Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini membantah telah mengeluarkan pernyataan untuk meminta penyetopan kegiatan misionaris dan mengawasi kegiatan misionaris agama tertentu.

Ditegaskannya, pernyataannya soal Papua dalam Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan RI pada Senin, 11 November 2019 lalu justru tidak mempermasalahkan misi ceramah agama tertentu karena memang dilindungi oleh undang-undang.

"Tidak ada pernyataan saya minta stop dan mengawasi gerak gerik misionaris agama tertentu. Bahkan tegas saya katakan misi ceramah agama dilindungi dan tidak ada masalah," tegas Jazuli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Jazuli yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan itu untuk meluruskan judul pemberitaan beberapa media massa yang menurut dia tidak tepat dalam menulis subtansi.

Sementara yang benar menurut Jazuli, adalah dia meminta agar semua penumpang pesawat yang masuk ke Papua diperlakukan sama. Baik itu dalam hal check and clearance termasuk yang mengatasnamakan membawa misionaris. Misionaris di sini tidak dimaksudkan untuk misi agama tertentu, melainkan misi, kepentingan, dan agama apapun.

Hal ini dimaksudkan agar tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum yang berniat membuat kegaduhan di Papua.

"Justru ini untuk melindungi misi-misi yang mulia tersebut dari penyalahgunaan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dan semata-mata keinginan kuat kami agar Papua dan bumi Papua mendapat kedamaian mengingat Papua acapkali bergejolak dan korbannya adalah rakyat," ujarnya.

Jazuli pun mengaku sangat prihatin atas pemberitaan beberapa media yang mengutip pernyataannya dengan judul yang tidak sesuai dengan konten yang saya maksud bahkan cenderung provokatif.

"Karena itu apabila ada yang salah paham terhadap judul pernyataan saya di media tersebut, yang tidak sesuai dengan maksud saya yang sebenarnya, saya mohon maaf," imbuhnya.

Lebih lanjut Jazuli mengaku sama sekali tidak bermaksud menyinggung perasaan saudara-saudara dari kaum pemeluk agama atau kelompok manapun.

"Karena kami cinta Papua, cinta warga Papua, dan cinta kedamaian di Papua. Selama ini Fraksi PKS terus berjuang untuk keutuhan NKRI dan untuk seluruh rakyat Indonesia dengan beragam suku dan agama sesuai prinsip Bhinneka Tunggal Ika," pungkas Jazuli kembali menegaskan.

http://rri.co.id/post/berita/747495/..._di_papua.html
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ane pernah alamin malam yang aneh, seperti zen like, sekitar dua tahunan yang lalu di perth

Dulu ane beli vodka di Woolworths, terus ane beli power bank di officeworks di albany highway, pas maw pulang, mobil ane mogok karena aki matot ?

Grrrr, walhasil jalan kaki di albany highway buat pulang ke Applecross, sudah ga dak jadwal bus soale

Albany highway tergolong daerah rawan di ozy, tapi standard rawan nya beda sama standard rawan mukakpetak berak beriman alias “budaya ketimuran” di medan, 100 kali lebih parah di medan,rawan ala medan, berarti anda mati di jalan

Toh Cuma jalan 45 menitan, pas lewat tempat nunggu bus, ada gelandangan tua kulit putih yang senyum2, sambil lirik2 botol vodka yang ane pegang, jadi ane duduk sama dia, sharing minuman

Sementara Dia tanya2 ane darimana sambil ngalor ngidul, ane perhatiin di trolley yang isi barang dan pakaian2 dia, ada text book macro economics ? dan beberapa textbook lain

Ane heran, mengapa gelandangan tua ubanan punya textbook di trolley dia, jadi ane tanya ke dia

Dia bilang dia lagi kuliah,ambil s1, ane jadi teringat almarhum paman ane yang dokter bedah di Belanda, waktu dia pulang sebentar ke Indonesia, dia suruh nenek ane kuliah, ambil gelar, nenek ga mau, bilang sudah tua, dia bilang nonsense, di belanda, nenek2 pun kuliah, ambil gelar s1 hingga s3, manusia hanya berhenti belajar saat nafasnya berhenti (budaya kulit putih)

Sesudah ngobrol sama si gelandangan ini, ternyata di unieropa, tidak ada batasan umur dalam rekruitmen kerja, dalam belajar ke universitas,dll

