Membangun dan mempererat persaudaraan dengan sesama pengguna motor Lexi, termasuk dengan komunitas lainya di Surabaya, merupakan visi yng diusung komunitas yang satu ini. Tak sekedar berkumpul dan touring, komunitas motor ini ingin membangun silaturahmi dan eksis berkontribusi sosial.

Dadang Hermawan, Ketua Umum, mengajak pengendara motor Lexi, walau mulanya sekedar ngobrol, saling bertukar pikiran. Hingga tertarik bergabung dalam komunitas ini. Sepeda motor Lexi memang tergolong baru, dibanding semua produk kelompok motor Maxi Yamaha. Ada yang menyebut sebagai ‘Anak Bawang’ dari semua varian generasi Maxi. Namun, peminat motor bermesin 125 cc ini cukup banyak. Tak heran, bila kemudian mereka berkumpul.



Dengan harga yang relatif terjangkau, dengan Lexi sudah mendapatkan kenyamanan, stabil ketika dikendara. Istilahnya, kita bisa dapatkan semuanya di Lexi. Selain itu, banyak orang suka motor ini karena, teknologi yang diusungnya. Motor dengan 125 cc yang menggunakan 4 klep, dengan teknologi VVA. Alexis, lahir pada 16 Juni 2018, bertepatan dengan malam Takbiran, Lebaran tahun lalu. Mulanya, ide berdirinya digagas oleh 3 orang, yang kebetulan bertemu di sekitar Tugu Bambu Runcing, Surabaya. Mereka Faisal, Herwanto, dan John Hendy. Kemudian ketiganya sepakat untuk mendirikan komunitas.

Nama Alexis, berasal dari kepanjangan kata Arek Lexi Suroboyo. Sekarang anggota Alexis sudah mencapai 45 orang, dengan komposisi anggota 80:20, antara pria dan wanita. Dominan masih berasal dari Surabaya, namun ada juga yang berasal dari Gresik. Komunitas ini secara nasional bernaung di bawah Yamaha Lexi Community Indonesia (YLCI). Di Indonesia ada 55 chapter, sementara Chapter Surabaya merupakan urutan ke-5.

Komunikasi antar anggota pakai WA grup. Agenda rutin mingguan setiap Rabu, menggelar Kopsan (Kopi Santai). Biasanya diisi dengan perbincangan seputar motor dan lainnya. Kemudian pada Sabtu malam, berkumpul alias konkow, istilah mereka Kopdar (Kopi Darat), melewati malam antara 3-4 jam. Media sosial masih menjadi akses informasi mereka. Bagi yang ingin menghubungi komunitas asli Surabaya ini, bisa melalui akun berikut; alexis_ylcichaptersurabaya (Instagram), Areklexisuroboyo (Facebook), atau melalui pesan teks di nomor 085707425125 (WhatsApp).

Dadang ingin komunitas ini awet, sengaja memang dibuat beda. Dadang tidak ingin komunitas ini hanya bertahan 2-3 tahun lalu bubar. Di Alexis harus terus eksis, sebab itu dibangun silaturahmi, tidak hanya anggota, tetapi juga keluarga anggota. Bila touring juga bersama keluarga. Jadi kerap melibatkan keluarga. Yang sekarang lagi antusias, adalah kegiatan bhakti sosial. Komunitas ini mempunyai kegiatan menyantuni anak yatim, seperti momentum Ramadhan, tahun lalu. Kini, mulai dipikirkan untuk dilakukan secara periodik, sekira 3 bulanan menggelar bhakti sosial, yang dananya digali dari anggota sendiri.



Anggota komunitas usia kini dari 19 hingga 41 tahun, tetap terbuka untuk siapa saja bisa bergabung. Mereka dari beragam kalangan, dari pelajar hingga pengusaha, dari ojek online hingga ustadz. Hingga kini Alexis tetap ingin memiliki lebih banyak anggota. Virus disebar melalui sosial media. Kadang, secara langsung menyebar stiker kepada pengendara sepeda motor Lexi yang ditemui di jalanan. Kehadiran Alexis, juga ingin menguatkan peran sosial. Alexis ingin berbeda, tidak sekedar touring, tetapi juga memberi manfaat sosial kemanusiaan. Ada yang unik lagi, Alexis punya tim Saber, singkatan dari Siap Beraksi! Alexis siap mengulurkan tangan bagi komunitas mana pun. Untuk memberi bantuan bagi yang menemui masalah selama berada di Surabaya. Ada ciri khas dari pengendara Lexi, ketika berkendara posisi kaki selalu Jinjit (berdiri atau berjalan dengan ujung jari kaki saja yang berjejak). Sehingga sudah umum di kalangan Alexis dengan Salam Jinjit!