Kata teman teman aku cantik. Semasa SMA memang banyak yang PDKT. Namun hal itu relatif bagi sebagian orang. Mungkin beberapa lelaki lebih senang dekat denganku karena aku tipe orang yang fun dan seru. Namun di sisi lain aku juga KePedean. Merasa cantik jadinya benyak gonta ganti pacar semasa SMA. Namun satu orang saja yang bisa meluluhkan hatiku. Sebut saja dia A. A sangat dewasa. Memiliki wawasan luas dan sangat mandiri. Dia bisa membuatku tidak berkutik. Takut jauh darinya dan takut kehilangannya. Namun ada minus d antara sekian plus yang ada yaitu dia KELAINAN.

Sebagai lelaki nafsu nya sangat tidak bisa di kontrol. Suka mengancam putus bila aku tidak mau d sentuh olehnya. Padahal aku hanya ingin mencintai tanpa embel embel mesum. Namun aku baca d google,bahwa bila seorang anak laki laki hanya tinggal dengan ibunya maka di kesehariannya dia secara tidak langsung akan melihat apa yang di lakukan ibunya. Semisal mandi, memakai pakaian mini, memakai handuk dll. Dia akan berimajenasi dan akan memiliki rangsangan sex yang tinggi.

Aku adalah korban pelampiasan dari A. Namun aku dan A tidak sampai melakukan ML. Karena di awal ibuku sudah mengancam A. " Aku tahu rumahmu lo ya, aku juga tahu ibumu loo.. jangan macem macem ya supaya tetap baik baik saja" begitu pesan ibuku pada A. Namun ciuman dan grepe grepe pun tidak luput di lakukan. Berkali kali aku menolak, kami bertengkar. Dan aku terlanjur cinta. Maka aku yang mengemis maaf kepadanya. Begitu terus sampai aku lulus SMA dan bekerja. Siapa bilang aku senang? Aku sedih karena tidak bisa lepas dari jerat cinta macam t*i kucing rasa coklat itu. Ku tinggal selingkuh supaya aku bisa move on tapi tak bisa. Terakhir hal yang mengejutkan adalah aku diPUTUS olehnya. Dengan alasan dia ML dengan temannya. What the f**k?!!

Sudah di kotori di putus pula. Sunghuh malang nasibku. Menangis dan tidak bisa move on selama 3 bulan hingga kurus dan berat badan hanya 45 dari 55. Lalu aku pun mulai membuka hati kembali setelah 1 th berlalu. Selama itu pun ak masih mengingatnya dan stalking IG nya. Stupid girl seperti itulah. Aku maunya mencari laki laki yang kiblatnya seperti pacarku yang lama. Tinggi,dewasa,pengertian,dll kec sifat buruknya. Ada? Ia ada donk tapi dia tidak mirip mirip amat. Tinggi sama,pengertian sama,pinter sama, minus face sama background keluarga aja yang beda. Panggil dia B. B super duper mirip ak senang karena dia tidak memiliki sifat minus dari A. Benar benar duplicate yang pas.

Tentu saja kami berpacaran selama 2 tahun dan menika. Dari background yang berbeda, maaf dia bukanlah keluarga kaya. Bisa di bilang kurang sekali. Dia tidak punya rumah, jadi selama ini dia dan keluarganya numpang di rumah kakek neneknya. Dia 5 bersaudara dan anak pertama dari 5 saudara tersebut. Kami berjuang dari 0 bak logo pertamina. Aku mendukung suamiku kuliah agar bisa ikut bekerja di tempat temanku. Di perusahaan BUMN. Jadi aku berkorban dulu dengan bekerja dan menjadi bapak rumah tangga.
Sudah lewat 5 tahun pernikahan kami. Suamiku sudah semester 7. Kami bahagia dan kami membuka usaha kuliner kecil kecilan. Namun yang bikin kagetnya lagi si A, alias mantan pacar SMA kenapa mondar mandir di sekitar rumah. Mau apa coba? Dia datang ke rumah sahabatku,yang rumahnya tidak begitu jauh dari rumahku. Dari situ sahabatku banyak bercerita bahwa si A sering menanyakan kabarku. Si A sekarang menjadi kepala kontraktor, jelas uang nya pun banyak. Sudah mapan. Rumah ada mobil ada semua terpenuhi. Namun kenapa.mondar mandir di depan rumah? Mau pamer? Aku hanya tertawa saja. Ku pikir orang gila, sampai sampai si A mengajak pacarnya lewat depan toko ku dan suamiku. Mau bikin cemburu aku?. Maaf beribu maaf aku sudah berubah. Aku mencintai suamiku yang bukan apa apa. Kami berjuang dari 0. Aku bangga berada di sisinya. Karena dia berani melamarku dan menjadikan aku istrinya. Memiliki status yang jelas.

Namun biasa, aku dan sahabatku sering bergosip. Berceritalah dia mengenai si A. Karena sahabatku seorang psikolog di bercerita bahwa si A memang kelainan HYPER SEX. Uang banyak yang dia dapatkan dari bekerja hanya dia pakai untuk jajan,dan memenuhi nafsu bejatnya. Aku bersyukur aku tak jadi menikah dengannya. Aku bangga karena suamiku yang bukan apa apa ini berani melamarku dan menikahiku. Buat apa aku harus cemburu dengan wanita yang dia pamerkan padaku. Toh statusnya juga hanya pacar. Di sini aku belajar suamiku memang minus dalam masalah penampilan namun hatinya di selimuti keanggunan, aku di ajari olehnya bahwa cantik atau tampan nanti akan pudar saat aku tua. Semua tidak ada yang abadi. Aku belajar untuk tidak matrealistis, aku belajar menerima keadaan ikhlas dan sabar. Tidak ada yang tahu bahwa lelaki yang aku pilih dari hatiku adalah jodoh dari Allah yang di pertemukan untukku. Kini kami sudah 6 tahun menikah dan sudah di karuniai 2 orang anak putra dan putri. Namun perjalanan kami belum usai kami masih harus terus berjuang lagi. Bersama sama tentunya.