Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

TekTokajaAvatar border
TS
TekTokaja
9 Tradisi Unik Perayaan Natal ini hanya ada di Indonesia
Sebagai orang Indonesia, kita harusnya berbangga karena memiliki keanekaragaman budaya yang luar biasa. Tidak hanya ragam budayanya saja, kepercayaan di Indonesia juga beragam dengan berbagai tradisi yang unik di setiap perayaannya. Itulah yang membuat Indonesia unik di mata dunia. Nah, di bulan Desember ini, ada sebuah momentum perayaan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat kristiani yaitu hari raya Natal. Berbagai tradisi unik saat natal ini bisa kamu temukan di berbagai daerah di Indonesia, mungkin daerah asalmu salah satunya. Tanpa menghilangkan makna natal sesungguhnya, tradisi berikut ini seakan mewarnai semangat dan meriahnya perayaan natal. Apa sajakah itu? Let’s check this out!

1. Rabo-Rabo (Jakarta)

Rabo-rabo merupakan sebuah tradisi mengunjungi kerabat saat Natal yang biasa dilakukan bangsa Portugal.  Tradisi ini terdapat di daerah Utara Jakarta, tepatnya di Kawasan Cilincing, yaitu Kampung Tugu karena sebagian besar warganya dihuni oleh keturunan Bangsa Portugal. Acaranya terdiri dari iringan musik keroncong dan menari bersama sambil mengelilingi kampung untuk mengunjungi sanak keluarga. Dan yang paling seru adalah pada puncak acaranya yaitu mandi bedak bersama, warga yang ikutan acara ini akan saling mencorat-coret wajah lainnya dengan bedak warna-warni sebagai simbol penebusan dosa dan saling meminta maaf untuk menyambut tahun yang baru.

2. Wayang Kulit Kristus (Yogyakarta)

Siapa yang tidak kenal wayang kulit? orang Indonesia pasti tau dong seni tradisional khas Indonesia paling fenomenal ini. Di Daerah Yogyakarta, setiap hari besar keagamaan pasti selalu dirayakan dengan seni tradisional, begitu juga saat perayaan natal. Mengusung tema “Kelahiran Yesus Kristus”, pendeta akan memimpin ibadah di gereja dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno Inggil dengan pakaian khas Yogyakarta seperti beskap dan blangkon.

3. Marbinda (Sumatera Utara)

Tradisi ini hampir sama dengan tradisi muslim yaitu Idul Adha alias menyembelih binatang. Tradisi khas masyarakat Batak ini biasanya, para warga akan patungan/iuran untuk membeli binatang yaitu babi atau kerbau, dan setelah binatang tersebut disembelih, hasilnya akan dibagikan ke warga yang berpartisipasi secara merata.

4. Kunci Taon (Manado)

Jika umumnya natal itu dirayakan pada tanggal 25 Desember, Perayaan natal di manado ini di mulai pada awal bulan desember. Mulai tanggal 1 Desember, warga Manado ini merayakan berbagai acara perayaan pra-Natal, sampai dengan puncaknya tanggal 25 Desember. Tapi tidak hanya sampai 25 Desember, setelah acara puncak, para warga akan berkunjung ke pemakaman keluarga sebagai bagian dari serangkaian acara Natal. Tidak hanya berkunjung, para warga juga akan membersihkan area pemakaman serta menghias sekitar area pemakaman dengan bunga segar. Tradisi Natal di Manado masih berlanjut hingga minggu pertama bulan Januari, di mana warga mengadakan tradisi Taon Kunci. Tradisi Taon Kunci adalah tradisi parade dengan berjalan mengelilingi kampung dengan menggunakan kostum unik untuk menghibur penonton.

