TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Beredar video singkat yang berdurasi 1.30 menit, di grub-grub WhatsApp milik wartawan.

Dalam video yang ditonton Tribun Medan pada Kamis (5/12/2019), aksi perampokan di sebuah toko grosir diduga menggunakan senjata mirip pistol.

Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi di salah satu toko grosir di kawasan Jalan Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang pada Jumat (29/11/2019) lalu.

Dalam rekaman cctv tersebut, tiga pelaku awalnya terlihat berpura-pura sebagai pembeli.

Terlihat tiga pria masuk ke dalam toko sembako tersebut.

Tak lama berselang, pelaku diduga menodongkan senjata yang mirip pistol ke arah karyawan serta mendatangi pemilik grosir.

Tidak tanggung-tanggung, dalam video tersebut, pemilik yang berada di meja kasir.


Capture cctv para pelaku saat beraksi melakukan perampokan, Kamis (5/12/2019). (Istimewa)

Dalam video tersebut, terlihat, pemilik grosir sempat terlibat perkelahian dengan para pelaku.

Dalam video tersebut, korban yang tengah bergumul dengan pelaku, sementara pelaku lainnya menggasak uang tunai dari dalam laci grosir.

Dalam video tersebut, korban juga mendapat hantaman dengan gagang benda yang mirip pistol.

Informasi lain yang berhasil dihimpun, akibat peristiwa tersebut, korban dikabarkan mengalami luka di bagian kepala.

Sementara sebuah topi yang diduga milik pelaku ditemukan tertinggal di lokasi kejadian.

Korban, Mariadi mengatakan, pelaku yang memiliki peran masing-masing datang dengan mengendarai sepeda motor jenis Matic.

"Satu pelaku bertugas mengawasi lokasi. Tiga orang lainnya melakukan aksi perampokan," ujarnya.

Usai melaksanakan aksinya, lanjut korban, para pelaku katanya menodongkan senjata mirip pistol kepada warga saat meninggalkan lokasi.

Sementara uang tunai hasil jarahan di grosir dibawa pelaku.

Terkait peristiwa tersebut, pihak kepolisian telah mengumpulkan alat-alat bukti untuk dapat mengidentifikasi para pelaku.

Terpisah, Informasi yang dihimpun dari Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto mengatakan, terjadi sedikit perlawanan saat kejadian.

"Korban juga dipukul pakai gagang mirip pistol, namun belum diketahui jenisnya. Kerugian 12 juta. Kita identifikasi dulu, kami teliti dulu rekaman cctv-nya," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan kasat, pihaknya juga tengah membentuk tim khusus dalam kasus tersebut.

"Kami membentuk tim khusus untuk mengejar para pelaju dan menyelidiki jenis senjata api yang digunakan kawanan perampok. Berdasarkan rekaman cctv pelaku berjumlah empat orang. Korban mendapat 10 jahitan di kepala," pungkasnya.

https://medan.tribunnews.com/2019/12...orban?page=all
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kejadian sehari hari di medan mah

Jalanan makin penuh putera fefekberak makpetak, rampok,begal,jambret, palak, parkir, makin menggila

Harga2 kebutuhan hidup naik terus supaya fefek makpetak bisa produksi terus

L0nte2 preman yang berkerudung seliweran dari tepi kali dan tepi rel kereta api, nyari cimed buat ngemis atau monitor perumahan chinese 24 jam, shift-shift an sama bocah2 mereka, dari pagi hingga pagi berikutnya

Kalau lagi iseng ga dapat kesempatan mencuri, jam 3-4 pagi,bocah2 nya lempar pecah kaca jendela rumah warga di medan kota, terus lari ketawa ketiwi sambil tereak fefek k0nt0l anjeng

Bapaknya malak parkir di ruko2 dan rumah2 cimed,tiap hari, sdh ce es sama polisi medan nya, di semua kompleks ruko di medan, baik kompleks ruko sekitar jalan palangkaraya, jalan multatuli, jalan kuantan, asia megamas, jalan wahidin, jalan sumarsono, dst

sudah hampir semua ruko di area medan kota dan medan area pasang spanduk dijual/disewakan

azab selangkangan fetak lebih ganas dari azab Allah SWT

Dari semua ormas preman di seluruh nusantara, selalu ada benang merah yang bisa ditarik, yakni selalu ada mukakpetak di badan organisasinya baik sebagai penasihat/pengayom/koordinator/whatever, mulai dari FBR, FPI,FKPPI,PP,IPK,PPM, dst

Waktu si Rizieq kabur ke arab dan digantikan si lubis, ane langsung ketawa, "habis aktor utama, sutradara nya terbit"

Jangan sampai papua jadi ladang beraknak makpetak yang baru

Benang merah dari semua ormas teroris ternaknya negara kita