Seperti tak ada habisnya, Ustadz Abdul Somad (UAS) kembali membuat geger warganet Indonesia. Kali ini dengan "fatwa" nyelenehnya mengenai permainan catur yang disebutnya haram.

Kontan saja, pemikiran UAS ini mendapatkan beragam respon dari masyarakat. Termasuk tanggapan dari Menteri Agama RI, Fachrul Razi.

Menteri Agama meminta masyarakat untuk tidak terlalu menanggapi pernyataan UAS yang mengharamkan olahraga catur itu, karena khawatir bisa menimbulkan polemik.

Menurut Fachrul, semua orang memiliki referensi yang mungkin saja berbeda-beda, sehingga ia meminta semua pihak untuk tidak melulu merasa diri yang paling benar.

"Itu enggak usah ditanggapi lah yang gitu-gitu ya. Malu nanti kita, malu diketawain orang banyak," begitu pesan utamanya.

Kita sangat sepakat dengan sikap 'adem' dari Menteri Agama ini. Fatwa dari UAS itu tak perlu ditanggapi berlebihan, karena salah satunya memang tidak terlalu penting.

Kita bisa saja berpendapat mengenai hukum sesuatu, asalkan sesuai dengan referensi yang digunakan. Tetapi yang paling penting tak perlu merasa paling benar sendiri, sehingga menyalahkan pihak lain.

Mari kita hargai pendapat masing-masing pihak tanpa harus merusak kerukunan masyarakat. Inilah yang harus kita ingat ketika melihat perdebatan soal hukum bermain catur ini.