Tentang Semangat CLS, Cafe Laut Semare

Sumber gambar : Adam untuk IG cafelautsemare

Ada sebuah kegiatan yang bisa menggairahkan saya ketika hariJum'at tiba. Yakni mengunjungi Kafe laut di sebuah desa. Semare namanya, kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Bertemu komunitas Menulis Buku Pasuruan, KomalkuPas, Melatih beberapa orang dari Pokdarwis, Kelompok Sadar Wisata untuk menjadi tour guide yang baik, juga berbagi sedikit ilmu bercakap bahasa Inggris untuk menyambut wisatawan.

Sumber gambar : dokumentasi pribadi

Tetiba menjadi rutinitas yang saya rindukan, seperti ada sesuatu yang hilang bila lepas turun orang dari Masjid saya belum sampai ke desa Semare. Bertemu dengan Pak Kades untuk wawancara sebagai nara sumber buku yang sedang saya tulis, EKSOTIS SEMARE, juga sambutan hangat dari Samian, pemuda pelopor, ketua BUMDES, badan Usaha Milik Desa adalah hal lain yang menjadi magnet bagi saya untuk mendatangi tempat itu.

Sebuah kawasan yang mulai bergeliat, makin ramai pengunjung sejak keberadaanya sering dikabarkan pengguna medsos di berbagai laman akun yang mereka miliki. Instagram, facebook, whatsapp twitter dan yang terkini ada web nya. Eksotis Semare.

Nama yang diambil untuk menjadi brand dari keberadaan kafe laut tersebut adalah Cafe Laut Semare. Dengan huruf C kapital di depan kata Semare. Merujuk pada bahasa Inggris sebetulnya, namun itu disengaja. Supaya mudah dikenal, gampang diingat saja. Begitu dituturkan Pak Doktor Adam yang menjadi dosen pendamping pada program doktor mengabdi Universitas Brawijaya. Ini diamini oleh kepala desanya Pak Yajid. Dia suka dengan singkatan CLS itu.


Sumber gambar : Dok. Pribadi
Hingga saat ini, CLS menjadi brand untuk menujuk Kafe di pantai yang bersinggungan langsung dengan selat Madura itu. Cafe Laut Semare, merupakan sebuah kata sederhana. Yang tergagas dari pemikiran akan terwujudnya sebuah kemaslahatan.

Ada ruh daya juang di sana untuk lahirnya embrio kegiatan ekonomi warga. Terutama bagi para mudanya. Agar mereka tak lagi resah mencari lapangan kerja ketika purna pendidikannya pada usia sekolah.

Anis Hidayatie, dok. Pri

Harapan besar dari Kepala Desa, PakYajid dari hadirnya Cafe Laut Semare, CLS adalah betul- betul bisa menjadi lokomotif perubahan mindset pada masyarakat. Tentang optimisme bahwa kita bisa meraih impian dengan usaha keras dan doa bersama. Pula, bisa menjadi dinamo penggerak perekonomian warga tanpa harus mengorbankan dan merusak kearifan lokal yakni kultur masyarakat, budaya penduduk Semare yang agamis.


Sumber gambar : Anis Hidayatie
Bahkan, tentang buku yang saya dan Pak Adam serta Samy tulis, Eksotis Semare, dia menyambut antusias, baginya buku itu hadir dengan semangat fastabiqul khoirot. Berlomba berbuat untuk kebaikan umat. Pun untuk kemanfaatan bagi banyak orang. Khoirunnaas anfa uhu linnas. Buku ini bisa menjadi peta petunjuk, bagi sebuah perjalanan menuju CLS, Cafe Laut Semare. Membuat Kafe itu menjadi lebih dikenal lagi. Memberikan manfaat kepada lebih banyak orang.


Sumber gambar: Anis Hidayatie. Dok pri

Bagi saya demikian pula, buku adalah dokumentasi, kesempatan bagi banyak orang untuk melihat dan mempelajari sesuatu dalam genggaman. Lewat buku saya ingin mengajak kepada banyak orang untuk mengetahui lebih banyak dari yang sekedar dilihat. Ada banyak cerita yang kadang luput dari pantauan kita, dan itu saya tuangkan dalam buku. Supaya orang mendapatkan sesuatu yang bermakna setelah membaca buku.

Maka, setiap jumat saya usahakan hadir untuk pembuatan buku, dan memberi semangat pada anggota komunitas bahwa kita bisa berbuat banyak dengan tulisan. Tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri dalam dunia kepenulisan namun sesuai dengan jargon KomalkuRaya, Komunitas Menulis Buku Malang Raya dan Sekitarnya yang menjadi induk KomalkuPas, Komunitas Menulis Buku Pasuruan yakni BERJUANG UNTUK BANGSA LEWAT KATA KATA.


Ditulis Anis Hidayatie, berdasarkan pengantar Pak Yajid dalam buku Eksotis Semare.