Banyak suara ketidaksetujuan atas perayaan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang disuarakan oleh warga Papua sendiri. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Ketua Wilayah adat La Pago, Agus Kosay.

Baginya, Papua adalah bagian sah dari bingkai NKRI. Untuk itu, perayaan HUT OPM yang menuntut kemerdekaan Papua sebenarnya tidak relevan lagi.

Apalagi, pada tanggal 1 Desember 2019 nanti, seluruh umat Kristiani di Papua sudah perlu mempersiapkan diri untuk menyambut Natal dan Tahun Baru 2020. Untuk itu, sebaiknya tidak ada tindakan ataupun pergerakan yang melawan hukum.

Agus Kosay juga mengimbau kepada kelompok-kelompok TPN-PB, Komite Nasional Papua Barat (KNPB), dan United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) agar melakukan ibadah syukur di 7 (tujuh) wilayah adat.

Mereka sebaiknya tidak melakukan aksi penyerangan kepada pihak TNI-POLRI dan masyarakat sipil pada 1 Desember agar tidak ada korban jiwa seperti kejadian unjuk rasa anarkis pada 29 Agustus dan 23 September 2019 yang lalu.

Masing-masing wilayah adat seyogianya menyesuaikan diri dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum.

Kemudian, kepada TNI-POLRI agar bersama-sama menjaga Kamtibmas di Papua supaya aman dan damai. Ini adalah harapan warga Papua pada umumnya.

Ketua La Pago itu meminta seluruh toga, todat, tomas, tokoh perempuan, tokoh pemuda, MRP, Gubernur, dan DPRP untuk mari kbersama-sama menjaga situasi kamtibmnas di wilayah Papua dan Papua Barat agar tetap aman, damai dan kondusif.

Apa yang disampaikan oleh Agus Kosay di atas bisa dikatakan sangat tepat. Pendapatnya itu sekaligus menjadi doa harapan dari warga Papua umumnya, menjelang 1 Desember yang kerap ricuh.

Mari kita jaga situasi di Papua agar aman, damai, dan sentosa.