Siapa sih yang nggak mau bahagia? 

Meski kebahagiaan sebagian besar dipengaruhi sama suasana hati, nggak bisa dipungkiri, kalau  lingkungan tempat kita tinggal juga bisa mempengaruhi kebahagiaan kita. Agan dan Sista sendiri bahagia nggak nih tinggal di negara kita tercinta ini?

Setiap tahunnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa, alias PBB merilis daftar negara-negara paling bahagia di dunia (daftar lengkapnya bisa Gan Sis lihat di sini). Meskipun Indonesia terkenal sama warganya yang kelewat santuy, ternyata Indonesia nggak masuk dalam daftar ini, Gan Sis. 



Pasalnya, kebahagiaan ini nggak dilihat dari satu faktor aja, melainkan dari beberapa  faktor lain, seperti pendapatan per kapita, dukungan sosial, usia harapan hidup warganya, kebebasan dalam menentukan pilihan hidup, kemurahan hati, hingga indeks korupsi! Heheh pantes aja Indonesia nggak masuk, ya.

Nah, ternyata, sebagian besar dari negara-negara terbahagia di dunia  versi PBB ini punya gaya hidup sendiri nih,  yang bikin mereka bahagia. Penasaran kaya apa?
 

1. Finlandia , hidup minimalis dan nggak mengumbar kebahagiaan

Finlandia menduduki posisi teratas dalam daftar negara paling bahagia tahun 2019. Nggak cuma tahun ini aja, negara ini udah jadi langganan masuk ke dalam daftar ini tiap tahunnya. Padahal, Finlandia ini negara kecil loh, dan dilansir dari World Population Review, penduduknya cuma 5,53 juta orang (bahkan lebih sedikit dari Jakarta!). Terus apa yang bikin warganya bahagia? 

Mereka punya budaya yang disebut ‘Sisu’, yaitu sebuah konsep hidup dengan semangat, kegigihan, keberanian, dan ketabahan, meski sedang ada dalam keadaan sulit. Orang-orang Finlandia menganggap ‘Sisu’ ini sebagai karakter mereka sebagai sebuah bangsa.



Cara hidup bahagia lain yang bisa Gan Sis contoh dari orang Finlandia adalah kebiasaan mereka hidup minimalis. Mereka biasa menggunakan barang yang fungsional dan berkelanjutan. Mereka juga menganggap kebahagiaan sebagai sesuatu untuk dirasakan sendiri bersama orang-orang terdekat, dan bukan untuk diumbar-umbar, terutama di dunia maya seperti di media sosial.

 

2. Konsep hidup ‘Hygge’ milik warga Denmark

Posisi kedua ditempati oleh Denmark. Resep kebahagiaan para warga Denmark terletak pada konsep hidup mereka, yang dinamakan ‘Hygge’. 



Kata ‘Hygge’ (dibaca hoo-ga) memang nggak punya terjemahan yang pakem. Tapi Hygge bisa digunakan untuk menggambarkan kesenangan jiwa, seperti saat kita ngumpul sama teman-teman baik kita untuk main kartu di dalam rumah, atau saat kita meringkuk di balik selimut saat hujan, ditemani dengan buku favorit.

Berangkat dari konsep Hygge ini, para warga Denmark selalu berlomba-lomba untuk membuat suasana hidup mereka terasa cozy, yang juga dibarengi dengan ritual-ritual memanjakan diri.



Konsep hidup Hygge juga nggak bisa lepas dari rasa bersyukur, Gan Sis. Filosofi Hygge mendorong orang-orang untuk mensyukuri hal-hal kecil yang bisa membuat bahagia, seperti minum secangkir cokelat panas, atau menonton film favorit. Rasa syukur ini membuat warga Denmark jadi lebih suka menolong, pemaaf dan nggak materialistis.
 

3. Koselig, konsep kesenangan di tengah kegelapan ala warga Norwegia

Seharusnya wajar kalau warga Norwegia ngerasa tertekan, karena  mereka harus mengalami musim dingin yang panjang, gelap, dan mengisolasi. Tapi, bukannya menyerah sama keadaan, warga di sana justru menciptakan konsep kebahagiaan mereka sendiri, yang dinamakan ‘Koselig’ (dibaca kush-li). Cara menerapkannya adalah dengan menikmati kebersamaan dengan orang lain, dan berhubungan denan alam.



Elemen terpenting dalam koselig adalah perapian yang terbuka, yang bisa memberi kesan hangat.  Di rumah-rumah, para keluarga akan menghidangkan hidangan buatan rumah yang simpel di ruangan yang diterangi lilin atau api unggun. Untuk menambah kehangatan dan kebersamaan, di bulan-bulan tergelap, kafe-kafe di jalan akan menyediakan selimut  dan menyalakan lilin di pintu masuk.



Dengan menerapkan konsep hidup ini, para warga Norwegia bisa merasa nyaman, juga mengurangi stress, meski di tengah musim dingin yang panjang.
 

4. Kesetaraan masyarakat, rahasia warga Islandia hidup bahagia

Pemerintah negara kecil ini menerapkan pajak rendah, perawatan kesehatan gratis, serta pendidikan berkualitas yang mudah diakses. Bahkan, pada tahun 2018, Islandia menjadi negara pertama yang memberikan upah setara antara pekerja laki-laki dan perempuan.



Kesetaraan masyarakatnya yang tinggi inilah yang menjadikan Islandia salah satu negara terbahagia di dunia.

 

5. Anak dan Remaja di Belanda hidup tanpa tuntutan akademis

Warga Belanda terkenal dengan keramahannya. Mereka punya gaya hidup yang santai, karena sejak anak-anak dan remaja, mereka dibesarkan dengan konsep hidup yang positif. Nggak cuma anak-anak, orang tua di Belanda pun disebut-sebut sebagai orang tua paling bahagia di dunia.



Para orang tua dan guru di Belanda punya konsep “mendukung sepenuhnya, dengan kontrol seperlunya”. Dilansir dari CNBC,  anak-anak di Belanda nggak ditekan untuk belajar. Nilai bagus dan universitas elit nggak jadi tolak ukur kepintaran seorang anak.  Makanya, anak-anak di Belanda punya waktu tidur yang banyak dibanding anak-anak di negara lain (8 jam 12 menit per hari).



Orang dewasa di sana mendukung anak-anak mereka untuk mengemukakan pendapat mereka, dan memperlakukan mereka secara setara.  Alhasil, para remaja bisa berkomunikasi dengan baik dengan orangtua mereka.


Nah, itu dia beberapa gaya hidup dari beberapa negara-negara paling bahagia di dunia. Bisa banget nih Gan Sis mulai terapin dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari hal yang sederhana aja dulu, seperti mensyukuri kebahagiaan-kebahagiaan kecil. Pasti bisa dong?