
tekhnik bertahan diri yang dimiliki oleh hewan-hewan tertentu.
Mimikri sendiri pada dasarnya adalah semacam kamuflase di mana
seekor hewan nampak memiliki penampilan yang serupa dengan
hewan lain yang beracun atau berbahaya. Dengan begitu, hewan
yang tadinya hendak memakannya diharapkan akan langsung
mengurungkan niatnya.
Berikut ini adalah 5 contoh mimikri spektakuler yang dimiliki
oleh hewan :
Laba-Laba
Laba-laba atau Semut? Inilah pertanyaan yang muncul di benak
saya ketika saya berjumpa dengan hewan Arachnoidea ini. Rasa
ingin tahu ini muncul ketika saya sedang beristirahat siang,
saat sedang berada di “Ladang kerja.” Pada saat itu, saya
sedang berbaring di atas saung, di bawah pohon mangga yang
rindang. Di pohon rindang tersebut, terdapat sarang semut
Rangrang, semut yang saya takuti (akibat trauma semasa kecil).
Tiba-tiba ada salah satu semut yang melompat ke tangan saya,
dan seketika itu pula saya keget terperanjat. Secara reflek,
tangan langsung memukul hewan tersebut, dan secara reflek pula
hewan tersebut melompat menghindar merespon serangan saya.
Saya heran, kenapa semut bisa melompat? dan lebih heran lagi
hewan tersebut mengeluarkan benang layaknya laba-laba. Saya
penasaran, saya kejar hewan tersebut, kemudian saya amati
dengan teliti, Ternyata dia mempunyai 4 pasang kaki, padahal
semut (insect) hanya mempunya 3 pasang kaki. Ternyata benar
hewan tersebut adalah sejenis Arachnoidea, yang warna, bentuk
tubuh, dan ukuran sangat mirip dengan semut Rangrang yang
berwarna merah.
untuk bertahan hidup, laba-laba ini memodifikasi dirinya
sedemikian rupa menjadi menyerupai semut, adalah untuk
mendapatkan makanan. Makanan dari laba-laba jenis ini adalah
telur atau larva semut. Jelas sekali bahwa dengan “kostum”
yang sangat menyerupai semut seperti ini, maka dia akan dengan
mudahnya mengelabui, menyusup, dan bahkan berada di antara
koloni semut. Saya kurang begitu tahu, kenapa hewan seperti
semut yang notabene punya sensor pendeteksi yang cukup baik,
bisa tertipu dengan hewan satu ini.
Ngengat
Spesies ngengat Heterosphecia tawonoides yang sempat hilang
selama 130 tahun berhasil ditemukan kembali. Ahli serangga
asal Polandia, Marta Skowron Volponi menemukan ngengat ini di
hutan dataran rendah semenanjung Malaysia dalam studi
lapangnya tahun 2013, 2016, dan 2017.
Awalnya ngengat H. tawonoides ditemukan di Sumatera, Indonesia
pada tahun 1887. Namun karena kondisi spesimen rusak, kemudian
spesimen disimpan dalam Museum Sejarah Alam Wina, Austria.
Hingga pada 2003 berhasil diidentiifikasi oleh Axel Kallies.
Karakter ngengat H. tawonoides unik, karena memiliki garis-
garis abdomen berwarna biru menyilaukan yang serupa dengan
sejenis lebah yang tinggal di habitatnya. Kemiripan ini
merupakan kamuflase H. tawonoides agar terhindar dari
predator, juga termasuk ciri famili Sesiidae dimana sebagian
besar anggotanya bermimikri menyerupai tawon atau lebah.
Kumbang
Laba-laba bukanlah satu-satunya hewan yang menerapkan mimikri
semut. Sebanyak 12 spesies kumbang pengembara diketahui juga
memiliki penampilan yang serupa dengan semut, tepatnya semut
tentara. Tujuannya adalah agar kumbang ini bisa hidup sebagai
parasit dari gerombolan semut yang disusupinya.
Menurut perkiraan ilmuwan, ada setidaknya 1 ekor kumbang
pengembara di setiap 5.000 semut, kumbang tersebut akan
menyelinap masuk ke dalam sarang dan memakan larvanya dengan
aman.
