Aku ingin menggapaimu dalam nyata melupakanmu dalam mimpi, rasa yang terjadi adalah ungkapan dari sebuah naluri hati, kemana engkau pergi sejauh apa engkau berlari ?

Aku .. adalah rumahmu!




Rasanya seluruh duniaku menghitam, kelam tanpa cahaya yang biasa aku rasakan. Aku bukanlah munafik aku hanyalah manusia yang ber ego tinggi dan sok suci . Kala itu ..

Hal klise yang selalu memutar dalam memori ingatanku, hal konyol yang pernah aku lakukan tanpa pembuktian, terbodoh yang pernah dipikiran orang. Tapi .. hal baik yang setidaknya pernah aku coba saat itu.

Di aku pergi untuk kembali, kalau kamu takut aku berpaling setidaknya doakan aku untuk dipertemukan denganmu nantinya, hubungan intim bukan jaminan, apakah aku akan merasa terikat ? Tidak. Jika aku ketagihan, gimana ?

Se-rasional itulah dia, dan sebodoh inilah aku. Kupikir dengan kita melakukan hal yang belum semestinya akan membuatnya selalu mengingatku, cinta pertamaku Satrya. Pemuda manis yang selalu aku idam idamkan sosoknya menjadi suamiku kelak. Sayangnya dia akan pergi jauh, mengejar cita citanya untuk menjadi pengabdi negara, dia mendaftarkan diri menjadi anggota TNI sesuai amanat ayahnya yang juga cita citanya sejak kecil yang selalu dia ceritakan. Dia ingin aku mempertahankan kesucianku dan kelak dia akan datang menjemputku, meminangku serta memboyongku ketempat jauh dimana dia ditugaskan, menjadi seorang "Persit" .

Nyatanya impiannya bukanlah impianku, maaf .. bukannya aku tidak mencintai negaraku tapi aku mengekspresikan cintaku pada negaraku dengan caraku sendiri, dengan hal sederhana yang kadang membawa bencana.
- Tidak membuang sampah sembarangan
- Taat pajak
- Tidak melakukan tindakan yang merugikan atau merusak nama baik negara ini

Inilah ceritaku .. perjalananku, yang melelahkan, sedikit membosankan dan banyak membahagiakan .