Dia tidur dari pagi sampai sore, dia belajar dari malam hingga pagi, lebih aman begitu siklus nya buat gelandangan seperti dia, tambah nya

Waktu dia tanya gimana kondisi di Indonesia,yah ane bilang ane dari north sumatra, medan city, dan berhubung negara Indonesia adalah negara beragama, berTuhan, budaya ketimuran, berfilosofi tinggi, dimana semuanya alim2 sekali, jago tutup tet3k, tutup pep3k, tutup rambut, tutup muka, jago tereak nama Tuhan keras2, jago paduan suara harian “anjengk kau chinese mintak duit” oleh bocah2 kali deli sambil lemparin rumah warga, jago kasih pernyataan tipu2 di media, maka ada batasan umur untuk semua hal, baik itu lapangan pekerjaan, maupun lapangan kuliah, lapangan bla bla bla bla

Yang tidak ada batasan umur di Indonesia, hanya dalam bayar pajak negara dan pajak ormas preman,dibeking oleh aparatnya secara terang2 an

Di budaya ketimuran Indonesia yang penting baik dan ORMAS, supaya masuk sorga,negara lobang taik beriman aka shithole bersorban

Si gelandangan itu bilang ke ane, kayanya masih lebih beruntung dia jadi gelandangan di negara dia daripada hidup di negara ane, sayang dia sering “take everything for granted” jadi lupa bersyukur

Sesudah ngalor ngidul, ane jalan kaki lagi beberapa menit, tapi karena cape dan setengah teler, ane pesen saja uber, datang ubernya jemput ane, minivan item (tipe favorit predator seksual)

Sopir nya paruh baya, chinese ozy, yang ternyata asal lampung, dia pindah kewarganegaraan waktu tahun 90 an kali?, pekerjaan dia asli hanya sopir taxi offline, dan malam dia jadi uber, dan sampingan mocok2 jadi makelar swasta, cariin pembeli untuk yang jual rumah ,dari foto2 di dashboard boil nya, ada foto anak2 dan bini dia, dia ngemeng ini foto rumah dia dan keluarga dia, ternyata dia punya dua rumah dengan halaman luas di ozy

Waktu dia tanya ane dari kota mana di Indonesia, ane jawab, ane dari kota paling berbahaya di pulau sumatera, dia langsung jawab, dari medan yah ?

Dia ngemeng kalau mukakpetak dari zaman dia muda di lampung pun, sudah tersohor sebagai problem keamanan dan keselamatan jiwa dan harta manusia lain, ada mukakpetak sumut, maka orang tidak akan bicara kualitas dan kenyamanan hidup lagi, tapi bicara masalah “kelangsungan hidup” dan rajin berdoa

Singkat cerita ane sampai ke rumah ane di Apple Cross, tiduran di kursi taman dekat sungai,rumah hanya beberapa langkah dari tepi jalan perumahan yang berbatasan dengan sungai,tempat cipit2 naik ferrari suka ngebut

Di bangku itu ane tidur sampai pagi,disana aman, ane pulang pergi tidak pernah kunci rumah, tidak pernah hilang laptop/ponsel, soale ga dak bocah2 kali deli k0nt0l dan ortu2 mereka yang mondar mandir di pemukiman warga baik2 24 jam kaya di medan

Karena itu ane vote papua untuk merdeka, dan semoga di tiap propinsi muncul veronika2 koman yang lain

Ingat rakyat papua, 1 hari kalian masih dibawah negara ormas ceria bernama Indonesia, maka 1 hari sia2 dalam masa hidup kalian yang terbatas di dunia ini, 2 menit mendengar pernyataan tipu2 menteri2 dan pejabat2 Indonesia di tv, adalah 2 menit yang terbuang sia2 dari waktu hidup kalian

Tidak ada gunanya terus menjadi bagian dari negara ecek2 yang menggunakan uang pajak nya untuk membiayai selangkangan fustun2 ketua ormas okp ps

Kalian punya kesempatan merdeka, tidak seperti penduduk propinsi lain, terutama propinsi gotham, yang hanya bisa terima nasib karena lahir di waktu dan di tempat yang salah

Kalian papua punya kesempatan untuk punya standard hidup negara maju, bukan standard hidup babik beriman ketimuran ala negara ormas ceria, jikalau kalian buang kesempatan merdeka, maka tidak akan ada kesempatan kedua lagi, dan kalian kutuk seluruh generasi kalian dengan nasib sama dengan kalian


A Chance In A Lifetime