rykenpbAvatar border
TS
rykenpb
[HeartStory] Kupinjamkan Tubuhku Pada Sepi


Tentangmu yang jauh di sana ~~ seperti namamu



Gelap itu masih sama. Tanpa sesaat pun memberi mata pada purnama. Denting pun masih sama. Suaranya berdetak, menghitung hening-hening yang saling memeluk, terkadang berlarian; bercerita bahwa ia sendiri.

Tapi hujan tak lagi sama. Ia tetaplah hujan, tetapi bukan hujan. Hujan yang selalu kaurindu ketika bumimu gersang dan suaramu gemeretak. Itu bait awal puisimu yang kini sepi mungkin pedih dalam kerinduan.

Kau kehilangan. Itu salahmu. Kau memilihnya. Sepi milikmu kini. Aku benar-benar melihatnya. Bahkan suaramu benar-benar patah---seperti namamu.

Tapi rindumu tak pernah sepi juga patah menjengukku yang terkubur. Pelan-pelan membenam. Memang gelap.

Aku tak sendirian. Dengarlah! Aku tak sendirian. Ingatkah dirimu?

Sepanjang dua tahun lalu, saat sajak-sajakku mulai kelelahan. Dan itu terlalu sering. Mungkin kaulupa berapa kehilangan berjeda. Dan lariknya kini benar-benar hidup setelah memilih mati. Mati dan hidup yang paradoks.

Aku menginginkannya. Aku menginginkannya. Saat itu, diammu mendengar mungkin juga terpekur.
Aku tak merasa bersalah menginginkannya. Kunang-kunang di ujung rambutmu itu ambigu bagiku. Kau memilih membisu bila ku bertanya itu cahaya siapa.

Sketsa yang kukirim padamu saat awal musim semi seusai musim gugur, itulah rinduku. Aku bahagia kala itu. Embun itu milikku.

Namun, itu bukan tentangku lagi. Mungkin kebenaran mencintaiku. Memapah mataku pada layar kehidupan di seberang takdir. Kau memiliki wajah lain. Dan itu pahit, pedih. Kunang-kunang yang kaurindu? Itu tanyaku. Kau tetap bisu.

Terkadang kusesali mengapa ketulusan memilihku. Dan mengapa itu kamu. Semua itu sebab punggungmu yang terlalu angkuh. Hingga aku berbisik pada takdir bahwa aku ingin dia milikku. Tetapi bukankah itu bukan aku. Tubuhku bukan aku. Ingin itu bukan inginku. Aku hanya menuruti tulisan-Nya. Jauh sebelum aku menjadi puisimu ialah diriku daun yang menanti gugur.

Sesungguhnya, aku tak pernah benar-benar mampu menepati lirihku pada luka. Bahwa kau tak akan pernah lagi hidup--tentangmu jua namamu. Ya, yang jauh--seperti namamu. Namamu yang jua patah.

Aku ingkar dan malam ini adalah milikmu.

Malam ini, kupinjamkan tubuhku pada sepi
Pada rindu
Pada angka tiga belas

Dan tentangmu
Telah dua purnama tiga belas, aku terbangun menatapmu, karena itu luka kita.

Tentangmu '2019









Diubah oleh rykenpb 15-11-2019 18:34
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
dieq41Avatar border
dieq41 dan 21 lainnya memberi reputasi
20
3.1K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.