Menurunkan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan, serta perdagangan manusia yang menimpa perempuan, akan menjadi prioritas utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri PPAA, Gusti Ayu Bintang Darmavati saat melakukan kunjungan kerja pertama di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.

Nah, dari pemetaannya tersebut, Nusa Tenggara Timur menjadi daerah yang memiliki angka kekerasan dan perdagangan perempuan dan anak paling tinggi.

Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah di Nusa Tenggara Timur ( NTT), untuk menurunkan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Diakui atau tidak, kekerasan terhadap anak dan perempuan, serta perdagangan manusia adalah momok bagi masyarakat. Maka sudah tepat, bila Kementerian PPPA mengambil fokus soal ini.

Kasus itu merupakan puncak es yang didalamnya terkandung problem struktural yang lebih dalam, seperti kemiskinan dan ketimpangan sumber daya.

Maka, kerjasama lintas kementerian dan lembaga untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat ini sangat diharapkan. Tak hanya dari Kementeria PPPA, tetapi juga perlu diikuti dengan kementerian lainnya.

Mudah-mudahan, ke depan ada solusi yang terbaik dan Kementerian PPAA bisa mengentaskan atau menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak di NTT dan wilayah lain di Indonesia.

Itulah harapan kita bersama.