Kumbang pengembara jika dilihat secara seksama nampak tidak
begitu mirip dengan semut tentara karena kepalanya nampak
lebih pipih dibandingakan dengan semut tentara yang
sesungguhnya. Namun bagi makhluk lain yang melihatnya secara
sepintas, kumbang pengembara memang nampak serupa dengan
semut.
Semut tentara sendiri aslinya memiliki penglihatan yang buruk
dan mengandalkan indera penciuman serta sentuhan untuk
mengenali satu sama lain, kumbang pengembara juga sudah punya
solusinya. Kumbang yang bersangkutan akan berpura-pura
membersihkan tubuh semut lain supaya bau dari semut tersebut
ikut berpindah ke tubuhnya.
Dengan begitu, ketika ada semut tentara lain yang
menyentuhnya, semut tersebut akan mengira kalau ia sedang
bersentuhan dengan sesama semut. Supaya semut-semut di
sekitaranya tidak curiga, kumbang pengembara juga akan ikut
serta dalam segala macam aktivitas semut, misalnya saat
mencari makan di luar sarang
Lalat
Teori evolusi Darwin, terutama soal adapatasi untuk mendukung
kelangsungan hidup, telah menjadi dasar pemahaman dalam ilmu
biologi. Namun demikian, banyak hal dalam teori evolusi
ternyata masih teka-teki.
Salah satu teka-teki berkaitan dengan mimikri, perilaku meniru
spesies atau benda lain untuk mempertahankan diri dari
serangan predator.
Berdasarkan teori evolusi, suatu spesies harus memiliki
mimikri sebaik mungkin sehingga bisa lolos dari "takdir"
menjadi makanan predator.Jika ada individu yang tak mampu
melakukan mimikri dengan baik, maka mereka pasti akan menjadi
mangsa.
Kenyataan di alam ternyata berbeda. Individu dengan perilaku
mimikri yang
buruk dan yang baik ternyata hampir sama melimpahnya. Artinya,
ada yang tak tepat dalam interpretasi teori evolusi.
Tom Sherratt dari Carleton University di Ottawa, Kanada,
melakukan penelitian pada lalat apung (hoverflies) untuk
memecahkan teka-teki tersebut.
Lalat apung adalah serangga tak berbahaya yang meniru
kenampakan lebah dan tawon agar terhindar dari burung. Selain
meniru kenampakan, lalat apung juga meniru suara lebah dan
tawon.
Ulat
Hemeroplanes adalah salah satu ngengat yang memiliki larva
ulat lain daripada yang lain. Larva ngengat yang satu ini
sering disangka bayi ular karena bentuknya yang menyerupai
ular, dari kepala hingga ekor.
Hemeroplanes sendiri adalah ngengat dari keluarga Sphingidae,
dan banyak sekali ditemukan di Amerika serta Afrika. Nah
uniknya, dalam bentuk larva, ulat ini memiliki kemampuan
memperluas segmen tubuh anterior atau bagian depan mereka
sehingga sangat mirip ular, lengkap dengan sisik reptil dan
mata ular yang menyeramkan.
Tak setiap saat berbentuk seperti
ular, saat terancam saja ia akan menarik, lalu mengerutkan
kaki ke kepala, dan menyerupai ular yang ganas. Jadi, biar
kamu nggak salah sangka, kepala ular ini sebenarnya adalah
adalah ekor ulat yang telah berubah bentuk menjadi seperti
ular.
Mengapa ulat kecil ini melakukan hal tersebut? Menurut
berbagai sumber yang dikutip brilio.net, Kamis (30/6), mereka
melakukan hal tersbeut ternyata untuk meniru predator, lho.
Tapi tenang, mereka nggak berbahaya seperti ular beneran kok,
karena mereka jelas tak memiliki taring.
Sumber : Sumber
Spoiler for something special:
sebelahblog dan anasabila memberi reputasi
2
1.3K
0
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.3KThread•87.9KAnggota
Komentar yang asik ya