Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Health
  • Kenali Obat Antidepresan dan Terapi untuk Hilangi Depresi

hardlenAvatar border
TS
hardlen
Kenali Obat Antidepresan dan Terapi untuk Hilangi Depresi
Kenali Obat Antidepresan dan Terapi untuk Hilangi Depresi

Ilustrasi. (Pixabay)





Depresi merupakan masalah kesehatan yang kerap dihadapi oleh sebagian orang di berbagai wilayah. Menurut World Health Organization (WHO) pada 2018, depresi adalah suatu gangguan mental umum dan diderita oleh lebih dari 300 juta orang dari berbagai kalangan usia.

Terutama pada depresi dengan intensitas sedang sampai berat, depresi dapat menjadi kondisi kesehatan yang serius. Kondisi ini bisa mengakibatkan penderitanya mengalami penurunan performa kerja, entah dalam kerja, sekolah, bahkan aktivitas sehari-hari.

Tidak hanya mengganggu aktivitas dan pekerjaan, depresi juga memengaruhi penderitanya dengan cara yang lain. Mengutip laman Healthline, depresi pun bisa memengaruhi sejumlah kondisi kesehatan kronis seperti asma, penyakit kardiovaskular, obesitas, diabetes, hingga kanker.

Akibat paling buruk dari depresi adalah bunuh diri. WHO sendiri mencatat terdapat hampir 800 ribu orang penderita meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Kasus bunuh diri pun merupakan penyebab utama nomor dua pada kematian di usia 15-29 tahun.

Meski berbagai pengobatan dan metode pemulihan bagi penderita depresi telah tersedia, masih banyak penderita yang tidak mengenal maupun menerimanya. Berbagai hambatan seperti kurangnya sumber daya, kurangnya penyedia layanan kesehatan yang terlatih, serta stigma sosial terhadap gangguan mental sangat memengaruhi informasi dari perawatan depresi.

Berbagai gejala awal umum yang menjadi tanda munculnya depresi juga dapat dikenali seperti perubahan suasana hati, emosi, perilaku, seksual, kognitif, fisik, bahkan juga bisa mengganggu pola tidur seseorang.

Gejala-gejala depresi seharusnya tidak diabaikan dan segera ambil tindakan atau cari pertolongan ke para ahli seperti psikiater atau psikolog.

Pada umumnya, penanganan pertama yang akan dilakukan ahli untuk memulihkan depresi atau jenis gangguan mental lainnya adalah psikoterapi. Psikoterapi sendiri dianggap sangat penting guna mengubah pola pikir dan membagi pengalaman yang mengganggu penderita.

Melansir CNNIndonesia.com, spesialis kejiwaan Richard Budiman mengatakan, “kalau setelah menjalani psikoterapi kondisi pasien tidak membaik atau justru menjadi lebih berat, barulah diberikan terapi tambahan seperti pemberian obat antidepresan.”

Obat antidepresan diyakini mampu membantu mengurangi gangguan mental seperti depresi dan terkait pada penurunan angka bunuh diri. Perlu diingat pula bahwa dalam mengonsumsi obat ini mesti disertai dengan resep dokter.

Richard juga menjelaskan obat golongan tertentu seperti duloxetine yang merupakan golongan Serotonin-norepinephrine Reuptake Inhibitor(SNRI) juga mampu mengurangi rasa nyeri yang berhubungan dengan kondisi kecemasan serta depresi.

Meski obat antidepresan telah teruji efektif dalam memperbaiki kondisi mental pasien, mengonsumsi obat ini saja juga tak cukup untuk menghilangkan depresi. Sertakan juga dengan mengikuti terapi khusus.

Dalam masa pemulihan dengan obat antidepresan, pasien memerlukan waktu sekitar 2 sampai 4 minggu bagi obat ini untuk meredakan depresi yang dirasakan pasien. Pengobatan dengan obat ini juga membutuhkan waktu yang lama yaitu setidaknya 6 bulan.

Saat obat antidepresan tidak efektif, Richard menyarankan pasien untuk mengambil tindakan lebih lanjut seperti terapi kejut atau Electroconvulsive Therapy (ECT).

0
320
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.7KThread10.1KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.