Sultan Mehmed II, Sang Penakluk- history.info

Hampir selama 1200 tahun lamanya, kekuasaan umat Islam mendominasi dunia. Berawal dari penaklukan Jazirah Arab oleh Nabi Muhammad SAW, yang kemudian dilanjutkan oleh 4 khalifah dari Khulafaurrasyiddin yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Sejak saat itu, Islam mulai masuk ke Mesir dan Persia.

Kekuasaan atas umat Islam kemudian dilanjutkan oleh Dinasti Ummayah. Mereka aktif menaklukan wilayah ke berbagai tempat hingga menyentuh Andalusia, Spanyol. Mereka juga sempat menyerang Konstantinopel, namun gagal karena serangan musim dingin yang ekstrim setelah diperdaya oleh utusan kaisar dan mati kedinginan di luar benteng.

Logo Ottoman Terakhir Yang Disahkan Sultan Abdul Hamid II- tripadvisor.com

Setelah Ummayah tumbang akibat kesenjangan sosial yang diperlihatkan pihak pemerintah, kekuasaan selanjutnya diambil alih dinasti Abbasiyah. Dalam era ini, selama 500 tahun lamanya sebelum ekspansi Mongol menghancurkan Bagdad, berbagai penemuan penting bagi peradaban dunia ditemukan. Penguasa Abbasiyah cenderung fokus pada ilmu pengetahuan dibanding ekspansi seperti pendahulunya.

Setelah Abbasiyah tumbang, kekuasaan atas umat Islam mengalami kekosongan. Hanya ada kerajaan-kerajaan kecil yang tak bisa mewakili secara umum atas Islam. Hingga berdirilah Ottoman atau Turki Utsmani yang dipimpin oleh Adipati Osman Gazi yang dikemudian hari menjadi kekaisaraan raksasa yang mengerikan bagi Eropa. Setelah Ottoman tumbang di awal abad ke-20, kekuasaan atas umat Islam secara menyeluruh mengalami kekosongan dan berlangsung hingga saat ini selama satu abad lebih lamanya.

Dari goresan tinta sejarah yang begitu panjang, banyak tercatat pasukan-pasukan militer Islam yang kekuatannya tak tertandingi pada masanya. Berikut @malaikatrindu merangkum 4 pasukan Islam terkuat dan terbesar yang paling disegani di masa lalu:

1. Tentara Ummayah

Peta Kekuasaan Ummayah, 661-750 M- wikipedia.com

Gambaran Suasana Era Ummayah- yesiyuliyanti.epizy.com

Khalifah pertama Ummayah yakni Mua'wiyyah bin Abi Sufyan memimpin pasukannya menaklukan Tunisia, berlanjut ke Khurasan, sungai Oxus dan Afganistan hingga ke Kabul. Angkatan luatnya mulai melakukan serangan-serangan ke ibukota Byzantium, Konstantinopel. Penaklukan dilanjutkan oleh anak cucunya hingga mampu menguasai Balkanadab, Bukhoro, Khwarezmia, Ferghana, Samarkand dan sebagian India yang meliputi Balkhistan, Sind, Punjab hingga ke Maltan. Mereka juga berhasil menguasai daratan Iberia dan membentuk keamiran Cordoba di Andalusia.

Perluasan wilayah yang signifikan selama 90 tahun lamanya ke tiga benua yang terbentang jauh menunjukan jika kekuatan tentara Ummayah tak bisa diragukan.

2. Pasukan Saladin

Salahuddin memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa- paliroots.com

Jika membahas Perang Salib, maka sosok yang tak terlupakan bagi umat Islam adalah Sultan Salah Ad-din Yusuf Al-Ayyubi atau orang Eropa menyebutnya Sultan Saladdin. Keberaniannya dalam memimpin pasukan untuk merebut kembali Baitul Maqdis di tanah Palestina dari tangan orang-orang Kristen tak terbantahkan. Dia merupakan sosok kawan yang disayangi dan musuh yang disegani. Genjatan senjata dan perdamaian dengan Eropa dilakukannya dengan menikahkan keturuannya dengan anak dari Raja Inggris, Richard The Lion Hearth.

Kepimpinannya dilanjutkan oleh anak cucu dengan membangun dinasti di Mesir. Dia berhasil menyingkirkan pengaruh Syiah di Mesir setelah berhasil menumbangkan Dinasti Fatimiyyah, mendapat pengakuan kedaultan dari Dinasti Abbsiyyah dan meninggalnya Nuruddin Zanki sebagai atasanya.

3. Pasukan Mamluk

Keluarga Kesultanan Mamluk dan angkatan militernya- Looklex

Setelah mengambil alih kekuasaan atas Dinasti Ayubiyyah, kaum budak mulai menempati posisi sebagai Sultan atas ummat Islam, khususnya yang berada di Mesir dan sekitarnya. Mereka terkenal lebih tegas dibanding dengan Dinasti keturunan Salahuddin. Ilmu pengetahuan juga kembali maju setelah lama meredup akibat terganggu perang Salib. Hal ini ditandai dengan dibukanya kembali Universitas Al-Ahzar secara penuh di Kairo, Mesir.

Saat Mamluk berkuasa, invasi mengerikan dalam sejarah dunia yang dilakukan bangsa Mongol menjadi ancaman nyata bagi dunia Islam dan Eropa. Setelah Bagdad jatuh ke tangan mereka, kerajaan-kerajaan Eropa maupun Arab mulai waspada dan ketakutan. Bangsa Mongol dikenal sebagai bangsa nomaden sehingga memiliki insting perang yang lebih kuat dibanding pasukan militer kerajaan lain yang hanya berlindung di balik tembok istana. Namun, hal ini terpecahkan setelah Saifuddin menaklukan tentara Mongol dalam perang Ain Jalut. Hal ini membuat bangsa Eropa dan dunia Arab menghembuskan napas lega karena sejak saat itu Mongol mulai menghentikan ekspansi secara masif.

4. Yanisari, Ottoman

Yanisari Menaklukan Konstantinopel di Bawah Pimpinan Sultan Mehmed II- islamidia.com

Yanisari berasal dari bahasa Turki yang berarti "Pasukan Baru". Nama ini merupakan pemberian dari Ulama Mukmin pada masa kesultanan Okhran yang bernama Haji Baktasy.

Yanisari merupakan pasukan elit Kekaisaran Ottoman yang memiliki berbagai peran penting di antaranya sebagai pengawal utama Sultan, pasukan infantri dalam medan tempur dan penjaga perdamaian kawasan. Yanisari dibentuk sebagai elit dari budak Kristen yang berhasil ditaklukan dengan ditawari masukan Islam tanpa paksanaan dan diberi fasilitas hidup yang mumpuni oleh Sultan. Mereka menjadi besar dan tak terkalahkan berkat jiwa korsa dan kedisiplinan yang tinggi serta kesetiannya kepada Ottoman.

Yanisari turut dalam berbagai penaklukan penting mulai dari jatuhnya Konstantinopel hingga perang antara Ottoman dan 21 Koalisi Eropa yang disebut sebagai Perang Mohacs.

Nah, itulah 4 tentara muslim terkuat yang tercatat dalam sejarah versi @malaikatrindu