Manajer timnas polo air Indonesia, Reva Dedi Utama menyebut Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019 tidak siap untuk melayani tamu-tamu peserta dari negara Asia Tenggara.

Reva Dedi sudah tiba di Filipina sejak Sabtu (23/11) dan melihat ketidaksiapan tuan rumah. Sebenarnya Filipina berusaha menjadi tuan rumah yang baik meski kenyataannya belum begitu siap.

Dalam persiapannya, Filipina membangun sebuah kompleks olahraga baru di New Clark City. Letaknya sekitar 30 menit dari Clark dengan fasilitas yang disebut Reva Dedi cukup mumpuni. Dari segi fasilitas pertandingan, menurut Reva Dedi tidak ada masalah.

"Fasilitas olahraga baru yang dibangun mereka sudah siap. Perkampungan atlet di sana sudah siap, fasilitas lain, makanan juga bagus."

"Hanya saja mereka kurang siap dalam melayani tamu, penjemputan itu ada masalah komunikasi sehingga atlet kurang nyaman," kata Reva Dedi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/11).

Menurut Reva Dedi ketidaksiapan Filipina ada pada akomodasi dan pelayanan terhadap tamu-tamu yang datang. Tak hanya itu, suasana SEA Games juga disebut kurang terasa di Clark yang merupakan cluster kedua terbesar tempat penyelenggaraan ajang multievent olahraga di Asia Tenggara tersebut.

"Atmosfer SEA Games 2019 digelar di sini [New Clark City] kurang. Di bandara baliho-baliho juga tidak ada saat saya baru sampai. Tapi dalam dua hari ini mereka [panitia] saya lihat sedang mencoba pasang-pasang baliho. Masuk ke perkampungan atlet kemarin baru dipasang," jelas Reva Dedi.

Lanjut Reva Dedi, Philipine SEA Games Organizing Committee (Phisgoc) baru menjamin kehadiran tamu-tamu di H-2 jelang pembukaan secara resmi pada Sabtu (30/11). Padahal banyak atlet dan ofisial peserta yang sudah datang dari H-3 atau H-4 pembukaan.

"Misalnya penjemputan atlet dari bandara, kami sempat menunggu tiga jam. Akreditasi juga kacau, kabarnya media juga parah ya soal akreditasi ini," ujarnya.


https://www.cnnindonesia.com/olahrag...ea-games-2019