Okay, kita mulai dari latar belakang dari bangunan ini. Siapa yang tak kenal dengan kisah Rara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Agar berasa bernostalgia, kita ulas sedikit kisah fenomenal ini. Kisah ini diambil dari cerita rakyat yang belakangan ditafsirkan dengan sejarah. Terjadi pada abad kesembilan di masa wangsa Syailendra.



Konon di Jawa Tengah, tepatnya di sekitar Candi Prambanan terdapat dua kerajaan bertetangga: Penggingdan Baka. Pengging dipimpin oleh Prabu Damar Maya yang berputra Raden Bandung Bondowo, sedangkan Baka dipimpin oleh raksasa pemakan manusia bernama Prabu Baka yang memiliki putri cantik bernama Rara Jonggrang.

Pada saat itu, Baka ingin memperluas kekuasaannya maka terjadilah perang. Sebagai hasil Pengging kalah. Demi mengakhiri perang, Prabu Damar Maya mengirim Bandung Bondowoso yang akhirnya berhasil membunuh Prabu Baka. Selanjutnya Pangeran ini menyerbu masuk ke dalam Keraton Baka. Dari sinilah kisah dimulai. Cinta kadang datang tanpa diundang. Pangeran yang bertemu Putri Rara Jonggrang langsung jatuh cinta dan melamarnya, tetapi ditolak. Sampai akhirnya sang putri bersedia dipersunting, tetapi dengan dua syarat:

Sang pangeran bersedia dan berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda berkat kesaktiannya. Untuk mewujudkan syarat kedua, Bandung memanggil makhluk halus, jin, setan, dan dedemit dari perut Bumi. Dengan bantuan mereka sang pangeran berhasil menyelesaikan 999 candi.

Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa seribu candi sudah hampir selesai, ia berusaha menggagalkan. Puteri pun membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi dan memerintahkan agar gundukan jerami dibakar di sisi timur. Untuk membuat suasana seolah pagi telah tiba dan sebentar lagi matahari akan terbit, maka para makhluk halus pun lari ketakutan bersembunyi dan masuk kembali ke perut Bumi. Akibatnya, hanya 999 candi yang berhasil dibangun dan Bandung Bondowoso gagal.

Setelah mengetahui bahwa semua itu karena kecurangan Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso amat murka dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi batu. Sang putri berubah menjadi arca terindah untuk menggenapi candi terakhir. Arca Durga di ruang utara candi utama Prambanan, dipercaya sebagai perwujudan dari sang putri. Penasaran, secantik apa, yah, Rara Jonggrang? Seperti di bawah ini:



Gimana GanSits, jadi berasa di-dongengin?

Okay kembali ke inspiring place. Ya, Candi Prambanan sangat layak dikunjungi bagi para pencinta wisata heritage. Bagi saya pribadi, saat melihat dan memegang bangunan candi tersebut, selalu muncul pertanyaan:



Untuk menjawab pertanyaan yang ketiga sangat mudah, tetapi untuk yang pertama dan kedua, versi saya masih misteri.

Oh ya, sebagian GanSist kemungkinan sudah pernah mendengar atau tahu tentang mistos: barang siapa membawa pacar/pasangan belum halal berduaan ke candi Prambanan niscaya akan putus.Hal ini dikorelasikan dengan kisah cinta Bandung dan Rara Jonggrang yang berakhir tragis. Saya pernah mengalami ini. Putus. Teman saya satu kost, juga pernah merasakan hal yang sama. Nah, loh. Terlepas dianggap mitos atau apa, bagi saya, ada sebuah nasehat yang selayaknya dipatuhi.

Ini tadi pesan menurut saya, buat GanSist silakan simpulkan sendiri.

Bagi yang belum pernah ke sana, jadi penasaran dengan candi Prambanan, bukan?

Okay, rasanya saya sudah menulis panjang dan lebar. Rasanya tak berlebihan jika candi Prambanan menjadi bagian dari event: TASTETHELOCAL, INSPIRING PEOPLE/PRODUCT/PLACE/COMMUNITY, MLDSPOTKONTENHUNT KASKUSXMLDSPOT.Sampai jumpa di thread saya selanjutnya.

Salam bahagia. Puspita Rini

Opini pribadi dan ref link