Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hardlenAvatar border
TS
hardlen
Mengenal Granat Asap, Penyebab Ledakan Monas

Ilustrasi. (ArtStation)





Peristiwa ledakan yang terjadi di wilayah Monas, Jakarta Pusat sempat menghebohkan warga Jakarta pada Selasa (3/12). Ledakan yang terjadi di pagi hari ini dinyatakan berasal dari granat asap. Akibat peristiwa ini, dua anggota TNI dikabarkan mengalami luka parah saat sedang berolahraga di kawasan tersebut.

Apakah granat asap itu dan seberapa parah hingga dapat melukai korban? Berikut ulasan serta sejumlah fakta mengenai granat asap, dirangkum dari CNNIndonesia.com.

Pada umumnya, granat asap didesain dengan bentuk silinder logam dan terdapat lubang pada bagian atas dan bawah yang merupakan tempat keluarnya asap. Granat asap juga kerap digunakan sebagai isyarat di darat atau darat ke udara oleh angkatan militer.

Granat sendiri sering kali tergolong tidak mematikan, namun penyalahgunaan granat asap dapat berbahaya bagi manusia. Granat asap memiliki dua jenis utama yaitu granat asap berwarna dan granat penyembunyi.

Pada granat asap berwarna, terdapat campuran asap pewarna seperti potasium nitrat, laktose, dan pewarna sebanyak 250 hingga 350 gram.

Sementara pada granat asam penyembunyi berisi campuran HC (hexachloroethane-zinc) atau campuran TA (terephthalic acid). Zat HC sendiri sebenarnya tidak beracun bila masuk ke mulut atau bahkan tertelan, namun bisa beracun jika terserap kulit sampai dalam dan membuat korban akan merasa depresi.

Reaksi eksotermik membuat badan granat terasa panas yang dapat bertahan dalam beberapa waktu walau granat tidak lagi mengeluarkan asap.

Selain itu, granat asap juga hadir dalam jenis lain yakni granat asap meledak. Granat asap meledak biasanya berisi fosfor putih yang mampu meledak secara berantai jika terkena kontak dengan udara.

Fosfor putih sendiri dapat terbakar di udara dengan warna api kuning terang dan akan mengeluarkan asap putih saat meledak. Tak hanya itu, fosfor putih juga diketahui mampu menyebabkan luka bakar yang parah dan meningkatkan risiko kematian. Hal ini diakibatkan oleh fosfor yang terserap ke tubuh dan berujung pada gangguan hati, jantung, serta ginjal.

Fosfor putih yang terhidup dalam jumlah banyak pun mampu memicu iritasi pada mata, selaput lendir hidung, serta saluran pernapasan.

0
254
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.