5. Festival Lovely December (Toraja)

Acara tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah Toraja ini diselenggarakan sebagai bagian untuk menyambut Natal dan tahun baru bagi masyarakat Toraja yang mayoritas beragama Kristen. Selain itu, Festival ini juga bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Toraja. Acara ini dibuka dengan pemotongan kerbau belang pada awal Desember. Dilanjutkan dengan lomba rakit tradisional, lomba tangkap ikan, lomba permainan rakyat, pameran kuliner dan kerajinan daerah, gelar kerajinan bambu, dan lain sebagainya. Festival “Lovely December” akan ditutup dengan prosesi “Lettoan”, yaitu ritual mengarak babi dengan simbol tiga dimensi kehidupan.

6. Ngejot dan Penjor (Bali)

Toleransi antar umat beragama di Bali patut kita contoh karena Perayaan Natal di Bali nyaris tidak ada bedanya dengan perayaan Galungan bagi umat Hindu. Untuk merayakan Natal, umat kristiani akan memasak makanan khas Bali. Di Kabupaten Tabanan, ada tradisi “Ngejot”, yaitu memberikan bingkisan makanan khas Bali (seperti lawar dan sate babi) kepada tetangganya yang beragama Hindu. Tradisi “Ngejot” ini sendiri juga dilakukan oleh umat Hindu saat merayakan Galungan. Selain “Ngejot”, umat Kristiani Bali juga akan memasang penjor di rumah-rumah mereka dan di gereja, layaknya umat Hindu saat merayakan Galungan. Penjor merupakan hiasan janur pada batang bambu yang menjadi kelengkapan agama dan upacara adat masyarakat Bali. Pada saat perayaan Natal di Gereja, para jemaat pun akan mengenakan pakaian adat Bali seperti kebaya, selendang dan kamen.

7. Meriam Bambu (Flores)

Bergeser ke daerah Flores, masyarakat disana merayakan natal dengan tradisi meriam bambu. Untuk membuat meriam bambu, abu dapur dan minyak tanah dimasukan ke dalam bambu yang sudah dipahat rapi. Lalu api akan dimasukan ke dalam lubang kecil pada bambu. Berdasarkan budaya Mangarai dan Flores, meriam bambu sebenarnya menandakan bahwa ada orang yang meninggal dunia. Karena jarak antar kampung yang cukup jauh dan beratnya medan perjalanan, maka warga menggunakan meriam bambu untuk mengabarkan bila ada tokoh masyarakat yang meninggal. Namun saat ini, meriam bambu pun dibunyikan pada masa Adven dan Natal hingga tahun baru sebagai ungkapan kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus.

8. Sirine dan Lonceng (Ambon)

Sama seperti perayaan natal di daerah Manado, pada awal Desember pun warga kota Ambon sudah mulai sibuk mempersiapkan Natal. Selain pohon-pohon Natal yang dipasang di rumah-rumah, toko, dan restoran, mereka pun memiliki tradisi Sinterklas yang akan berkunjung ke rumah-rumah bersama rekannya si Piet Hitam. Hal yang khas lainnya dari perayaan Natal di Ambon adalah dibunyikannya lonceng gereja dan sirine secara serempak pada malam Natal.

9. Barapen (Papua)

Barapen adalah Tradisi bakar batu di Papua. Tradisi ini dirayakan setelah merayakan Ibadah Natal. Acara masak-masak bersama ini menggunakan batu sebagai tungkunya. Biasanya, bahan makanan yang dimasak berupa daging babi dan sayur yang dikumpulkan bersama kayu bakar, lalu ditutupi dengan batu. Kayu dibakar dan panas dari api pun tertahan oleh tumpukan batu. Setelah matang, makanan disajikan di atas daun dan disantap bersama-sama. Acara kuliner ini dijadikan sebagai bagian dari pesta lahirnya Yesus Kristus. Tidak hanya itu, beberapa tempat sengaja di desain dengan dekorasi dan ornamen-ornamen unik dengan nyanyian Natal yang dimainkan selama 24 jam.

Yaps! Itulah 9 tradisi natal unik yang hanya bisa kamu temui di Indonesia. Semoga bermanfaat yaa.

Diubah oleh TekTokaja 09-12-2019 08:32
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
346
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
SpiritualKASKUS Official
6.3KThread2.4KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.