Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Bisnis
  • Yuk Cari Tahu Manfaat Ekologis Pohon Kelapa Sawit

padanglurus1Avatar border
TS
padanglurus1
Yuk Cari Tahu Manfaat Ekologis Pohon Kelapa Sawit
Yuk Cari Tahu Manfaat Ekologis Pohon Kelapa Sawit
Suka atau tidak citra kelapa sawit, identik dengan urusan ekonomi. Pandangan tersebut sangat wajar, karena sejak 30 tahun terakhir budi daya pohon ini telah berkembang pesat menjadi bisnis bernilai triliunan rupiah. Itu sangat wajar, karena jumlah luas kebun kelapa sawit Indonesia saat ini saja, sudah lebih dari 16 juta hektar dan total produksi CPO (Crued Palm Oil) atau minyak mentahnya, telah mencapai 43 juta ton per tahun.
Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) mencatat, total devisa yang diperoleh dari ekspor baik oleh BUMN maupun korporasi swasta serta petani perseorangan dan koperasi dalam negeri tercatat sebesar Rp320 triliun pada tahun 2019 ini.
Namun demikian, nilai besar serta perkebunan skala besar dan massif yang sudah dijalankan, tak jarang menimbulkan kritik dari kelompok pegiat lingkungan atau LSM. Mereka kerap menuduh bahwa industri kelapa sawit Indonesia adalah biang deforestasi, penggundulan hutan serta penyumbang pemanasan global.
Padahal, tuduhan tersebut lebih banyak didasari oleh praduga serta tanpa data, serta menjadi alat oleh sejumlah negara, khususnya negara maju dalam menekan perkembangan industri strategis dalam negeri ini.
Sejatinya, di luar manfaat ekonomis dan segala intrik yang mengikuti di belakangnya,, pohon kelapa sawit juga mengandung nilai tambah bagi  hidup Bumi. Salah satunya seperti dari sisi ekologis maupun ekosistem.
Merujuk data dari Kementerian Pertanian tahun 2018 lahan kelapa sawit di Indonesia tercatat seluas 14,31 juta ha (perkebunan rakyat seluas 5,81 juta ha, perkebunan negara seluas 713.000 ha, dan milik swasta adalah 7,79 juta ha). Areal tersebut lebih luas bila dibandingkan negara produsen minyak sawit lainnya seperti Malaysia, Nigeria, Thailand dan Columbia.
Dengan luas yang sedemikian besar,ratusan jutaan  batang pohon  di puluhan juta hektar perkebunan yang ditanami  pohon ini  juga memberikan kontribusi sebagai “paru-paru” Dunia. Seperti halnya pada manusia, paru-paru berfungsi membersihkan dan membuang karbondioksida dari dalam tubuh dan memasukan oksigen kedalam tubuh manusia.
Tak bisa dipungkiri, pohon di kebun kelapa sawit mampu membersihkan udara kotor dengan cara menyerap karbondioksida dari atmosfer bumi dan menghasilkan oksigen untuk kehidupan Bumi. Hanya tanaman termasuk kelapa sawit yang diberikan fungsi khusus untuk keberlangsungan dan keseimbangan ekosistem planet bumi ini maka perlu diperhatikan terutama dalam proses pemeliharaannya.
Selain itu juga  perkebunan kelapa sawit merupakan bagian mata rantai penting dalam menghubungkan sumber energi (matahari) dengan kebutuhan energi bagi kehidupan manusia di Planet Bumi. Melalui kebun sawit (proses fotosistesis) energi dari matahari ditangkap dan disimpan dalam bentuk energi kimia yaitu minyak sawit maupun biomas sawit lainnya.
Dari minyak sawit dan biomas lainnya dengan teknologi pengolahan dapat dihasilkan berbagai produk dan kegunaan bagi masyarakat termasuk energi (biodesel, bioetanol, biogas, biovatur dan biolistrik). Minyak fosil yang dikenal dan banyak digunakan saat ini berasal dari fosilisasi jutaan tahun biomas.
 
Manfaat perkebunan kelapa sawit lainnya yaitu sebagai bagian dari mata rantai fungsi hidrologis ekosistem sebagaimana tanaman lainnya, fungsi evapotranspirasi yang melekat pada fisiologis tanaman kelapa sawit menjadi bagian penting dari pemeliharaan kelembapan udara mikro maupun penguapan air.
Penyimpanan air tanah melalui biopori perakaran, penyimpanan air metabolit yang terikat dalam biomas sawit merupakan bagian dari mata rantai daur hidrologis ekosistem. Berbagai macam manfaat diatas diberikan oleh perkebunan sawit tanpa henti selama 25 tahun, dari semua manfaat tersebut hanya satu fungsi yaitu fungsi ekonomi yang dibayar masyarakat sedangkan manfaat lainnya diberikan perkebunan kelapa sawit secara gratis pada masyarakat dan dunia.
Namun demikian, harus diakui, sejumlah persoalan perkebunan kelapa sawit yang disebut  berdampak terhadap lingkungan dan mengganggu keseimbangan alam masih ada.
Namun  tuduhan itu harus mendapat kajian  lebih dalam dan membutuhkan bukti fakta di lapangan, lantaran informasinya masih simpang siur.
So bagi mereka yang anti industri kelapa sawit, silahkan keluarkan data yang dimiliki untuk diadu seberapa valid angka yang dimiliki bisa diukur kebenarannya.
Kalangan Industri sawit dalam negeri sudah sangat terbuka, lewat asosiasi Gapki, pelaku usaha dalam negeri bisa menjelaskan persoalan yang mereka hadapi.
Sementara dari sisi pemerintah, penerapan label ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang wajib diikuti oleh perusahaan juga menjadi  bukti bahwa pemerintah serius ingin menata bisnis ini, sesuai dengan semangat Sustainable Development Goals nya  (SDGs) nya PBB.
Akhir kata, mari sama-sama  terbuka dan membuka diri terhadap industri strategis ini, karena sawit bukan semata urusan ekonomi, namun juga ekologi.
 


0
686
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
BisnisKASKUS Official
70KThread11.6KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.